P2G: Gonta-ganti Skema Pembelajaran Berdampak pada Psikologis Siswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru ( P2G ) Satriawan Salim mengklaim, adanya pergantian kurikulum atau pun skema pembelajaran berdampak pada psikologis siswa.
Hal tersebut terjadi akibat Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) dan juga pergantian skema pembelajaran secara bersamaan.
"Sangat berdampak terhadap psikologis siswa termasuk motivasi belajar siswa. Sementara itu, kita harus akui ancaman learning loss sudah kita rasakan selama pandemi," ujar Satriawan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Oleh karena itu, Satriawan mendesak pemerintah agar segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara 100 persen. Namun, tetap dengan pertimbangan secara epidemiologis.
"P2G mendorong Pemerintah pertimbangkan memulai sekolah PTM 100% bertahap, tentu berdasarkan kajian epidemiologis dan data mutakhir," ucapannya.
Lanjutnya, Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ketika masuk 100 persen harus segera disosialisasikan bersama protokol kesehatan. Karena menurutnya, Guru dan Siswa sudah gusar menggelar PJJ.
"Perlu disadari betul, 3M dijadikan AKB, ini kunci PTM yang sehat dan aman. Jika tidak, sekolah akan terus PJJ, orang tua dan guru pasti ga mau," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya mengatasi krisis pembelajaran (learning loss).
Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum dengan Paradigma Baru tersebut ditawarkan sebagai salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat pandemi.
Hal tersebut terjadi akibat Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) dan juga pergantian skema pembelajaran secara bersamaan.
"Sangat berdampak terhadap psikologis siswa termasuk motivasi belajar siswa. Sementara itu, kita harus akui ancaman learning loss sudah kita rasakan selama pandemi," ujar Satriawan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Oleh karena itu, Satriawan mendesak pemerintah agar segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara 100 persen. Namun, tetap dengan pertimbangan secara epidemiologis.
"P2G mendorong Pemerintah pertimbangkan memulai sekolah PTM 100% bertahap, tentu berdasarkan kajian epidemiologis dan data mutakhir," ucapannya.
Lanjutnya, Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ketika masuk 100 persen harus segera disosialisasikan bersama protokol kesehatan. Karena menurutnya, Guru dan Siswa sudah gusar menggelar PJJ.
"Perlu disadari betul, 3M dijadikan AKB, ini kunci PTM yang sehat dan aman. Jika tidak, sekolah akan terus PJJ, orang tua dan guru pasti ga mau," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya mengatasi krisis pembelajaran (learning loss).
Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum dengan Paradigma Baru tersebut ditawarkan sebagai salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat pandemi.
(mpw)