Peneliti ITB-Universitas Jember Gali Potensi Alam di Kota Seribu Gumuk

Sabtu, 25 Desember 2021 - 21:01 WIB
loading...
Peneliti ITB-Universitas...
Institut Teknologi Bandung (ITB). Foto/Dok/Humas ITB
A A A
JAKARTA - Negara Indonesia dikelilingi oleh cincin api (ring of fire). Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api. Potensi ini dapat menimbulkan bencana gunung meletus dan gempa bumi. Namun, jika anugerah ini dapat dikelola dengan baik, masyarakat setempat akan mendapatkan banyak keuntungan.

Salah satunya adalah ‘Kota Seribu Gumuk’, julukan untuk sebuah kawasan di Kabupaten Jember dan sekitarnya. Maka dari itu dibentuklah tim peneliti untuk mengenai Analisis Spasio-Temproal Sebaran Gumuk Gunung Api untuk Mengidentifikasi Potensi Bahan Galian Pasir-Bacu di Wilayah Jawa Timur Bagian Selatan.



Tim penelitian tersebut merupakan gabungan dari Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi (ESDB) FTTM ITB ; Kelompok Keahlian Petrologi, Volkanolog, dan Geokimia (PVG) FITB ITB; Program Studi Teknik Pertambangan FT Universitas Jember; dan mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan dan Magister Rekayasa Pertambangan FTTM ITB yang tergabung dalam Program Riset Unggulan ITB 2021.

Secara morfologi, gumuk adalah bukit kecil terisolasi yang ditumbuhi vegetasi yang lebih lebat daripada wilayah lainnya. Umumnya, gumuk berbentuk batuan (sebesar kerakal hingga bongkahan) yang tertanam di massa dasar berupa pasir. Adanya gumuk menyediakan bahan galian berupa pasir dan batu (sirtu). Keberadaan Gunung Raung yang masih aktif (di bagian sisi timur) dan Gunung Argopuro (di bagian barat laut) menjadi pemicu terbentuknya gumuk di wilayah ‘Kota Seribu Gumuk’ ini.

Gumuk berukuran besar biasa ditambang oleh masyarakat di Kecamatan Sukowono, Sumberjambe, Ledokombo, dan Kalisat. Mereka menggunakan alat gali mekanis atau menggunakan palu. Hasil tambang ini dapat dijual untuk bahan pembangunan jalan atau pembuat fondasi bangunan. Sebagian bekas lokasi tambang (bekas gumuk) direvitalisasi menjadi tempat rekreasi dan lokasi rumah makan, terutama di wilayah pusat kota, seperti di Kecamatan Sumbersari.



Persebaran Gumuk di Kabupaten Jember
Dosen Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Mohamad Nur Heriawan, Ph.D. membagikan penelitian yang telah dilakukan dalam Rubrik Rekacipta ITB edisi 21 Desember 2021. Ia merupakan dosen sekaligus peneliti yang tergabung dalam kelompok Keahlian Eksplorasi Sumber Daya Bumi.

Heriawan mengatakan, survei lapangan pertama diselenggarakan pada 30 Maret–21 April 2021 di bawah pendampingan PT Sedaya Berkah Sentosa (SBS). Perusahaan ini adalah salah satu pemilik IUP (izin usaha pertambangan) batuan di Kabupaten Jember. Survei ini bertujuan untuk memetakan persebaran gumuk.

Wilayah persebaran ini dibagi menjad tiga, yaitu wilayah utara yang terdiri dari Sukowono dan Sumberjambe; wilayah tengah yang terdiri dari Ledokombo, Kalisat, dan Pakusari; dan wilayah selatan yang terdiri dari Mayang, Kalisat, dan Sumbersari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5623 seconds (0.1#10.140)