Mendikbudristek Minta PTM Terbatas Segera Dilakukan di Wilayah PPKM Level 1-3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek ) mendorong Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dapat dilaksanakan segera. Terlebih pemerintah pusat sudah memberikan izin pembukaan sekolah di wilayah PPKM level 1 hingga 3.
Mendikbudristek menjelaskan, dari hasil tinjauannya ke tiga sekolah di Jakarta Timur itu dia melihat bahwa sekolah ternyata bisa melakukan PTM Terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Berbeda dengan sekolah biasa, maka PTM terbatas ini dilakukan sekolah dengan cara blended learning. Dia menjelaskan, sekolah yang dia kunjungi menjalankan pembelajaran secara campuran. Yakni setengah siswa belajar daring lewat zoom dan yang lainnya belajar di kelas.
Nadiem juga melihat bahwa tidak hanya di jenjang SMA namun juga jenjang SD dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga mampu melindungi peserta didiknya yang datang ke sekolah dari ancaman penularan virus korona.
Nadiem mengaku juga telah mewawancarai para siswa pada saat peninjauan siswa mengeluh susah untuk fokus belajar dirumah. Ada juga siswa yang bilang sulit mengerti soal yang diberikan guru namun malu untuk menanyakannya kepada guru tersebut. Juga ada yang mengeluhkan koneksi internet yang lambat.
Oleh karena itu, mantan petinggi Gojek ini memandang penting PTM terbatas ini menjadi prioritas nasional untuk dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.
"Dimana kita ingin mendorong semua kepala dinas bagi yang sudah di level 1 dan 3 mohon segera melaksanakan tatap muka terbatas. Mohon segera dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat," himbaunya saat melakukan kunjungan ke 3 sekolah di Jakarta Timur, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, tidak hanya ada masalah ketertinggalan pembelajaran yang bisa berdampak permanen terhadap siswa. Namun jika PTM tidak segera dilaksanakan maka akan mengancam sekolah swasta yang membutuhkan sekolah tatap muka guna menopang kondisi keuangan dan juga kesejahteraan gurunya.
Mendikbudristek menjelaskan, dari hasil tinjauannya ke tiga sekolah di Jakarta Timur itu dia melihat bahwa sekolah ternyata bisa melakukan PTM Terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Berbeda dengan sekolah biasa, maka PTM terbatas ini dilakukan sekolah dengan cara blended learning. Dia menjelaskan, sekolah yang dia kunjungi menjalankan pembelajaran secara campuran. Yakni setengah siswa belajar daring lewat zoom dan yang lainnya belajar di kelas.
Nadiem juga melihat bahwa tidak hanya di jenjang SMA namun juga jenjang SD dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga mampu melindungi peserta didiknya yang datang ke sekolah dari ancaman penularan virus korona.
Nadiem mengaku juga telah mewawancarai para siswa pada saat peninjauan siswa mengeluh susah untuk fokus belajar dirumah. Ada juga siswa yang bilang sulit mengerti soal yang diberikan guru namun malu untuk menanyakannya kepada guru tersebut. Juga ada yang mengeluhkan koneksi internet yang lambat.
Oleh karena itu, mantan petinggi Gojek ini memandang penting PTM terbatas ini menjadi prioritas nasional untuk dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.
"Dimana kita ingin mendorong semua kepala dinas bagi yang sudah di level 1 dan 3 mohon segera melaksanakan tatap muka terbatas. Mohon segera dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat," himbaunya saat melakukan kunjungan ke 3 sekolah di Jakarta Timur, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, tidak hanya ada masalah ketertinggalan pembelajaran yang bisa berdampak permanen terhadap siswa. Namun jika PTM tidak segera dilaksanakan maka akan mengancam sekolah swasta yang membutuhkan sekolah tatap muka guna menopang kondisi keuangan dan juga kesejahteraan gurunya.
(mpw)