Tim ITS Rancang Alat Berbasis Solar Cell untuk Usir Hama

Kamis, 18 November 2021 - 22:37 WIB
loading...
Tim ITS Rancang Alat...
Tim KKN Abmas ITS bersama beberapa warga desa saat mengoperasikan alat inovasinya. Foto/Dok/ITS
A A A
JAKARTA - Maraknya serangan hama mengakibatkan penurunan produksi pertanian dan membuat para petani mengalami banyak kerugian, salah satunya di Desa Pranggang, Plosoklaten, Kediri.

Berawal dari permasalahan tersebut, tim dosen dan mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) mengembangkan alat pembasmi hama otomatis berbasis solar cell atau tenaga surya.

Baca juga: 5 Tips untuk Mendapatkan Beasiswa di Luar Negeri

Angger Dzaky Hanif, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim ini mengungkapkan penggunaan pestisida sudah tak lagi menjadi solusi tepat untuk mengendalikan hama.

Selain karena berpotensi meningkatkan populasi hama, penggunaan pestisida juga perlu ditekan demi ekosistem yang stabil. “Untuk itu, kami mencoba membuat sebuah alat yang ramah lingkungan dan berguna dalam memperbaiki kualitas panen,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (18/11/2021).

Berbeda dari alat lain yang pembangkitnya berasal dari batu bara dan diesel, sambung Angger, alat ini merupakan sistem energi terbarukan yang dapat menyuplai energi bersih.

Baca juga: 4 Universitas Terbaik Indonesia versi US News Best Global Universities 2022

Untuk itu, alat ini tidak akan menghasilkan gas karbondioksida dalam prosesnya. “Di samping itu, alat ini terdiri dari sensor cahaya, jaring listrik, pengusir tikus, dan panel surya sebagai sumber energi ramah lingkungannya,” terangnya.

Panel surya tersebut, lanjutnya, didapat dari konversi energi matahari menjadi energi listrik. Sedangkan sistem sensor cahaya digunakan agar alat dapat tetap bekerja secara otomatis saat malam hari.

Berbeda dari alat pembasmi hama di pasaran, alat ini menggunakan net (jaring) listrik yang dilengkapi dengan penggabungan sinar ultraviolet (UV) dan gelombang ultrasonik yang dapat mengurangi hama tanpa merusak ekosistem.

Sinar UV digunakan untuk membuat serangga dan hama tertarik mendekati net dan mati saat menyentuhnya. Sedangkan gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi dan mengusir tikus di radius 120 meter.

“Secara keseluruhan, alat ini memiliki dimensi 100 cm x 60 cm x 240 cm,” rinci mahasiswa kelahiran Kediri, 20 Juli 2000 tersebut.

Menyoal keamanan, Angger dan tim telah menyiapkannya sejak awal dengan melapisi net listrik tersebut dengan pelindung akrilik. Jadi, meskipun terpapar hujan dan tersentuh oleh warga, mereka tidak akan tersengat aliran listrik.

“Selain itu, kami juga menambahkan jaring untuk mengamankan alat tersebut dari jangkauan anak-anak,” jelasnya.

Berlangsung selama tiga bulan sejak Juli lalu, tim KKN Abmas ITS ini akhirnya berhasil membuat tiga alat pembasmi hama dan telah dihibahkan serta disebar ke beberapa titik yang sudah ditentukan pihak desa.

“Jauh sebelum merancang alat, tentu kami perlu melakukan survei terlebih dulu dengan mendatangi mitra untuk berkonsultasi dan meminta persetujuan,” tuturnya.

Berdasarkan keterangan Angger, warga Desa Pranggang menyambut positif kehadiran alat tersebut. Mereka berharap alat tersebut dapat terus bekerja dengan baik dan dapat terus dipindah tempatkan agar petani yang lain dapat merasakan manfaatnya.

“Alat ini juga memberikan kabar baik bagi petani sawah di sana yang sempat beralih profesi menjadi petani koi karena kuwalahan mengatasi hama,” tambahnya.

Terdiri dari tiga dosen dan 16 mahasiswa, kegiatan ini berlangsung secara hybrid mengingat kasus Covid-19 yang masih tinggi. Ke depan, Angger berharap alat ini terus digunakan dan dapat dirasakan manfaatnya secara bergantian mengingat alat ini didesain secara portable.

“Kami juga berharap alat yang telah kami kembangkan dijaga sebaik-baiknya oleh para petani di sana,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
BINUS University Kembangkan...
BINUS University Kembangkan Perangkat Literasi dan Navigasi untuk Disabilitas Netra
Kisah Ruswandi, Lulus...
Kisah Ruswandi, Lulus Doktor ITS 2,5 Tahun dengan 29 Publikasi Internasional
Inovasi Skrining Kanker...
Inovasi Skrining Kanker Serviks Berbasis AI Mahasiswa UI dan ITB Raih Juara di Qatar
Viral Mahasiswa ITS...
Viral Mahasiswa ITS Tempuh 80 Km Tiap Hari untuk Bisa Kuliah dan Jualan Ayam Geprek, Ini Sosoknya
Mahasiswa UMM Ciptakan...
Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Bantu Jalan Canggih untuk Lansia dan Korban Kecelakaan
Peringati Hardiknas,...
Peringati Hardiknas, UC Gelar Pameran Inovasi Mahasiswa Dihadiri Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
Wamenparekraf Angela...
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Tinjau Pameran Inovasi Mahasiswa UC
Rekomendasi
Hibah Bill Gates Rp2,6...
Hibah Bill Gates Rp2,6 Triliun ke RI, Sri Gusni Perindo: Momentum Percepatan Pembangunan Kesehatan Nasional
Inkanas Jadi Juara Umum...
Inkanas Jadi Juara Umum di Kejurnas Karate Piala Ketum PB Forki III 2025
Bunuh Anak-Anak sebagai...
Bunuh Anak-Anak sebagai Hobi, Israel Berisiko Terisolasi di Era Apartheid
Ekosistem Transportasi...
Ekosistem Transportasi Online Terjaga, ORASKI: Jangan Rusak dengan Regulasi Keliru Arah
Siap Perkuat Partai...
Siap Perkuat Partai Perindo Banten, Ratu Ageng Rekawati: Mari Bergandengan Tangan untuk NKRI
Propaganda LGBTQ di...
Propaganda LGBTQ di Rusia, Apple Kena Denda Rp1,5 Miliar
Berita Terkini
Pengumuman SNBT 2025...
Pengumuman SNBT 2025 Resmi Dirilis 28 Mei Pukul 15.00 WIB, Cek Hasil di 41 Link Ini
Transformasi Pendidikan...
Transformasi Pendidikan Berbasis STEM Jadi Kunci Terwujudnya Generasi Unggul untuk Indonesia Emas
SPMB Jateng 2025, 56...
SPMB Jateng 2025, 56 SMA Swasta Ini Gratis Biaya Sekolah sampai Lulus
5 Sekolah Kedinasan...
5 Sekolah Kedinasan Terbaik di Surabaya, Mau Jadi Perwira atau CPNS?
Riwayat Pendidikan Ibrahim...
Riwayat Pendidikan Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab yang Meninggal Dunia Hari Ini
5 Sekolah Kedinasan...
5 Sekolah Kedinasan Gratis Langsung Kerja setelah Lulus, Mana Saja Itu?
Infografis
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Berhasil Difilmkan untuk Pertama Kalinya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved