Bali International Flight Academy Luluskan 108 Pilot Nasional di Tengah Pandemi

Kamis, 25 November 2021 - 19:48 WIB
loading...
Bali International Flight Academy Luluskan 108 Pilot Nasional di Tengah Pandemi
BIFA meluluskan 108 pilot nasional dengan Lisensi Commercial Pilot with Multi Engine license dari 8 batch Sekolah Pendidikan mereka. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sekolah Terbang Nasional Indonesia dengan nama Bali International Flight Academy (BIFA) meluluskan sebanyak 108 pilot nasional dengan Lisensi Commercial Pilot with Multi Engine license dari 8 batch Sekolah Pendidikan mereka.

Berlokasi di Menara 165 Jakarta, acara kelulusan ini tentunya membawa angin segar untuk industri aviasi Indonesia. BIFA yang berdiri sejak 2009 telah meluluskan lebih dari 1000 pilot dan menjadi sekolah pilot swasta terbesar di Indonesia.



BIFA yang memiliki homebase di Bandara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali, dan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, serta outbase di Bandara Adi Sumarmo, Solo, juga tidak luput menghadapi tantangan dalam menjalani operasional mereka selama pandemi.

Sempat vakum selama 3 bulan di awal pandemi dengan kondisi para kadet kembali ke rumah masing-masing. Namun, pada akhirnya BIFA berhasil menjalankan operasional dengan menerapkan protokol ketat dan menjaga kualitas pelatihan standar tinggi yang selama ini dimiliki sehingga kadet dapat menuntaskan pendidikan mereka dengan baik dan siap untuk meniti karir sebagai pilot.

I Gusti Wiradharma B. Oka, CEO BIFA menyebutkan, industri penerbangan terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi yang juga sangat rentan akan faktor lingkungan seperti peperangan, terorisme, bencana alam, hingga pandemi. Pandemi Covid 19 memang sangat memukul industri penerbangan global dan nasional. Namun keterkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun global secara otomatis akan membangkitkan dan memulihkan industri aviasi nasional.



Sebagai negara kepulauan dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia, menjadikan prospek industri penerbangan nasional sangat baik. Sehingga, potensi tingginya market demand nasional akan penerbang memberikan kesempatan bagi sekolah penerbang nasional seperti BIFA untuk membangun sekolah yang secara kuat secara bisnis dan berkualitas.

"Prospek alumnus BIFA sebagai penerbang dengan standar internasional diharapkan mampu berperan positif dalam membangun kekuatan dirgantara nasional yang kami percaya akan berkembang sangat pesat dalam waktu dekat seusai pandemic sejalan dengan berbagai upaya pemerintah di bidang pengembangan infrastruktur,” lanjut Oka.

Pendidikan terintegrasi BIFA dikelola melalui serangkaian aktivitas belajar mengajar dan pelatihan berskala internasional yang memiliki tiga program kekhususan. Diawali dengan Private Pilot License (PPL), merupakan sertifikasi pilot penerbangan pribadi sebagai tanda bahwa wisudawan program ini telah siap secara profesional sebagai pilot penerbangan pribadi.

Program PPL memiliki durasi 14-16 minggu pendidikan dan pelatihan terbang yang terintegrasi sesuai standar Directorate General of Civil Aviation (DCGA) yaitu standar yang diaplikasikan pada implementasi, pengontrolan, dan pengawasan operasional penerbangan.

Lulusan program PPL, dilanjuti dengan program Commercial Pilot License (CPL) merupakan program pendidikan yang akan memberikan sertifikat layak terbang untuk pesawat komersial kepada lulusannya. Calon siswa yang mengikuti program ini harus mengikuti serangkaian tes penempatan sesuai standar International Civil Aviation Organization atau ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) sebagai upaya pembentukan profesional aviasi yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpangan.

Program pendidikan dan pelatihan yang dilengkapi dengan simulasi berstandar internasional ini. Lulusan program CPL adalah Pilot handal yang siap menjawab kebutuhan industri aviasi internasional. Program pendidikan lainnya adalah program Instrument Rating yang menjawab kebutuhan sertifikasi pilot profesional baik Private Pilot License maupun Commercial Pilot License with Multi Engine Rating.

Sejak 2015 BIFA juga telah membuka program pendidikan Multi Engine Rating dan License Conversion/Endorsement dengan menggunakan fasilitas 3 buah pesawat Piper Seminole dan simulator yang memadai dan tenaga Instruktur terlatih. Dengan segala fasilitas dan infrastruktur penunjang, saat ini BIFA dapat menerima sekitar 80 siswa per tahun.

Komitmen BIFA adalah memberikan pelayanan berkualitas yang dicapai dalam lingkungan yang aman, serta memberikan toleransi bagi kebebasan beragama, bersosial dan berbudaya, sehingga mampu menghasilkan pilot profesional yang siap untuk bekerja di berbagai maskapai penerbangan. Alumni BIFA dipersiapkan untuk siap menjadi pilot profesional yang berdedikasi dan handal di dunia penerbangan.

Presiden Komisaris BIFA Tience Sumartiniyang juga dikenal sebagai salah satu pilot senior dan salah satu penerbang glider Indonesia mengatakan bahwa luas negara Indonesia dari Sabang sampai Merauke sama dengan luas negara Amerika serikat. Tetapi bedanya sebagian besar negara Amerika terdiri dari daratan sedangkan Indonesia sebagian besar adalah lautan.

"Sehingga untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya tentu kita memerlukan transportasi udara dan laut. Oleh karena itu usaha penerbangan tidak akan punah, melainkan akan terus berkembang sepanjang masa dan akan tetap memerlukan pilot-pilot yang handal,” terangnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2640 seconds (0.1#10.140)