Tips Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi dari Pakar UGM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjaga kesehatan organ reproduksi merupakan hal penting. Sebab hal ini terkait dengan bagaimana kita menjamin keberlangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi sehingga generasi berikutnya bisa lebih berkualitas di banding dengan generasi pada saat ini.
Hal tersebut disampaikan Elsi Dwi Hapsari dari Departemen Keperawatan Anak dan Maternitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) dalam bincang-bincang santai RAISA Radio.
Elsi memaparkan kesehatan reproduksi telah dijelaskan dalam UU No 36/ 2009 tentang Kesehatan. UU tersebut menyatakan kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh. Tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
Elsi menyampaikan, dengan memahami kesehatan reproduksi dengan baik, perempuan bisa menghindari penyakit yang bisa ditimbulkan, seperti infeksi menular seksual dan bisa mencegah terjadinya infertilitas.
“Kalau kita tidak memahami dan mempraktikkan dengan baik, kita akan terbawa ke pergaulan bebas, seks pra-nikah, dan melakukan tindakan ekstrim misalnya melakukan aborsi yang justru bisa membahayakan kesehatan,” melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Jumat (14/1/2022).
Menjaga kesehatan reproduksi penting bagi laki-laki maupun perempuan. Namun, untuk praktik perawatannya, ujarnya, terdapat beberapa perbedaan. Secara umum untuk menjaga kesehatan reproduksi, bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat untuk mencegah infeksi menular seksual dan menurunkan risiko terkena kanker penis.
Sedangkan bagi perempuan disarankan agar menjaga kelembaban daerah kewanitaan, memakai celana dalam yang mudah menyerap keringat, rutin mengganti pakaian dalam dan pembalut terutama ketika menstruasi. Selain itu jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah mencuci organ reproduksi kita.
“Cara membersihkan organ reproduksi untuk perempuan yaitu dari daerah depan ke belakang. Kalau perempuan memang lebih pendek antara saluran untuk membuang air kecil, buang air besar dan untuk melahirkan sehingga risiko untuk terjadinya infeksi akan menjadi lebih tinggi. Perlu diperhatikan cara membersihkannya,” tutur Elsi.
Hal tersebut disampaikan Elsi Dwi Hapsari dari Departemen Keperawatan Anak dan Maternitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) dalam bincang-bincang santai RAISA Radio.
Elsi memaparkan kesehatan reproduksi telah dijelaskan dalam UU No 36/ 2009 tentang Kesehatan. UU tersebut menyatakan kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh. Tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
Elsi menyampaikan, dengan memahami kesehatan reproduksi dengan baik, perempuan bisa menghindari penyakit yang bisa ditimbulkan, seperti infeksi menular seksual dan bisa mencegah terjadinya infertilitas.
“Kalau kita tidak memahami dan mempraktikkan dengan baik, kita akan terbawa ke pergaulan bebas, seks pra-nikah, dan melakukan tindakan ekstrim misalnya melakukan aborsi yang justru bisa membahayakan kesehatan,” melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Jumat (14/1/2022).
Menjaga kesehatan reproduksi penting bagi laki-laki maupun perempuan. Namun, untuk praktik perawatannya, ujarnya, terdapat beberapa perbedaan. Secara umum untuk menjaga kesehatan reproduksi, bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat untuk mencegah infeksi menular seksual dan menurunkan risiko terkena kanker penis.
Sedangkan bagi perempuan disarankan agar menjaga kelembaban daerah kewanitaan, memakai celana dalam yang mudah menyerap keringat, rutin mengganti pakaian dalam dan pembalut terutama ketika menstruasi. Selain itu jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah mencuci organ reproduksi kita.
“Cara membersihkan organ reproduksi untuk perempuan yaitu dari daerah depan ke belakang. Kalau perempuan memang lebih pendek antara saluran untuk membuang air kecil, buang air besar dan untuk melahirkan sehingga risiko untuk terjadinya infeksi akan menjadi lebih tinggi. Perlu diperhatikan cara membersihkannya,” tutur Elsi.