Nadiem: 10 Juta Pekerja Kreatif di Dunia Kehilangan Pekerjaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim mengklaim, ada 10 juta pekerja kreatif di dunia yang harus kehilangan pekerjaannya akibat pandemi Covid-19.
Nadiem mengatakan, kejadian tersebut berdasarkan data pada Juni 2021. Menurutnya, pandemi yang melanda, banyak menyebabkan keterpurukan bagi masyarakat di berbagai negara.
"Berbagai macam pertunjukan, festival yang akhirnya tutup. Museum dan galeri tutup secara masal, bahkan 13% dari museum dan galeri itu tutup secara permanen," ujar Nadiem dalam acara Merdeka Belajar Episode 18, Rabu (23/3/2022).
Lanjutnya, menurut riset yang dilakukan oleh direktur jenderal kebudayaan kemendikbudristek sektor kebudayaan baik itu ekonomi, hingga kegiatan begitu menurun secara signifikan.
"65% pelaku budaya tidak bekerja selama pandemi. 70% ruang kebudayaan tidak bisa aktif, tidak ada aktivitas. Dan pendapatan pelaku budaya turun sebesar 70%," katanya.
Menurut Nadiem, dia tidak melihat sektor apa pun selain hotel yang lebih terpukul dibandingkan dengan sektor kebudayaan.
"Di luar hotel, saya tidak melihat sektor yang lebih terpukul dari sektor kebudayaan," jelasnya.
Akibat hal tersebut, Nadiem beserta jajarannya mengambil tindak cepat sebelum sektor kebudayaan seperti para penggiat seni, guru muatan lokal, dan lain-lain tidak semakin terpuruk.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berkolaborasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meluncurkan sistem Dana Indonesiana guna memulihkan kebudayaan di Indonesia.
Nadiem mengatakan, dengan adanya Dana Indonesiana ini menunjukan peran pemerintah ikut berkonsentrasi dalam mendorong kemajuan kebudayaan yang stabil dari segi finansial.
"Untuk memulihkan kebudayaan dari situasi pandemi dan mendorong pemajuan kebudayaan dengan dukungan dana abadi yang sifatnya lebih stabil dan berkelanjutan,” ujar Nadiem dalam acara merdeka belajar, Rabu (23/3/2022).
Lanjutnya, dengan adanya dukungan dari Menteri Keuangan, anggaran yang nantinya dialokasikan kepada orang yang bergerak dalam industri budaya bisa lebih fleksibel dan berkelanjutan.
Nadiem mengatakan, kejadian tersebut berdasarkan data pada Juni 2021. Menurutnya, pandemi yang melanda, banyak menyebabkan keterpurukan bagi masyarakat di berbagai negara.
"Berbagai macam pertunjukan, festival yang akhirnya tutup. Museum dan galeri tutup secara masal, bahkan 13% dari museum dan galeri itu tutup secara permanen," ujar Nadiem dalam acara Merdeka Belajar Episode 18, Rabu (23/3/2022).
Lanjutnya, menurut riset yang dilakukan oleh direktur jenderal kebudayaan kemendikbudristek sektor kebudayaan baik itu ekonomi, hingga kegiatan begitu menurun secara signifikan.
"65% pelaku budaya tidak bekerja selama pandemi. 70% ruang kebudayaan tidak bisa aktif, tidak ada aktivitas. Dan pendapatan pelaku budaya turun sebesar 70%," katanya.
Menurut Nadiem, dia tidak melihat sektor apa pun selain hotel yang lebih terpukul dibandingkan dengan sektor kebudayaan.
"Di luar hotel, saya tidak melihat sektor yang lebih terpukul dari sektor kebudayaan," jelasnya.
Akibat hal tersebut, Nadiem beserta jajarannya mengambil tindak cepat sebelum sektor kebudayaan seperti para penggiat seni, guru muatan lokal, dan lain-lain tidak semakin terpuruk.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berkolaborasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meluncurkan sistem Dana Indonesiana guna memulihkan kebudayaan di Indonesia.
Nadiem mengatakan, dengan adanya Dana Indonesiana ini menunjukan peran pemerintah ikut berkonsentrasi dalam mendorong kemajuan kebudayaan yang stabil dari segi finansial.
"Untuk memulihkan kebudayaan dari situasi pandemi dan mendorong pemajuan kebudayaan dengan dukungan dana abadi yang sifatnya lebih stabil dan berkelanjutan,” ujar Nadiem dalam acara merdeka belajar, Rabu (23/3/2022).
Lanjutnya, dengan adanya dukungan dari Menteri Keuangan, anggaran yang nantinya dialokasikan kepada orang yang bergerak dalam industri budaya bisa lebih fleksibel dan berkelanjutan.
(mpw)