Mahasiswa UB buat Antibiotik Alternatif dari Tanaman Sambiloto

Sabtu, 02 April 2022 - 14:40 WIB
loading...
Mahasiswa UB buat Antibiotik Alternatif dari Tanaman Sambiloto
Lapangan rektorat Universitas Brawijaya. Foto/Dok/Humas UB
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) Indha Fitria Pangesti meramu tanaman sambiloto menjadi antibiotik alami. Bahkan inovasinya berhasil memperoleh juara III Lomba Artikel Ilmiah Popular dan Desain Poster Project Based Learning.

Pada ajang tersebut, Indah mengambil tema poultry health dengan judul karya “Potensi Penggunaan Fitobiotik Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dalam Menurunkan Bakteri helicobacter pylori Pada Unggas”.

"Peningkatan produktivitas ayam diperlukan Antibiotic Growth Promotor (AGP). Akan tetapi pemberian antibiotik pada hewan ternak dapat menimbulkan bahaya pada ternak sekaligus manusia yang mengkonsumsi ternak tersebut," katanya, dilansir dari laman resmi UB, Sabtu (2/4/2022).

Baca: Ini Yang Perlu Diperhatikan Lulusan Muda dalam Perjanjian Kerja

Bahayanya adalah, dia melanjutkan, yakni dapat menyebabkan munculnya strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Di samping itu penggunaan antibiotik dilarang di Indonesia yang tertulis dalam UU No 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan.

Sehingga untuk menjaga kesehatan unggas diperlukan aditif pakan guna memelihara mikroflora saluran pencernaan dengan memanfaatkan fitobiotik sebagai antibiotik alternatif menggunakan bahan alami. Salah satunya tanaman sambiloto yang mengandung senyawa andrografolid yang dapat digunakan sebagai antikanker, antibakteri, antioksidan, dan anelgesik.

Di samping itu sambiloto dapat menurunkan jumlah kontaminasi bakteri helicobacter pylori pada unggas. Yakni bakteri gram negatif, mikroaerofilik spiral dan tergolong bakteri patogen yang umum ditemukan pada hati, lambung, empedu, jejenum, sekum, dan kolon.

Baca juga: Gagal Lolos SNMPTN? Coba Renungkan Lagi 3 Hal Ini

Bakteri ini dapat mengganggu daya tahan tubuh dan sistem pencernaan yang menyebabkan terjadinya gastroenteritis, diare, penyakit hati dan gangguan pada empedu. Penyakit tersebut dapat menghambat pertumbuhan, karena akibat infeksi bakteri tersebut mengakibatkan kematian 33,3%.

“Dengan demikian, penggunaan andrografolid terenkapsulasi dapat berfungsi secara optimal sebagai aditif pakan pada ayam pedaging sebagai antibakteri dan antiinflamasi alami. Sehingga ayam pedaging terhindar dari penyakit akibat Helicobacter pylori serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tubuh ayam,” jelasnya.

Lomba Artikel Ilmiah Popular dan Desain Poster Project Based Learning diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UB, 13 – 17 Maret 2022. Acara digelar daring dengan beberapa tema yang ditawarkan. Seperti antimicrobial resistance (AMR) dan antimicrobial use (AMU), poultry health, one health, emerging infectious disease (EID), dan zoonosis.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2236 seconds (0.1#10.140)