Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi untuk Pasien Gagal Ginjal

Jum'at, 04 Februari 2022 - 21:00 WIB
loading...
Mahasiswa ITS Ciptakan...
Tampilan aplikasi SahabatCAPD
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan aplikasi SahabatCAPD dengan teknologi machine learning. Aplikasi ini akan membantu pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) untuk mendeteksi dini risiko komplikasi serta meningkatkan self-monitoring pasien.

Inovasi mahasiswa ini terinspirasi dari banyaknya pasien GGK yang menggunakan metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) yang seringkali menemui masalah self-monitoring dan berakibat komplikasi.

Ketua Tim Fiqey Indriati Eka Sari menjelaskan, pemerintah Indonesia telah menetapkan solusi untuk pemerataan treatment stadium akhir GGK. Yakni melalui terapi Peritoneal Dialysis, khususnya metode CAPD.

“Metode CAPD menjadi alternatif karena pasien bisa memiliki kualitas hidup 90 % lebih baik daripada metode terapi lainnya,” katanya melalui siaran pers, Jumat (4/2/2022).

Lebih lanjut, Fiqey menjelaskan, prinsip kerja CAPD adalah dengan menyalurkan cairan dialisat steril ke rongga peritoneum melalui kateter permanen sebagai pengganti fungsi ginjal. Hal ini dilakukan secara rutin oleh pasien sebanyak tiga hingga lima kali dalam sehari.

“Karenanya, pasien dituntut memiliki disiplin dan self-monitoring yang tinggi,” ujarnya. Baca: Atasi Timbunan Food Loss, Mahasiswa ITS Gagas Aplikasi SABAYUR

Namun dalam praktiknya, lanjut Fiqey, penelitian pada 2016 dan 2020 menunjukkan tingkat kelalaian pasien mencapai 74 %. Selain itu, pasien mengaku sulit mengenali gejala komplikasi yang berdampak keterlambatan penanganan.

“Kondisi terkini, pasien juga kurang mem-follow up data penggantian cairan, sehingga tenaga medis kesulitan untuk mendiagnosis komplikasi lebih dini,” ungkap mahasiswi yang juga anggota tim Robotic Ichiro ITS ini.

Setelah mengkaji puluhan jurnal mengenai Peritoneal Dialysis, Fiqey dan tim menemukan perubahan warna cairan buangan pasien CAPD dapat digunakan sebagai salah satu indikator awal untuk diagnosa komplikasi. Hal ini juga ditunjukkan berdasarkan tingkat kekeruhan cairan buangan pasien.

“Oleh karena itu, kami mengusung judul penelitian Mobile Virtual Assistant Pendeteksi Dini Risiko Komplikasi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis pada Penyandang Gagal Ginjal Kronis Berbasis Machine Learning, yang juga kami sebut sebagai SahabatCAPD,” tutur mahasiswi Departemen Teknik Informatika ini.

Aplikasi SahabatCAPD memiliki tiga konsep fungsionalitas utama. Pertama, logbook sebagai pengganti buku catatan dialisis pada pasien yang lebih efektif dan sistematis dalam memberikan follow up data ke tenaga medis.

Kedua, chatbot sebagai sistem virtual assistant ketika pasien membutuhkan edukasi mengenai CAPD. Ketiga, model deteksi dini komplikasi berbasis machine learning.

Aplikasi SahabatCAPD memungkinkan pasien terhubung dengan tenaga medis, sehingga follow up data penggantian cairan akan lebih mudah dimonitoring. Hal ini ditujukan untuk memudahkan tenaga medis mencegah komplikasi sedini mungkin. Baca juga: Mahasiswa UI Tawarkan 4 Solusi Penyempurnaan Aplikasi PeduliLindungi

“Yang mulanya pasien harus membawa buku catatan ke rumah sakit, sekarang monitoring dapat ditinjau langsung dari jauh,” papar mahasiswi asal Kota Pasuruan ini.

Secara akurasi kesesuaian solusi image processing terhadap indikasi dan komplikasi, model memiliki akurasi mencapai 94,7 %. Selain itu, SahabatCAPD juga telah diujikan kepada lima pasien GGK sesuai dengan standar System Usability Scale (SUS) dan mendapat skor 80.

“Selama tujuh hari penggunaan aplikasi, pasien secara rutin meng-update data penggantian cairan dengan lancar,” ungkapnya.

Menurut Fiqey, timnya juga menguji aplikasi berdasarkan salah satu standar medis yang ada. Yaitu uji laboratorium dari Nilai Cells Count Leukosit.

“Hasilnya, perbandingan antara diagnosis hasil aplikasi dan uji lab memiliki kecocokan yang sesuai,” bebernya.

Aplikasi SahabatCAPD ini memiliki potensi hak cipta dan pengembangan yakni terintegrasi dengan website rumah sakit sebagai bentuk real time sistem monitoring.

“Alhamdulillah SahabatCAPD telah mendapat HaKI, Oktober lalu dan untuk website saat ini sedang kami kembangkan,” akunya.

Gagasan yang awalnya diniatkan untuk membantu salah satu kerabat tim yang juga merupakan pasien GGK tersebut, telah berhasil membawa salah satu tim perwakilan ITS ini meraih prestasi membanggakan.

Yakni menyabet medali emas kategori presentasi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 bidang Karsa Cipta pada 2021 lalu.

Selain Fiqey, tim ini juga beranggotakan Muchamad Maroqi Abdul Jalil dari Departemen Teknik Informatika, Nabilla Alvania Nurwardani dari Departemen Biologi.

Selain itu juga ada Shinta Ulwiya dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), dan Millads Anwary Fandiaz dari Departemen Teknik Fisika.

Ke depannya, Fiqey berharap SahabatCAPD dapat menjadi salah satu solusi penyelesaian masalah yang dialami pasien CAPD dan tenaga medis.

“Kami juga berharap potensi pengembangan aplikasi melalui website sebagai sistem real time monitoring ini dapat segera terealisasi,” pungkasnya.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
PLTS, AI, hingga IoT,...
PLTS, AI, hingga IoT, Kemendikdasmen Pamer Inovasi Hebat Guru SMK dan Instruktur LKP
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
MNC University dan Asosiasi...
MNC University dan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Jalin Kerja Sama Perkuat Industri Kreatif
6 Bulan Pemerintahan...
6 Bulan Pemerintahan Prabowo, Ini 10 Menteri Berkinerja Terbaik versi IndoStrategi
Perkuat Wisata Industri,...
Perkuat Wisata Industri, Kawasan Industri Jababeka Bangun IndiaTechZone?
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi Kampus UTA 45 Jakarta Bagikan Beras Murah
Rekomendasi
Artis Jonathan Frizzy...
Artis Jonathan Frizzy Jadi Tersangka Kasus Vape Obat Keras
Perkuat Fondasi Bisnis...
Perkuat Fondasi Bisnis dan Fundamental Kinerja Jadi Strategi BRI untuk Tumbuh Berkelanjutan
Ronde Per Ronde Naoya...
Ronde Per Ronde Naoya Inoue Menang TKO Atas Ramon Cardenas
Profil Greg Abel, Pewaris...
Profil Greg Abel, Pewaris Tahta Warren Buffet di Berkshire Hathaway
Banjir Terjang Pelabuhan...
Banjir Terjang Pelabuhan Bakauheni, ASDP Pastikan Tak Ganggu Penyeberangan
Kisah Pembangunan Bahtera...
Kisah Pembangunan Bahtera Nuh: Sebuah Tantangan Teknologi di Ambang Bencana Dahsyat
Berita Terkini
Keren, 3 Siswa MAN IC...
Keren, 3 Siswa MAN IC OKI Raih Emas Ajang Riset Internasional di NTU Singapura
5 Istilah Seputar Haji...
5 Istilah Seputar Haji dan Penulisannya Menurut KBBI
Targetkan 50.000 Peserta,...
Targetkan 50.000 Peserta, Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
12.000 Guru Bisa Dapat...
12.000 Guru Bisa Dapat Bantuan Kuliah Rp3,5 Juta, Bagaimana Cara Daftarnya?
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Infografis
5 Rekomendasi Aplikasi...
5 Rekomendasi Aplikasi Desain Grafis yang Cocok untuk Pemula
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved