Airnav Indonesia Apresiasi Java Balloon Festival Dijadikan Studi Kasus Disertasi

Minggu, 07 November 2021 - 15:00 WIB
loading...
Airnav Indonesia Apresiasi Java Balloon Festival Dijadikan Studi Kasus Disertasi
Sidang terbuka promosi Doktor Ilmu Komunikasi Dr. Algooth Putranto SP, M.I.Kom. berjudul Pengakuan dalam Komunikasi Budaya Mengatasi Konflik Antara Negara dan Masyarakat. Foto/Ist
A A A
TANGERANG - AirNav Indonesia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dijadikannya project Java Balloon Festival di Pekalongan dan Wonosobo sebagai studi kasus disertasi.

Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Harry Douglas menyampaikan dengan diangkatnya project Java Balloon Festival sebagai studi kasus dalam disertasi untuk program studi doktoral, artinya project tersebut juga telah mendapatkan pengakuan dari dunia akademis.



“Kami ingin menyampaikan selamat kepada peneliti Dr. Algooth Putranto SP, M.I.Kom., C. Med. yang telah menyelesaikan sidang terbuka promosi Doktor Ilmu Komunikasi. Disertasi Algooth yang berjudul Pengakuan dalam Komunikasi Budaya Mengatasi Konflik Antara Negara dan Masyarakat, Studi atas Penerbangan Balon Udara Tradisional Syawal di Pekalongan dan Wonosobo, merupakan sebuah karya akademik yang memberikan kontribusi terhadap upaya menjaga keselamatan penerbangan nasional,” ungkap Yohanes dalam keterangan pers, Sabtu (6/11/2021).

Dijelaskannya, penerbangan balon udara liar yang tidak ditambatkan memang menjadi
salah satu ancaman bagi keselamatan penerbangan. Bahkan, pihaknya menyakini bahwa masyarakat paham terkait bahaya balon udara liar jika bertemu dengan pesawat udara.

"Maka dari itu, pada 2018 dan 2019 lalu, kami menggelar Java Balloon Festival di Pekalongan dan Wonosobo sebagai salah satu upaya untuk menyebarluaskan PM 40 tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat, sehingga membiasakan pegiat balon udara tradisional untuk menambatkan balon udaranya sesuai aturan tersebut dan dapat selaras dengan keselamatan penerbangan,” ujarnya.



Dampak dari project tersebut, menurut Yohanes, cukup siginifikan karena data-data di lapangan menunjukkan tren penurunan terhadap gangguan balon udara terhadap pesawat udara.

“Jika kita lihat data yang juga dimasukkan di dalam penelitian disertasi Algooth,
angka pilot report mengalami tren penurunan pasca intervensi dari project ini. Maka dari itu hasil evaluasi kami memang sebetulnya project ini akan berkelanjutan, namun dikarenakan adanya pandemi COVID-19, tahun 2020 dan 2021 ini kami alihkan festival menjadi sosialisasi massal melalui webinar dan konten media sosial,” papar Yohanes.

Manager Humas AirNav Indonesia menambahkan bahwa selain telah diakui dari sisi akademis, project Java Balloon Festival juga telah mendapatkan penghargaan di beberapa AirNav Indonesia ajang.

“Java Balloon Festival mendapatkan banyak apresiasi dari praktisi komunikasi baik nasional maupun internasional. Project ini telah memenangkan penghargaan Gold Winner, Sustainability Business Category dari PR Indonesia dan Finalis, Best PR by an In-House Communications Team dari Marketing PR Magazine, Singapura, di level regional Asia Tenggara,” terangnya.

AirNav Indonesia, menurut Yohanes, menyampaikan rasa syukur dan apreasiasi kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan project ini. Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Algooth yang telah mengangkat project sebagai studi kasus disertasi.

Algooth merupakan jurnalis senior yang menempa pengetahuan dan kemampuan jurnalistiknya bersama media-media besar seperti Bisnis Indonesia dan Bloomberg Businessweek.

Pengalamannya sebagai praktisi jurnalistik selama lebih dari 17 tahun di berbagai media massa baik nasional maupun internasional, termasuk di bidang akademis yakni, sebagai pengajar aktif di berbagai universitas kenamaan, tentunya memberikan perspektif baru dalam memandang kasus pelepasan balon udara liar tersebut.

"Kami mendorong generasi muda Indonesia untuk menjadikan Algooth sebagai teladan, melalui karya akademis, kita juga dapat bersama-sama berkontribusi dalam menjaga keselamatan ruang udara Nusantara,” pungkas Yohanes.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)