Cerita Siswa Kembali ke Sekolah, Merasa Canggung dan Bingung seperti Anak Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) memberikan pengalaman baru kepada para siswa. Mereka sempat merasakan kecanggungan menginjakkan kaki kembali di sekolah setelah lama belajar online atau daring.
Seperti diungkapkan Shabira Talita, murid kelas 2 SDN 07, Klender, Jakarta Timur, yang sejak beberapa waktu lalu melaksanakan PTM. Meski telah 1,5 tahun bersekolah di sana, Shabira mengungkapkan dirinya merasa menjadi orang paling asing di kelas. "Aku bingung, nggak kenal semuanya," kata Shabira didampingi ayahnya, Ghani, Senin (6/9/2021).
Saat awal masuk kelas Rabu 1 September 2021 lalu, Shabira tak banyak bicara. Keaktifannya di rumah nyaris tak terlihat di sekolah. Gadis mungil itu hanya banyak berdiam diri menunggu ditanya guru. Shabira yang kala itu duduk di barisan kedua dengan berjaga jarak tampak kebingungan saat belajar di sekolah. Maklum saja, dia selama ini hanya belajar online dan belajar di rumah bersama ayahnya.
Selama menerima pembelajaran, Shabira tak banyak bicara. Ia hanya menuliskan beberapa materi yang diperintahkan gurunya yang tertulis di papan. Sangat serius. Satu lembaran kertas putih di buku pun dia tuliskan. "Saat itu pengennya cepet pulang," kata Shabira.
Menjelang akhir pembelajaran, Shabira mulai membiasakan diri. Ia terihat mengobrol dengan teman di sisi kiri hingga jam pelajaran berakhir. "Yah wajar namanya juga baru masuk sekolah lagi," kata Ghani, ayah Shabira.
Kini Shabira telah berubah sejak hari pertama sekolahnya itu. Keaktifan yang biasa ditunjukkan di rumah mulai terlihat di sekolah. Ia pun malah sering aktif mengobrol dengan teman-teman. Kecanggungan saat awal PTM, nyaris tak terlihat.
Hal sama diungkapkan Fairaz El Bachrie Rachmad, murid kelas 1 SDQU Wahda Islamiyah, Depok, Jawa Barat. Rasa canggung sempat terlihat saat dirinya belajar tatap muka pada awal September 2021.
Sempat tak terlihat berkomunikasi, Fairaz kini mulai aktif bermain di sekolah. Tak jarang dirinya ditegur guru karena dinilai melanggar prokes. "Abis kadang panas pake masker," kata Fairaz.
Fairaz terlihat senang dirinya bisa bertemu dengan temannya. Sebab setelah pindah sekolah ke sana pada tahun lalu, dirinya nyaris sama sekali tak bertemu dengan mereka. Tatap muka hanya dilakukan secara daring.
Karena itu, melalui orang tuanya, Maria Ulfah, Fairaz berharap PTM tetap dilanjutkan meski di tengah pandemi Covid-19. Rasa jenuh belajar di rumah akan hilang seiring dirinya masuk kelas. Baca pembahasan mengenai Pembelajaran Tatap Muka selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/ptm .
Seperti diungkapkan Shabira Talita, murid kelas 2 SDN 07, Klender, Jakarta Timur, yang sejak beberapa waktu lalu melaksanakan PTM. Meski telah 1,5 tahun bersekolah di sana, Shabira mengungkapkan dirinya merasa menjadi orang paling asing di kelas. "Aku bingung, nggak kenal semuanya," kata Shabira didampingi ayahnya, Ghani, Senin (6/9/2021).
Saat awal masuk kelas Rabu 1 September 2021 lalu, Shabira tak banyak bicara. Keaktifannya di rumah nyaris tak terlihat di sekolah. Gadis mungil itu hanya banyak berdiam diri menunggu ditanya guru. Shabira yang kala itu duduk di barisan kedua dengan berjaga jarak tampak kebingungan saat belajar di sekolah. Maklum saja, dia selama ini hanya belajar online dan belajar di rumah bersama ayahnya.
Selama menerima pembelajaran, Shabira tak banyak bicara. Ia hanya menuliskan beberapa materi yang diperintahkan gurunya yang tertulis di papan. Sangat serius. Satu lembaran kertas putih di buku pun dia tuliskan. "Saat itu pengennya cepet pulang," kata Shabira.
Menjelang akhir pembelajaran, Shabira mulai membiasakan diri. Ia terihat mengobrol dengan teman di sisi kiri hingga jam pelajaran berakhir. "Yah wajar namanya juga baru masuk sekolah lagi," kata Ghani, ayah Shabira.
Kini Shabira telah berubah sejak hari pertama sekolahnya itu. Keaktifan yang biasa ditunjukkan di rumah mulai terlihat di sekolah. Ia pun malah sering aktif mengobrol dengan teman-teman. Kecanggungan saat awal PTM, nyaris tak terlihat.
Hal sama diungkapkan Fairaz El Bachrie Rachmad, murid kelas 1 SDQU Wahda Islamiyah, Depok, Jawa Barat. Rasa canggung sempat terlihat saat dirinya belajar tatap muka pada awal September 2021.
Sempat tak terlihat berkomunikasi, Fairaz kini mulai aktif bermain di sekolah. Tak jarang dirinya ditegur guru karena dinilai melanggar prokes. "Abis kadang panas pake masker," kata Fairaz.
Fairaz terlihat senang dirinya bisa bertemu dengan temannya. Sebab setelah pindah sekolah ke sana pada tahun lalu, dirinya nyaris sama sekali tak bertemu dengan mereka. Tatap muka hanya dilakukan secara daring.
Karena itu, melalui orang tuanya, Maria Ulfah, Fairaz berharap PTM tetap dilanjutkan meski di tengah pandemi Covid-19. Rasa jenuh belajar di rumah akan hilang seiring dirinya masuk kelas. Baca pembahasan mengenai Pembelajaran Tatap Muka selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/ptm .
(zik)