Merespons Disrupsi Pendidikan Akibat Pandemi, FITK UIN Jakarta Gelar 7th ICEMS

Kamis, 07 Oktober 2021 - 06:07 WIB
loading...
Merespons Disrupsi Pendidikan Akibat Pandemi, FITK UIN Jakarta Gelar 7th ICEMS
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengubah cara hidup dalam banyak hal dan mengganggu hampir setiap aspek kehidupan, salah satunya sektor pendidikan. Memasuki tahun kedua, setengah dari populasi siswa di tingkat global masih terpengaruh oleh penutupan sekolah yang berpotensi menyebabkan hilangnya proses pembelajaran siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut, transisi ke pembelajaran daring dengan berbagai platform telah menjadi kenormalan baru (new normal) di seluruh dunia. Guru dan siswa mulai terbiasa dengan bentuk transformasi kelas tatap muka ke ruang kelas daring yang difasilitasi dan ditingkatkan oleh inovasi teknologi .



Peran siswa, guru, dan teknologi dalam konteks pengajaran dan pembelajaran telah berubah secara dramatis. Siswa, guru, dan pendidik tidak memiliki pilihan yang lebih baik selain menerima, menyesuaikan diri, dan menjadikannya bagian dari pola pikir dan keseharian mereka.

“Dalam situasi seperti ini, kita membutuhkan cara-cara inovatif untuk menghadapi tantangan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi, termasuk cara paling efektif untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam praktik pendidikan di semua tingkatan,” ujar Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A.

Merespon hal tersebut, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kembali menyelenggarakan 7th ICEMS (International Conference on Education in Muslim Society) pada 6–7 Oktober 2021.



Konfrensi tahunan yang berlangsung sejak 2014 tahun ini, mengusung tema “Embracing the New Normal: Changing Roles of Teachers and Technologies in Shifting Education Landscape”. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Sururin, M.Ag mengungkapkan topik yang tahun ini diangkat oleh ICEMS sangat penting karena banyak lembaga pendidikan berusaha mengatur strategi dan beradaptasi dengan arah pendidikan saat ini dan masa depan, di seluruh dunia.

“Saya percaya, kolaborasi di bidang Pendidikan dapat membawa perubahan signifikan di masa depan, khususnya di Indonesia,” papar Sururin,

Konferensi yang merupakan program unggulan FITK ini menghadirkan pidato kunci dari Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. Selain itu, narasumber dari berbagai negara seperti Prof. Simon Bedford (Western Sydney University, Australia), Dr. Idle Farah (Umma University, Kenya), Prof. Dr. Ismi Arif Ismail (Universiti Putra Malaysia, Malaysia), Robin Ersing, Ph.D. (University of South Florida, Amerika Serikat), Dr. Philip Henry (University of Derby, UK), Muhammad Zuhdi, Ph.D. dan Didin Nuruddin Hidayat, PhD (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia).

Konfrensi yang berlangsung secara virtual ini, dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu kritis dan tantangan, serta berbagi pengalaman praktik terbaik selama pandemi terutama di bidang kurikulum, evaluasi, kebijakan pendidikan, perencanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas, pengembangan profesionalitas guru, metode dan strategi pembelajaran di masa pandemi.

“Harapannya, kita dapat menawarkan cara-cara inovatif untuk meminimalkan bahaya kehilangan pembelajaran dan memaksimalkan potensi belajar siswa” Pungkas Kustiwan Syarief, selaku ketua ICEMS.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2579 seconds (0.1#10.140)