4 Kisah Perjuangan Mahasiswa Lulus Cumlaude, Nomor 3 Sambil Jadi Kuli Bangunan
loading...
A
A
A
3. Anak Petani Lulus dengan IPK 3,88
Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Administrasi Bisnis dengan inisial IPP berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,88. Ia merupakan anak seorang petani di Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Menurut sumber, Ia mengaku harus berjuang keras agar bisa mengenyam bangku perkuliahan. Selepas SMK, Ia sempat mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Setelah berhasil terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro pun, Ia masih harus melakoni berbagai pekerjaan serabutan untuk membiayai kehidupannya di kota tersebut. Mulai dari penjaga toko hingga kuli bangunan, semuanya dilakoni sambil tetap fokus pada pelajarannya.
Karena ketekunannya, IPP berhasil mendapat beasiswa dari Kabupaten Rembang. Saat ini, Ia sedang menempuh pendidikan S2 di universitas yang sama.
4. Cumlaude dengan IPK 3.99
Berasal dari keluarga sederhana, D berhasil meraih predikat cumlaude dengan IPK 3.99 dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah. Perjuangannya untuk meraih prestasi tersebut tidak mudah.
Kedua orangtuanya yang merupakan buruh tani dan asisten rumah tangga dan kondisi keuangannya membuat D harus mencari cara untuk tetap bisa menempuh pendidikan dengan segala keterbatasannya. Ia mendaftar program beasiswa bidikmisi untuk membantu biaya pendidikan, dan bekerja dimana saja untuk membantu biaya kehidupannya.
D mengaku pernah menjadi guru les, jualan online, hingga menjadi karyawan toko. Kini, kabarnya Ia tengah melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Administrasi Bisnis dengan inisial IPP berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,88. Ia merupakan anak seorang petani di Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Menurut sumber, Ia mengaku harus berjuang keras agar bisa mengenyam bangku perkuliahan. Selepas SMK, Ia sempat mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Setelah berhasil terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro pun, Ia masih harus melakoni berbagai pekerjaan serabutan untuk membiayai kehidupannya di kota tersebut. Mulai dari penjaga toko hingga kuli bangunan, semuanya dilakoni sambil tetap fokus pada pelajarannya.
Karena ketekunannya, IPP berhasil mendapat beasiswa dari Kabupaten Rembang. Saat ini, Ia sedang menempuh pendidikan S2 di universitas yang sama.
4. Cumlaude dengan IPK 3.99
Berasal dari keluarga sederhana, D berhasil meraih predikat cumlaude dengan IPK 3.99 dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah. Perjuangannya untuk meraih prestasi tersebut tidak mudah.
Kedua orangtuanya yang merupakan buruh tani dan asisten rumah tangga dan kondisi keuangannya membuat D harus mencari cara untuk tetap bisa menempuh pendidikan dengan segala keterbatasannya. Ia mendaftar program beasiswa bidikmisi untuk membantu biaya pendidikan, dan bekerja dimana saja untuk membantu biaya kehidupannya.
D mengaku pernah menjadi guru les, jualan online, hingga menjadi karyawan toko. Kini, kabarnya Ia tengah melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
(mpw)