Ini Ulasan dan Rekomendasi Terkait Erupsi Gunung Semeru dari Pakar ITS

Kamis, 09 Desember 2021 - 08:02 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, data seismograf juga berhasil mendeteksi adanya seismisitas akibat erupsi pada pukul 14.50 WIB di hari yang sama dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5.160 detik. Dari situ, terindikasi adanya erupsi yang langsung terjadi pasca terjadinya guguran material vulkanik akibat pengurangan tekanan di lapisan bagian atas Gunung Semeru.

“Erupsi ini terjadi pada skala kecil, dengan getaran seismisitas tidak terlalu dirasakan warga,” tegasnya.

Meskipun material runtuhan sebagian besar berasal dari endapan material vulkanik dari erupsi sebelumnya dan bukan material yang baru keluar akibat erupsi besar, material tersebut tetap menyimpan panas dengan suhu yang tinggi. “Panas itu masih ada, karena ketebalan endapan material yang masif,” ujar dosen yang gemar naik gunung ini.

Selain itu, lanjutnya, memang sejak awal material keluar dari perut bumi, panasnya mencapai suhu yang sangat tinggi, yaitu di sekitar 300 - 700 derajat celcius. Sehingga, saat endapan material vulkanik runtuh, awan panas yang menyertai bersuhu sekitar 200 - 400 derajat celcius dan masih terdapat pula lahar hujan yang juga bersifat panas.

Selayang Pandang tentang Gunung Semeru
Uniknya, Gunung Semeru merupakan gunung api yang biasa mengeluarkan gas beserta material vulkanik setiap 30-60 menit, dengan letusan berintensitas kecil. Hal ini yang membedakan Gunung Semeru dengan gunung api lain, seperti Gunung Merapi atau Gunung Kelud. “Semeru jarang meletus dalam skala besar, karena secara teratur menyalurkan tekanan dan material vulkaniknya dari dalam dapur magma ke permukaan bumi,” jelas Haris.

Hal itu, menurut Haris, dapat dikatakan keuntungan karena pengumpulan tekanan besar di dalam dapur magma dapat sedikit dihindari. Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru pascaguguran vulkanik terjadi dan tekanan bagian penutup berkurang, masih berlangsung pada erupsi skala kecil. Hal ini menunjukkan tekanan dan material di dapur magma Gunung Semeru tidak terlalu besar.

Di sisi lain, imbuh dosen asal Blitar ini, karakter tersebut juga harus diwaspadai karena material erupsi hanya terkumpul di sekitar kawasan puncak. “Sewaktu-waktu longsoran akan mudah terjadi, apabila telah mencapai batas ketidakstabilan lereng,” tambahnya.

Sampai saat ini pun, status Gunung Semeru berada pada level waspada karena aktivitas vulkanik tidak menunjukkan peningkatan signifikan yang mengindikasikan adanya erupsi besar.

Rekomendasi
Menurut Haris, aktivitas gunung api yang demikian itu merupakan siklus. Karena hukum alam, aktivitas tersebut pasti akan mengalami perulangan. “Tetapi tidak perlu panik dan harus tetap waspada, sadari bahwa Gunung Semeru saat ini sedang melakukan rutinitasnya,” pesannya. Sehingga, sudah sepatutnya kita berbagi waktu dan ruang secara selaras dengannya.

Haris juga mengingatkan, agar semua pihak dapat mematuhi peta kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru yang telah dibuat PVMBG. Berdasarkan peta tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu area yang paling berdampak dan berpotensi alami kerusakan paling masif adalah Desa Cupiturang.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Selain Carstensz Papua,...
Selain Carstensz Papua, Ini Daftar Puncak Tertinggi di Indonesia
Temuan Teori Baru tentang...
Temuan Teori Baru tentang Gempa Bumi Dosen ITS Tembus Jurnal Internasional Bergengsi
Sri Fatmawati, Dosen...
Sri Fatmawati, Dosen Perempuan Pertama di Indonesia Peraih Dr Willmar Schwabe Award
Dosen ITS Jawara Pioneers...
Dosen ITS Jawara Pioneers 4.0 Hackathon Series Abu Dhabi
Pertama di Indonesia,...
Pertama di Indonesia, Doktor ITS Gagas Algoritma Deteksi Lokasi Epilepsi pada Otak
Dosen ITS Terpilih sebagai...
Dosen ITS Terpilih sebagai Pendesain Interior dan Eksterior LRT Jabodebek
Penampakan Gunung Semeru...
Penampakan Gunung Semeru usai Erupsi Beruntun dan Semburkan Abu Vulkanik
Gunung Semeru Erupsi...
Gunung Semeru Erupsi Kembali Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
Keunikan Macan Tutul...
Keunikan Macan Tutul Jawa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Rekomendasi
First to File dan Error...
First to File dan Error in Persona! 2 Alasan Gugatan Merek Denza oleh BYD Kandas di Pengadilan
Driver Ojol Tewas Bersimbah...
Driver Ojol Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh Penumpang
Permintaan Terakhir...
Permintaan Terakhir Paus Fransiskus: Kirim Mobil Paus untuk Tolong Anak-anak Gaza!
Moeldoko: Tanpa TKDN,...
Moeldoko: Tanpa TKDN, Indonesia Hanya Jadi Pusat Impor Kendaraan Listrik
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez vs Terence Crawford Pertarungan Abad Ini Rp3,2 Triliun
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Ini Kata Para Penegak Hukum
Berita Terkini
Keren, 3 Siswa MAN IC...
Keren, 3 Siswa MAN IC OKI Raih Emas Ajang Riset Internasional di NTU Singapura
5 Istilah Seputar Haji...
5 Istilah Seputar Haji dan Penulisannya Menurut KBBI
Targetkan 50.000 Peserta,...
Targetkan 50.000 Peserta, Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
12.000 Guru Bisa Dapat...
12.000 Guru Bisa Dapat Bantuan Kuliah Rp3,5 Juta, Bagaimana Cara Daftarnya?
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved