UMM Ranking 6 Kampus Swasta Terbaik se-ASEAN versi AppliedHE
loading...
A
A
A
“Apa yang disampaikan oleh AppliedHE menandakan bahwa kita sudah masuk di kancah internasional, sesuai dengan milestone kita tahun ini yakni intenational competitiveness. Hasil ini harus menjadi momentum, refleksi dan muhasabah supaya semua komponen UMM bisa bagus. Saya tentu mengapresiasi kerja kolektif dari semua unit dan bagian di UMM yang sudah berupaya semaksimal mungkin,” tambahnya.
Di sisi lain, Asisten Rektor Bidang Akreditasi Internasional UMM, Suparto menjelaskan bahwa data penilaian yang dilakukan oleh AppliedHE bersumber pada tiga hal yakni data dari kampus, angket yang diberikan ke alumni dan mahasiswa serta data dari Google Scholar. Enam aspek yang ada dinilai secara objektif dan memiliki porsi masing-masing.
“Sebut saja teaching and learning yang porsinya mencapai 40% dari total seluruh penilaian. Aspek ini terbagi atas kepuasan peserta didik akan dosen, fasilitas serta sistem penilaian. Alhamdulillah, UMM mampu membukukan nilai yang sangat tinggi di angka 85-90 di masing-masing poin dan menjadi peringkat empat di aspek teaching dan learning,” ungkapnya.
Kemudian, aspek kedua yakni riset yang memiliki porsi sebesar 15% dari penilaian. Data Google Scholar para dosen, artikel dan makalah, serta sitasi dosen sangat berperan dalam mendukung tingginya nilai yang diperoleh. Terhitung, UMM mendapat angka di kisaran 82 hingga 87 dalam aspek riset yang mengantarkan UMM bertengger di nomor dua se-ASEAN.
“Tentu angka ini membuktikan bahwa sivitas akademika memiliki semangat yang luar biasa untuk meneliti dan memberikan inovasi baru. Sehingga dapat maksimal dalam memberikan sederet manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Parto, panggilan akrabnya juga menyebutkan peringkat di tiap aspek penilaian secara berurutan. Aspek employability berada di posisi 18, community engagement di posisi 19, dan internasionalisasi yang berhasil menempati peringkat ke 18.
“Predikat kampus peringkat enam se-Asia Tenggara ini menjadi raihan yang membanggakan. Namun jangan sampai kita terlena, malah sebaliknya harus meningkatkan berbagai aspek yang dirasa kurang. Sehingga mampu memberikan hasil maksimal, terutama peringkat UMM di mata dunia,” tambahnya.
Di sisi lain, Asisten Rektor Bidang Akreditasi Internasional UMM, Suparto menjelaskan bahwa data penilaian yang dilakukan oleh AppliedHE bersumber pada tiga hal yakni data dari kampus, angket yang diberikan ke alumni dan mahasiswa serta data dari Google Scholar. Enam aspek yang ada dinilai secara objektif dan memiliki porsi masing-masing.
“Sebut saja teaching and learning yang porsinya mencapai 40% dari total seluruh penilaian. Aspek ini terbagi atas kepuasan peserta didik akan dosen, fasilitas serta sistem penilaian. Alhamdulillah, UMM mampu membukukan nilai yang sangat tinggi di angka 85-90 di masing-masing poin dan menjadi peringkat empat di aspek teaching dan learning,” ungkapnya.
Kemudian, aspek kedua yakni riset yang memiliki porsi sebesar 15% dari penilaian. Data Google Scholar para dosen, artikel dan makalah, serta sitasi dosen sangat berperan dalam mendukung tingginya nilai yang diperoleh. Terhitung, UMM mendapat angka di kisaran 82 hingga 87 dalam aspek riset yang mengantarkan UMM bertengger di nomor dua se-ASEAN.
“Tentu angka ini membuktikan bahwa sivitas akademika memiliki semangat yang luar biasa untuk meneliti dan memberikan inovasi baru. Sehingga dapat maksimal dalam memberikan sederet manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Parto, panggilan akrabnya juga menyebutkan peringkat di tiap aspek penilaian secara berurutan. Aspek employability berada di posisi 18, community engagement di posisi 19, dan internasionalisasi yang berhasil menempati peringkat ke 18.
“Predikat kampus peringkat enam se-Asia Tenggara ini menjadi raihan yang membanggakan. Namun jangan sampai kita terlena, malah sebaliknya harus meningkatkan berbagai aspek yang dirasa kurang. Sehingga mampu memberikan hasil maksimal, terutama peringkat UMM di mata dunia,” tambahnya.
(mpw)