Sukses Komersialisasikan Inovasi, IPB University Beri Royalti untuk 9 Inovator
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sembilan inovator IPB University menerima royalti dari komersialisasi inovasi yang berhasil mereka kembangkan. Royalti ini diharapkan menjadi penyemangat agar inovasi dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST IPB University Prof Erika B Laconi menyampaikan selamat kepada para inovator yang telah berhasil mengkomersialisasikan hasil inovasinya hingga menghasilkan royalti inovasi.
Hal ini merupakan kebanggaan IPB University sekaligus menjadi bukti nyata bahwa hasil penelitian tidak hanya publikasi artikel ilmiah, tetapi juga dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat secara sosial dan ekonomi.
Baca: Ubaya dan SPIL Resmikan Center of Maritime Logistics Innovation
“Adapun ketentuan royalti yang berlaku disesuaikan dengan Peraturan Rektor IPB No 16 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual di Lingkungan IPB. Proporsi pembagian royalti adalah 60 % untuk pihak yang menghasilkan (inovator) dan 40 % untuk biaya pemeliharaan Kekayaan Intelektual (KI),” katanya melalui siaran pers, Jumat (11/3/2022).
Dia menekankan, royalti ini merupakan bentuk penghargaan atas inovasi yang dihasilkan oleh para inovator. “LKST akan selalu siap untuk mendukung dan memfasilitasi para inovator untuk melindungi invensi dan mengembangkan invensi menuju komersialisasi inovasi. Tujuannya agar dapat berdayaguna dan bermanfaat bagi masyarakat secara sosial ekonomi dan ekonomi,” tandasnya.
Sementara itu, sembilan inovator yang memperoleh royalti atas komersilisasi inovasi adalah Prof Sriani Sujiprihati (Almarhumah) dan tim (inovasi Pepaya Callina), Prof Muhamad Syukur dan tim (inovasi Benih Hortikultura), Prof Slamet Budijanto dan tim (inovasi Beras Analog Jagung), Prof C Hanny Wijaya dan tim (inovasi Glucodiab: konsentrat minuman fungsional berbasis kumis kucing).
Baca juga: Mahasiswa ITS Kembangkan Platform Edukasi Saham Syariah
Kemudian, Prof Clara M Kusharto dan tim (inovasi Biskuit Clarias), Dr Hajrial Aswidinnoor dan tim (inovasi Padi Varietas IPB 3S), Dr Tjahja Muhandri dan tim (inovasi Mie Jagung, inovasi Tepung Bumbu Ayam dan Tempe, Teknologi Produksi Gulai Daging dalam Kalengan), Dr Siti Nikmatin dan tim (inovasi helm dari limbah tandan kosong sawit/helm Green Composite), Dr Mohammad Khotib dan tim (inovasi Aditif Biodiesel B30/Bio Treatment).
Penyerahan royalti ini dikoordinasikan oleh Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University di Kampus IPB Taman Kencana, Bogor.
Penyerahan royalti disaksikan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr Berry Juliandi, Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Prof Ujang Sumarwan, Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura, Prof Edi Santosa, Ketua Departemen Gizi Masyarakat, Dr Sri Anna Marliyati dan Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Prof Irmanida Batubara serta para wakil kepala dan asisten bidang di lingkungan LKST IPB University.
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST IPB University Prof Erika B Laconi menyampaikan selamat kepada para inovator yang telah berhasil mengkomersialisasikan hasil inovasinya hingga menghasilkan royalti inovasi.
Hal ini merupakan kebanggaan IPB University sekaligus menjadi bukti nyata bahwa hasil penelitian tidak hanya publikasi artikel ilmiah, tetapi juga dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat secara sosial dan ekonomi.
Baca: Ubaya dan SPIL Resmikan Center of Maritime Logistics Innovation
“Adapun ketentuan royalti yang berlaku disesuaikan dengan Peraturan Rektor IPB No 16 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual di Lingkungan IPB. Proporsi pembagian royalti adalah 60 % untuk pihak yang menghasilkan (inovator) dan 40 % untuk biaya pemeliharaan Kekayaan Intelektual (KI),” katanya melalui siaran pers, Jumat (11/3/2022).
Dia menekankan, royalti ini merupakan bentuk penghargaan atas inovasi yang dihasilkan oleh para inovator. “LKST akan selalu siap untuk mendukung dan memfasilitasi para inovator untuk melindungi invensi dan mengembangkan invensi menuju komersialisasi inovasi. Tujuannya agar dapat berdayaguna dan bermanfaat bagi masyarakat secara sosial ekonomi dan ekonomi,” tandasnya.
Sementara itu, sembilan inovator yang memperoleh royalti atas komersilisasi inovasi adalah Prof Sriani Sujiprihati (Almarhumah) dan tim (inovasi Pepaya Callina), Prof Muhamad Syukur dan tim (inovasi Benih Hortikultura), Prof Slamet Budijanto dan tim (inovasi Beras Analog Jagung), Prof C Hanny Wijaya dan tim (inovasi Glucodiab: konsentrat minuman fungsional berbasis kumis kucing).
Baca juga: Mahasiswa ITS Kembangkan Platform Edukasi Saham Syariah
Kemudian, Prof Clara M Kusharto dan tim (inovasi Biskuit Clarias), Dr Hajrial Aswidinnoor dan tim (inovasi Padi Varietas IPB 3S), Dr Tjahja Muhandri dan tim (inovasi Mie Jagung, inovasi Tepung Bumbu Ayam dan Tempe, Teknologi Produksi Gulai Daging dalam Kalengan), Dr Siti Nikmatin dan tim (inovasi helm dari limbah tandan kosong sawit/helm Green Composite), Dr Mohammad Khotib dan tim (inovasi Aditif Biodiesel B30/Bio Treatment).
Penyerahan royalti ini dikoordinasikan oleh Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University di Kampus IPB Taman Kencana, Bogor.
Penyerahan royalti disaksikan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr Berry Juliandi, Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Prof Ujang Sumarwan, Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura, Prof Edi Santosa, Ketua Departemen Gizi Masyarakat, Dr Sri Anna Marliyati dan Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Prof Irmanida Batubara serta para wakil kepala dan asisten bidang di lingkungan LKST IPB University.
(nz)