Ajak 1.000 Guru Jadi Konten Kreator di Aplikasi Bangkit Belajar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Smart School Indonesia menginisiasi sebuah metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital melalui platform belajar online yang diberi nama Aplikasi Bangkit Belajar.
Aplikasi tersebut rencananya akan dikenalkan secara luas ke masyarakat Indonesia dalam webinar bertajuk Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, yang akan digelar pada 25 September 2021 mendatang.
Founder Smart School Indonesia, Johannes Agus Taruna, mengatakan kurikulum dan metode pendidikan di Indonesia masih terus berganti. Itu dilakukan untuk mendapatkan formula terbaik metode pembelajaran di Indonesia. Namun menurutnya, selama ini telah ada metode pembelajaran yang efektif yaitu Pembelajaran Berbasis Pengalaman.
Menurutnya, dengan perkembangan teknologi digital, metode tersebut semakin mudah untuk diterapkan. Salah satunya seperti aplikasi Bangkit Belajar yang dikembangkan oleh Smart School Indonesia. “Aplikasi Bangkit Belajar telah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi,” ujar Johannes dalam keterangan pers, Selasa (14/9/2021).
Melalui webinar yang ditargetkan akan diikuti 1.000 guru dan calon guru di Indonesia itu, juga ingin membentuk komunitas, dengan mengajak guru dan calon guru di Indonesia untuk bergabung. Dimana anggota komunitas nantinya dapat mengisi konten dalam aplikasi Bangkit Bersama. Tentu saja dengan standarisasi yang telah ditetapkan, yang akan didapatkan selama pelatihan.
Dwi Sunu W Pebruanto, dari Universitas Ciputra menjelaskan, untuk memahami lebih lanjut mengenai pembelajaran berbasis pengalaman seperti dijelaskan dalam Buku Creating Your Child’s Future Now.
Dimana pembelajaran berbasis pengalaman adalah tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga mengajak siswa untuk menciptakan sesuatu yang baru, guru diajarkan menjadi kreator sebuah project, dan siswa terlibat di dalamnya.
“Buku sebagai triger, ingin menggugah, betapa penting untuk berubah,” ujar Sunu.
Berkaitan dengan Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, menurut Sunu, kondisi pandemi covid-19, secara fakta ada perubahan cara belajar yang didorong oleh pandemi. Metode belajar bergeser dari metode buku paket ke metode online. Dan metode online tidak akan berhenti setelah pandemi berakhir.
Menurutnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pengembangan pendidikan ke depan akan fokus pada model pembelajaran berbasis pengalaman. Karena itu, untuk mengkonkritkan Smart School Indonesia memiliki pendekatan berbasis project. Karena dengan mengerjakan project, akan melatih anak untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis pengalaman.
Untuk memfasilitasi hal itu, siswa juga harus belajar untuk menghasilkan sesuatu. Untuk itu perlu media, yaitu learning platform yang berbasis project. Pertanyaanya siapa yang akan mengisi, platform tersebut. Menurutnya adalah para guru. Kemudian yang akan menggunakan adalah guru dan siswa.
“Siapapun yang akan belajar pembelajaran berbasis project bisa mengakses learning platform ini dan bisa mengcreate ide kreatif mereka melalui project mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Jonethen, Developher Aplikasi Bangkit Bersama mengungkapkan, aplikasi Bangkit Belajar sudah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi covidi-19. Berdasarkan pengalaman tersebut, platform tersebut dikembangkan untuk dapat digunakan secara luas seluruh guru dan siswa seluruh Indonesia.
Konsep aplikasi tersebut adalah semacam marketplace, atau bisa dikatakan sebagai educationplace, yang mempertemukan antara guru sebagai produsen dan murid sebagai pengguna, namun konten isinya adalah materi pelajaran berbasis project. Aplikasi juga menjadi wadah bagi guru atau konten kreator untuk memasukkan materi-materi yang berbasis entrepreneur atau pengalaman.
Aplikasi tersebut rencananya akan dikenalkan secara luas ke masyarakat Indonesia dalam webinar bertajuk Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, yang akan digelar pada 25 September 2021 mendatang.
Founder Smart School Indonesia, Johannes Agus Taruna, mengatakan kurikulum dan metode pendidikan di Indonesia masih terus berganti. Itu dilakukan untuk mendapatkan formula terbaik metode pembelajaran di Indonesia. Namun menurutnya, selama ini telah ada metode pembelajaran yang efektif yaitu Pembelajaran Berbasis Pengalaman.
Menurutnya, dengan perkembangan teknologi digital, metode tersebut semakin mudah untuk diterapkan. Salah satunya seperti aplikasi Bangkit Belajar yang dikembangkan oleh Smart School Indonesia. “Aplikasi Bangkit Belajar telah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi,” ujar Johannes dalam keterangan pers, Selasa (14/9/2021).
Melalui webinar yang ditargetkan akan diikuti 1.000 guru dan calon guru di Indonesia itu, juga ingin membentuk komunitas, dengan mengajak guru dan calon guru di Indonesia untuk bergabung. Dimana anggota komunitas nantinya dapat mengisi konten dalam aplikasi Bangkit Bersama. Tentu saja dengan standarisasi yang telah ditetapkan, yang akan didapatkan selama pelatihan.
Dwi Sunu W Pebruanto, dari Universitas Ciputra menjelaskan, untuk memahami lebih lanjut mengenai pembelajaran berbasis pengalaman seperti dijelaskan dalam Buku Creating Your Child’s Future Now.
Dimana pembelajaran berbasis pengalaman adalah tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga mengajak siswa untuk menciptakan sesuatu yang baru, guru diajarkan menjadi kreator sebuah project, dan siswa terlibat di dalamnya.
“Buku sebagai triger, ingin menggugah, betapa penting untuk berubah,” ujar Sunu.
Berkaitan dengan Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, menurut Sunu, kondisi pandemi covid-19, secara fakta ada perubahan cara belajar yang didorong oleh pandemi. Metode belajar bergeser dari metode buku paket ke metode online. Dan metode online tidak akan berhenti setelah pandemi berakhir.
Menurutnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pengembangan pendidikan ke depan akan fokus pada model pembelajaran berbasis pengalaman. Karena itu, untuk mengkonkritkan Smart School Indonesia memiliki pendekatan berbasis project. Karena dengan mengerjakan project, akan melatih anak untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis pengalaman.
Untuk memfasilitasi hal itu, siswa juga harus belajar untuk menghasilkan sesuatu. Untuk itu perlu media, yaitu learning platform yang berbasis project. Pertanyaanya siapa yang akan mengisi, platform tersebut. Menurutnya adalah para guru. Kemudian yang akan menggunakan adalah guru dan siswa.
“Siapapun yang akan belajar pembelajaran berbasis project bisa mengakses learning platform ini dan bisa mengcreate ide kreatif mereka melalui project mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Jonethen, Developher Aplikasi Bangkit Bersama mengungkapkan, aplikasi Bangkit Belajar sudah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi covidi-19. Berdasarkan pengalaman tersebut, platform tersebut dikembangkan untuk dapat digunakan secara luas seluruh guru dan siswa seluruh Indonesia.
Konsep aplikasi tersebut adalah semacam marketplace, atau bisa dikatakan sebagai educationplace, yang mempertemukan antara guru sebagai produsen dan murid sebagai pengguna, namun konten isinya adalah materi pelajaran berbasis project. Aplikasi juga menjadi wadah bagi guru atau konten kreator untuk memasukkan materi-materi yang berbasis entrepreneur atau pengalaman.
(mpw)