Pastikan PTM Terbatas Aman, Pemkab akan Lakukan Swab Sampling di Beberapa Sekolah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemkab Sleman sejak 11 Oktober 2021 telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas baik jenjang SD maupun SMP. PTM SD digelar di 85 sekolah yang tersebar di 17 kapanewon atau masing-masing kapanewon 5 sekolah, sedangkan SMP di 119 sekolah se-Sleman.
Untuk memastikan PTM yang dilaksanakan berjalan dengan baik, direncanakan akan dilakukan swab, khususnya di sekolah yang ada di zona merah COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Ery Widaryana mengatakan dari hasil evaluasi pelaksanaan sepekan PTM sudah berjalan baik dan aman. Karena itu, untuk memastikan PTM tetap kondusif dan tidak memunculkan klaster baru, maka akan melakukan tes usap (swab) bagi siswa dan guru yang menggelar PTM. Terutama sekolah yang berada di zona merah COVID-19.
“Untuk swab ini, akan dilaksanakan masing-masing di satu SMP dan SD yang menggelar PTM di zona merah,” katanya, Selasa (19/10/2021).
Ery menjelaskan, swab sampling bagi siswa dan guru akan dilaksankan di SMPN 2 Pakem dan SDN Kaliurang 1, Kalurahan Hargobinangun, Pakem, SD Samirono dan SMPN 5 Depok, Kapanewon Caturtunggal, Depok serta SMPN 3 Kalasan dan SD Muhammadiyah Bayen, Kalurahan Purwomartani, Kalasan.
“Swab samping guru dan siswa ini menyasar secara acak,” paparnya.
Untuk pelaksanaan swab ini, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman. Dinkes menyediakan tenaga kesehatan (nakes) pelaksana swab. BPBD untuk pengawasan dan pengamanan selama swab.
“Jika ada yang positif Covid-19, maka PTM akan dihentikan sementara selama tiga hari, untuk sterilisasi dan 3 T (tracing, testing dan treatment) dan pembelajaran secara daring,” jelasnya.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni menambahkan jumlah petugas yang akan bergerak saat swab sampling berjumlah tiga sampai empat orang di satu sekolah.
Untuk memastikan PTM yang dilaksanakan berjalan dengan baik, direncanakan akan dilakukan swab, khususnya di sekolah yang ada di zona merah COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Ery Widaryana mengatakan dari hasil evaluasi pelaksanaan sepekan PTM sudah berjalan baik dan aman. Karena itu, untuk memastikan PTM tetap kondusif dan tidak memunculkan klaster baru, maka akan melakukan tes usap (swab) bagi siswa dan guru yang menggelar PTM. Terutama sekolah yang berada di zona merah COVID-19.
“Untuk swab ini, akan dilaksanakan masing-masing di satu SMP dan SD yang menggelar PTM di zona merah,” katanya, Selasa (19/10/2021).
Ery menjelaskan, swab sampling bagi siswa dan guru akan dilaksankan di SMPN 2 Pakem dan SDN Kaliurang 1, Kalurahan Hargobinangun, Pakem, SD Samirono dan SMPN 5 Depok, Kapanewon Caturtunggal, Depok serta SMPN 3 Kalasan dan SD Muhammadiyah Bayen, Kalurahan Purwomartani, Kalasan.
“Swab samping guru dan siswa ini menyasar secara acak,” paparnya.
Untuk pelaksanaan swab ini, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman. Dinkes menyediakan tenaga kesehatan (nakes) pelaksana swab. BPBD untuk pengawasan dan pengamanan selama swab.
“Jika ada yang positif Covid-19, maka PTM akan dihentikan sementara selama tiga hari, untuk sterilisasi dan 3 T (tracing, testing dan treatment) dan pembelajaran secara daring,” jelasnya.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni menambahkan jumlah petugas yang akan bergerak saat swab sampling berjumlah tiga sampai empat orang di satu sekolah.
(mpw)