8 Tips untuk Tingkatkan Peluang Lulus di SNMPTN 2022

Rabu, 09 Februari 2022 - 10:42 WIB
loading...
8 Tips untuk Tingkatkan Peluang Lulus di SNMPTN 2022
Jadwal SNMPTN 2022 di laman LTMPT. Foto/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Jadwal pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN ) 2022 sudah semakin dekat. Jalur undangan ini selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu siswa karena tidak ada ujian yang menjadi syarat masuk PTN .

Selain itu, pendaftaran SNMPTN pun gratis sehingga siswa yang memiliki prestasi unggul menjadikan jalur ini sebagai pintu mewujudkan impian kuliah di PTN favorit.

SNMPTN memang tidak ada ujian seperti Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang mengandalkan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk menyaring calon mahasiswa baru.

SNMPTN mengandalkan nilai rapor dan juga portofolio untuk seleksi kelulusan. Namun masih ada faKtor lain yang bisa memberikan peluang lebih supaya bisa lulus di SNMPTN 2022.

Melansir dari laman brainacademy.id, berikut ini delapan tips untuk meningkatkan peluang lulus bagi siswa yang memiliki prestasi unggul di SNMPTN 2022.

1. Akreditasi dan Kurikulum Sekolah
Pertama, akreditasi sekolah. Peserta SNMPTN harus memahami akreditasi mempengaruhi kuota siswa yang berhak mendaftar SNMPTN (eligible).

Ketentuan dari LTMPT mengenai kuota siswa eligible adalah sebagai berikut:
- Akreditasi A: 40 % terbaik di sekolahnya
- Akreditasi B: 25 % terbaik di sekolahnya
- Akreditasi C dan lainnya: 5% terbaik di sekolahnya

Selanjutnya, kurikulum yang digunakan. SNMPTN hanya bisa diikuti oleh sekolah yang menerapkan kurikulum nasional.

Baca: Daya Tampung SNMPTN Unair, Penting Diketahui Pejuang SNMPTN 2022

2. Ranking Paralel
"Ranking 10 besar termasuk siswa eligible nggak?"

Pertanyaan seperti ini sering dilontarkan menjelang pendaftaran SNMPTN. Jangan salah kaprah ya, penentuan siswa eligible diambil dari ranking paralel, bukan ranking di kelas. Ranking paralel adalah ranking keseluruhan 1 angkatan IPA, IPS, SMK, atau Bahasa di sekolah.

Contoh:

SMA Pemuda Pemudi memiliki akreditasi A dengan jumlah siswa IPA 150 orang dan IPS 150 orang. Berapa jumlah siswa yang eligible?

Jawab:

Karena akreditasi SMA Pemuda Pemudi A, maka kuota yang diperoleh sebanyak 40% untuk siswa IPA dan 40% untuk siswa IPS.
40% x 150 siswa IPA = 60
40% x 150 siswa IPS = 60

Artinya, ada 60 orang dari angkatan IPA dan 60 orang dari angkatan IPS yang berhak mendaftar SNMPTN.

Pemeringkatan atau penentuan ranking paralel dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan nilai mata pelajaran semester 1 sampai 5.

Apabila terdapat siswa yang memiliki persamaan nilai, maka sekolah berhak menambahkan kriteria lain berupa prestasi akademik.
Dengan demikian, keputusan mengenai siswa eligible diatur sekolah masing-masing.

3. Nilai Rapor
Setelah dinyatakan eligible, rapor dimasukkan ke dalam PDSS. Selanjutnya, penilaian diserahkan kepada LTMPT dan PTN yang bersangkutan secara tertutup. Kemudian, berapa nilai minimal agar lolos di SNMPTN?

Jawabannya: tidak ada nilai yang mutlak. Peserta SNMPTN hanya perlu meningkatkan prestasi akademik dari kelas 10 sampai 12 semester 1. Tidak harus naik drastis melainkan cenderung stabil dan jangan sampai anjlok.

Selanjutnya, perhatikan relevansi antara nilai mapel dengan jurusan yang dipilih. Misalnya jika ingin masuk akuntansi Unpad maka nilai Ekonomi yang menjadi penilaian utama dibanding mata pelajaran lainnya.

Baca juga: LTMPT Buat Terobosan untuk Mudahkan Proses Penerimaan Mahasiswa Baru

4. Portofolio
Selain rapor, portofolio juga wajib dilampirkan oleh mereka yang memilih jurusan di bidang Seni, Fotografi, Olahraga, serta Film dan Televisi.

Portofolio SNMPTN terdiri dari biodata siswa, deskripsi diri, hasil karya, dan surat pernyataan keaslian karya. Jika tidak melampirkan portofolio, otomatis kamu akan gugur dalam sistem penilaian SNMPTN 2022.

Portofolio berfungsi sebagai bukti keterampilan siswa di suatu bidang. Siapkan dari jauh-jauh hari supaya kamu nggak repot saat pendaftaran nanti.

5. Sertifikat Tambahan (jika ada)
Lampiran sertifikat berpengaruh terhadap proses penilaian SNMPTN. Tapi ingat, sertifikat yang dicantumkan tidak boleh asal-asalan. Pastinya harus masih yang berhubungan dengan program studi yang diambil.

Kalian bisa mencantumkan sertifikat tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga internasional. Semakin tinggi tingkat penyelenggaranya, semakin banyak poin yang didapatkan untuk lulus SNMPTN.

Jenis sertifikat yang dapat dilampirkan antara lain:

- Sertifikat Ekstrakurikuler
- Sertifikat Pelatihan (siswa SMK)
- Sertifikat Karya Ilmiah dan Penelitian
- Sertifikat Olimpiade, Debat, atau Cerdas Cermat
- Sertifikat kegiatan atau perlombaan Olahraga, Seni Rupa, Seni Tari Olah Vokal, Seni Musik, Sastra, dan Drama

6. Pemilihan Jurusan
Berkali-kali LTMPT menyarankan siswa untuk tidak lintas jurusan saat SNMPTN. Sebab, penilaian SNMPTN bergantung pada mata pelajaran yang didapat selama di sekolah.

Apa yang mau dinilai kalau program studinya nggak se-linear? Jadi, kalau kalian berasal dari kelas IPA pilihlah jurusan di fakultas Kedokteran, Teknik, Peternakan, atau Pertanian.

Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Kemudian bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang dipelajari di sekolah.

Hal yang tidak kalah penting selanjutnya, yaitu: Riset. Gali informasi sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang dituju.

7. Pemilihan Kampus dan Indeks Sekolah
“Boleh nggak pilih PTN di luar provinsi?”

Jika memilih dua program studi, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal. Kalau hanya satu prodi, bebas mendaftar ke PTN manapun.

Tetapi, disarankan untuk fokus di pilihan pertama saja, karena jumlah peserta yang lolos di pilihan ke dua hanya 10% dari keseluruhan siswa yang diterima SNMPTN.

Selain itu, ada beberapa PTN yang menolak dijadikan pilihan kedua di SNMPTN. Seperti UI, UGM, UB, UNS, Unair, Unpad, ITB, IPB, UNDIP, ITS, Unhas, Unnes, USU, dan kampus negeri lain yang berada di klaster pertama.

Alasannya, mereka lebih memprioritaskan peserta yang memilih di pilihan pertama. Tapi tenang, aturan ini hanya berlaku di SNMPTN. Jadi, jangan sampai salah strategi.

Menjelang SNMPTN, bisa bertanya ke Guru BK untuk mencari info persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang mendaftar di beberapa PTN favorit? Jurusan apa yang mereka pilih? Persentase yang diterima? Dan sebagainya. Hal ini memudahkan dalam menyusun strategi yang tepat.

8. Alumni Sekolah
Beberapa perguruan tinggi melihat prestasi alumni sebagai bahan pertimbangan sebelum meloloskan peserta SNMPTN.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0990 seconds (0.1#10.140)