ITB Menerima 1.093 Mahasiswa S2, S3 dan Program Profesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Institut Teknologi Bandung ( ITB ) menyelenggarakan Penyambutan Mahasiswa Baru Program Doktor, Program Magister, dan Program Profesi Tahun Akademik 2021/2022. Untuk Semester II Tahun Akademik 2021/2022, ITB menerima sebanyak 1.093 mahasiswa pada jenjang S2, S3, dan Program Profesi.
“Hari ini kalian para mahasiswa secara resmi diterima untuk melanjutkan studi di kampus Institut Teknologi Bandung, kampus teknik tertua di Indonesia tetapi selalu muda dalam inovasi dan pengembangan ilmu,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring melansir laman resmi ITB di itb.ac.id, Jumat (14/1/2022).
Acara Penyambutan Mahasiswa Baru Program Doktor, Program Magister, dan Program Profesi Semester II Tahun Akademik 2021/2022 diselenggarakan secara daring melalui YouTube dan diikuti oleh 1.093 mahasiswa baru Program Pasca Sarjana dan Profesi.
Saat ini, Institut Teknologi Bandung mempunyai 52 program studi magister dan 27 program studi doktor. Mahasiswa aktif Pascasarjana kini terdapat 8.829 mahasiswa. Sedangkan Program Profesi berjumlah 620 orang. Selain ini, tercatat 75 mahasiswa aktif di Program Pasca Sarjana dan Profesi yang merupakan mahasiswa asing.
Prof. Jaka menekankan, latar belakang mahasiswa bukanlah halangan untuk belajar di ITB. Dia menambahkan pada semester ini, Naura Naryama Nayottama (FSRD; 20 tahun), Nathan (FTMD; 24 tahun) dan Vincent Evan Hogianto (SF; 20 tahun) adalah mahasiswa-mahasiswi termuda untuk mendaftar sebagai mahasiswa jenjang S2, S3 dan profesi masing-masing.
Dengan data penerimaan murid yang menghadirkan semua mahasiswa baru dari 31 provinsi, Prof. Jaka menyatakan, ITB milik bangsa Indonesia dan menerima siapapun yang berkeinginan kuat untuk menimba ilmu tanpa memandang gender, usia dan daerah asal.
“Semester depan akan menjadi semester yang khusus bagi seluruh sivitas akademika ITB karena perkuliahan akan dilakukan secara luring atau bauran setelah lebih dari satu tahun perkuliahan daring,” kata Prof. Jaka.
Dia menekankan pengalaman masa pandemi akan dimanfaatkan menjadi peluang untuk mempercepat realisasi pendidikan 4.0 sesuai rencana strategis akademik ITB.
Untuk mempertahankan atmosfer akademik di kampus, tatanan kenormalan baru akan fokus kepada penelitian, inovasi, dan entrepreneurship. Dia berharap melalui kebijakan beasiswa ITB, para mahasiswa baru dapat bantuan keringanan biaya kuliah sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan dampak, kualitas dan reputasi ITB.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Ridwan Kamil, Punya Ratusan Karya Arsitektur di Dalam dan Luar Negeri
“Hari ini kalian para mahasiswa secara resmi diterima untuk melanjutkan studi di kampus Institut Teknologi Bandung, kampus teknik tertua di Indonesia tetapi selalu muda dalam inovasi dan pengembangan ilmu,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring melansir laman resmi ITB di itb.ac.id, Jumat (14/1/2022).
Acara Penyambutan Mahasiswa Baru Program Doktor, Program Magister, dan Program Profesi Semester II Tahun Akademik 2021/2022 diselenggarakan secara daring melalui YouTube dan diikuti oleh 1.093 mahasiswa baru Program Pasca Sarjana dan Profesi.
Saat ini, Institut Teknologi Bandung mempunyai 52 program studi magister dan 27 program studi doktor. Mahasiswa aktif Pascasarjana kini terdapat 8.829 mahasiswa. Sedangkan Program Profesi berjumlah 620 orang. Selain ini, tercatat 75 mahasiswa aktif di Program Pasca Sarjana dan Profesi yang merupakan mahasiswa asing.
Prof. Jaka menekankan, latar belakang mahasiswa bukanlah halangan untuk belajar di ITB. Dia menambahkan pada semester ini, Naura Naryama Nayottama (FSRD; 20 tahun), Nathan (FTMD; 24 tahun) dan Vincent Evan Hogianto (SF; 20 tahun) adalah mahasiswa-mahasiswi termuda untuk mendaftar sebagai mahasiswa jenjang S2, S3 dan profesi masing-masing.
Dengan data penerimaan murid yang menghadirkan semua mahasiswa baru dari 31 provinsi, Prof. Jaka menyatakan, ITB milik bangsa Indonesia dan menerima siapapun yang berkeinginan kuat untuk menimba ilmu tanpa memandang gender, usia dan daerah asal.
“Semester depan akan menjadi semester yang khusus bagi seluruh sivitas akademika ITB karena perkuliahan akan dilakukan secara luring atau bauran setelah lebih dari satu tahun perkuliahan daring,” kata Prof. Jaka.
Dia menekankan pengalaman masa pandemi akan dimanfaatkan menjadi peluang untuk mempercepat realisasi pendidikan 4.0 sesuai rencana strategis akademik ITB.
Untuk mempertahankan atmosfer akademik di kampus, tatanan kenormalan baru akan fokus kepada penelitian, inovasi, dan entrepreneurship. Dia berharap melalui kebijakan beasiswa ITB, para mahasiswa baru dapat bantuan keringanan biaya kuliah sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan dampak, kualitas dan reputasi ITB.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Ridwan Kamil, Punya Ratusan Karya Arsitektur di Dalam dan Luar Negeri
(mpw)