Diresmikan Rektor, Sekolah Pascasarjana Unpad Punya Perpustakaan Berbasis Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti meresmikan fasilitas perpustakaan “Learning Resources and Oase Center” (LeROCs) di kampus Sekolah Pascasarjana. Perpustakaan ini pun dapat diakses melalui digital.
Rektor mengatakan, LeROCs merupakan rebranding dari perpustakaan Sekolah Pascasarjana Unpad. Berbeda dengan ruang perpustakaan pada umumnya yang memiliki beragam koleksi buku, majalah, dan karya ilmiah, LeROCs berbasis digital. Seluruh koleksi perpustakaan dapat diakses melalui digital.
“LeROCs ini mem-branding bahwa perpustakaan yang selama ini adalah ruang tertutup dan eksklusif kini menjadi lebih inklusif,” katanya melansir laman Unpad di unpad.ac.id, Sabtu (26/2/2022).
Baca: UI Bentengi Mahasiswa dari Pengaruh Paham Radikalisme dan Terorisme
Inklusivitas dari LeROCs diharapkan dapat memperluas akses sumber belajar. Sumber belajar di perpustakaan tidak hanya dari koleksi buku dan karya ilmiah yang dimiliki. Melalui konsep ini, sumber belajar bisa diakses lebih luas dan terbuka.
Untuk itu, Rektor mendorong agar fasilitas ini dapat digunakan tidak hanya oleh sivitas akademika Sekolah Pascasarjana saja. Seluruh sivitas akademika Unpad dapat menggunakan fasilitas ini. “Koneksikan fasilitas ini menjadi sumber belajar yang bisa diakses,” kata Rektor.
Sementara itu Setiawan menjelaskan, LeROCs merupakan upaya transformasi dari perpustakaan. Untuk itu, fasilitas ini minim dilengkapi dengan koleksi buku dan karya ilmiah. Kendati demikian, pengunjung tetap dapat mengakses berbagai koleksi secara digital.
Baca juga: Mahasiswa UMM Ini Menangi Penghargaan di Istanbul Youth Summit
“Kita ubah fungsi menjadi perpustakaan plus,” ujarnya.
Pengembangan LeROCs mendapat dukungan penuh dari mitra kerja BRI dan PT. Cendo. Fasilitas lebih dilengkapi dengan sudut workspace. Selain itu, disediakan ruangan khusus bertajuk “Oase Center” yang dapat digunakan sebagai ruang diskusi dan bertukar ilmu.
“Harapannya, kita dorong suasana perpustakaan yang berubah untuk mendukung transformasi institusi maupun individu,” kata Setiawan.
Lihat Juga: Pendidikan dr Azmi Fadhlih, Dokter Influencer yang Meninggal Dunia Setelah Nongkrong Bareng Arief Muhammad
Rektor mengatakan, LeROCs merupakan rebranding dari perpustakaan Sekolah Pascasarjana Unpad. Berbeda dengan ruang perpustakaan pada umumnya yang memiliki beragam koleksi buku, majalah, dan karya ilmiah, LeROCs berbasis digital. Seluruh koleksi perpustakaan dapat diakses melalui digital.
“LeROCs ini mem-branding bahwa perpustakaan yang selama ini adalah ruang tertutup dan eksklusif kini menjadi lebih inklusif,” katanya melansir laman Unpad di unpad.ac.id, Sabtu (26/2/2022).
Baca: UI Bentengi Mahasiswa dari Pengaruh Paham Radikalisme dan Terorisme
Inklusivitas dari LeROCs diharapkan dapat memperluas akses sumber belajar. Sumber belajar di perpustakaan tidak hanya dari koleksi buku dan karya ilmiah yang dimiliki. Melalui konsep ini, sumber belajar bisa diakses lebih luas dan terbuka.
Untuk itu, Rektor mendorong agar fasilitas ini dapat digunakan tidak hanya oleh sivitas akademika Sekolah Pascasarjana saja. Seluruh sivitas akademika Unpad dapat menggunakan fasilitas ini. “Koneksikan fasilitas ini menjadi sumber belajar yang bisa diakses,” kata Rektor.
Sementara itu Setiawan menjelaskan, LeROCs merupakan upaya transformasi dari perpustakaan. Untuk itu, fasilitas ini minim dilengkapi dengan koleksi buku dan karya ilmiah. Kendati demikian, pengunjung tetap dapat mengakses berbagai koleksi secara digital.
Baca juga: Mahasiswa UMM Ini Menangi Penghargaan di Istanbul Youth Summit
“Kita ubah fungsi menjadi perpustakaan plus,” ujarnya.
Pengembangan LeROCs mendapat dukungan penuh dari mitra kerja BRI dan PT. Cendo. Fasilitas lebih dilengkapi dengan sudut workspace. Selain itu, disediakan ruangan khusus bertajuk “Oase Center” yang dapat digunakan sebagai ruang diskusi dan bertukar ilmu.
“Harapannya, kita dorong suasana perpustakaan yang berubah untuk mendukung transformasi institusi maupun individu,” kata Setiawan.
Lihat Juga: Pendidikan dr Azmi Fadhlih, Dokter Influencer yang Meninggal Dunia Setelah Nongkrong Bareng Arief Muhammad
(nz)