Kreatif, Mahasiswa Unpad Olah Kulit Kopi Jadi Camilan Sehat
loading...
A
A
A
Adhitya mengatakan, Sa.co bites diproduksi ini tanpa menggunakan produk turunan susu, gluten, dan telur. Meski dapat dikonsumsi masyarakat umum, biskuit ini juga diyakini aman untuk mereka pengidap celiac disease dan autisme.
“Awalnya produk kami menyasar target pasar orang-orang yang mengidap penyakit celiac disease dan autisme,” ungkap Adhitya.
Berdayakan Petani Kopi
Selain perhatian pada isu lingkungan dan kesehatan, Adhitya dan tim juga ingin memberdayakan petani kopi di sekitar kampus Jatinangor, yaitu di Desa Jatiroke. Untuk itu, Adhitya dan tim akan menggunakan kulit kopi dari petani kopi di Jatiroke sebagai bahan baku produk mereka.
Diungkapkan Adhitya, Sa.co Bites memiliki respons positif dari konsumen yang kebanyakan adalah mahasiswa. Banyak konsumen yang menganggap Sa.co bites memiliki rasa unik dan mereka menyukainya. Hingga saat ini diperkirakan Sa.co Bites sudah terjual lebih dari 250 buah untuk kemasan 200 gram dan lebih dari 100 buah untuk kemasan 20 gram.
Selain penjualan secara online, Sa.co Bites juga menggandeng dua mitra kedai kopi di wilayah Jatinangor untuk penjualan secara offline.
Saat ini, Sa.co Bites terus mengalami perkembangan, mulai dari penambahan anggota tim hingga penambahan varian rasa. Adhitya pun berharap, ke depannya Sa.co Bites dapat menghasilkan banyak variasi produk dan lebih banyak orang yang menikmati biskuit ini.
“Harapannya bisa memperluas pasar, memperluas jaringan, dan bisa dinikmati oleh lebih banyak konsumen di Indonesia,” harap Adhitya.
“Awalnya produk kami menyasar target pasar orang-orang yang mengidap penyakit celiac disease dan autisme,” ungkap Adhitya.
Berdayakan Petani Kopi
Selain perhatian pada isu lingkungan dan kesehatan, Adhitya dan tim juga ingin memberdayakan petani kopi di sekitar kampus Jatinangor, yaitu di Desa Jatiroke. Untuk itu, Adhitya dan tim akan menggunakan kulit kopi dari petani kopi di Jatiroke sebagai bahan baku produk mereka.
Diungkapkan Adhitya, Sa.co Bites memiliki respons positif dari konsumen yang kebanyakan adalah mahasiswa. Banyak konsumen yang menganggap Sa.co bites memiliki rasa unik dan mereka menyukainya. Hingga saat ini diperkirakan Sa.co Bites sudah terjual lebih dari 250 buah untuk kemasan 200 gram dan lebih dari 100 buah untuk kemasan 20 gram.
Selain penjualan secara online, Sa.co Bites juga menggandeng dua mitra kedai kopi di wilayah Jatinangor untuk penjualan secara offline.
Saat ini, Sa.co Bites terus mengalami perkembangan, mulai dari penambahan anggota tim hingga penambahan varian rasa. Adhitya pun berharap, ke depannya Sa.co Bites dapat menghasilkan banyak variasi produk dan lebih banyak orang yang menikmati biskuit ini.
“Harapannya bisa memperluas pasar, memperluas jaringan, dan bisa dinikmati oleh lebih banyak konsumen di Indonesia,” harap Adhitya.
(mpw)