Kisah Dhani, Mahasiswa Difabel Jurusan Teknik Elektro Unpad yang Bermimpi Jadi Penemu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjadi seseorang dengan keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk berkembang dan meraih prestasi. Hal ini pun yang ingin dibuktikan oleh salah satu mahasiswa difabel yang kuliah di Universitas Padjajaran (Unpad).
Dia adalah Ramadhan Nugraha, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas MIPA Unpad. Dhani, sapaan akrabnya, ini memiliki mimpi besar untuk menciptakan alat yang mampu membantu penyandang disabilitas.
Mahasiswa penyandang tunarungu memang menyukai ilmu fisika sejak lama hingga berhasil membawanya lolos menjadi mahasiswa Teknik Elektro Unpad pada 2020 silam. Hal ini tidak lepas dari dukungan orang tua dan arahan guru waktu SMA-nya yang menyarankan untuk mengambil program studi tersebut.
“Waktu SMA tidak semua pelajaran saya bisa. Ada beberapa yang hasilnya bagus. Saya konsultasi sama guru. Ternyata guru kasih tahu kalau saya bisa mengambil fisika atau elektro. Saya pilih Teknik Elektro Unpad dan Alhamdulillah keterima,” kata Dhani yang diterjemahkan ibunya Winni Agustiani, melansir laman resmi Unpad di unpad.ac.id, Sabtu (9/4/2022).
Bagi Dhani, fisika merupakan ilmu yang mudah dipahami. Ia juga menaruh ketertarikan pada robotika. Menginjak masa kuliah, aktivitas penelitian merupakan aktivitas yang paling disukainya. Karena itu, tidak heran jika mimpinya adalah ingin menjadi penemu dan menciptakan alat berguna bagi banyak orang, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Baca: Keren, 4 Bidang Ilmu UB Naik Peringkat di QS WUR 2022
“Dari kecil saya ingin sekali membuat mobil terbang hingga mengembangkan pembangkit listrik dari energi berbeda dengan yang ada saat ini. Intinya ingin membuat yang dibutuhkan orang di masa depan,” tuturnya.
Kendati berhasil diterima di Prodi Teknik Elektro, Dhani sempat khawatir bagaimana menjalin komunikasi dengan dosen maupun teman-temannya. Keterbatasan pendengaran dan wicara menjadi penghambatnya kala itu.
Sang ayah, Teguh Husodo, mencoba berbicara dengan pimpinan Prodi Teknik Elektro Unpad saat itu. Gayung bersambut, Prodi Teknik Elektro Unpad menyatakan siap menerima dan melakukan pendampingan akademik terhadap Dhani.
“Dhani punya teman yang baik, bahkan sering main ke rumah. Seluruh kakak angkatannya juga baik,” terang Teguh yang juga dosen di Departemen Biologi FMIPA Unpad.
Pandemi Covid-19 justru menunjangnya berkuliah. Pasalnya, metode pembelajaran daring memudahkan Dhani untuk menangkap materi yang disampaikan dosen. Berbekal perangkat dan aplikasi yang mampu menerjemahkan suara ke teks membuat Dhani lebih mudah memahami materi kuliah.
Baca juga: Mahasiswa UI Borong 2 Juara di Kompetisi Internasional Smartphone Control Boat 2021
Selain kemampuan akademik yang moncer, Dhani juga memiliki hobi fotografi. Hobi tersebut berhasil menorehkan prestasi. Salah satunya adalah juara pertama Kompetisi Fotografi Disabilitas yang diselenggarakan pada 2018 silam.
Keterbatasan bukanlah penghalang bagi Dhani untuk mengejar mimpinya. Ada banyak anak berkebutuhan khusus serupa yang memiliki potensi dan mimpi besar yang siap diwujudkan. Karena itu, Dhani berharap perguruan tinggi, termasuk Unpad, dapat lebih banyak menerima mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik.
“Berharap Unpad bisa menerima lebih banyak anak-anak disabilitas dan Unpad mampu memahami bahwa kebutuhan mereka untuk bisa sekolah lebih lanjut,” pungkasnya.
Dia adalah Ramadhan Nugraha, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas MIPA Unpad. Dhani, sapaan akrabnya, ini memiliki mimpi besar untuk menciptakan alat yang mampu membantu penyandang disabilitas.
Mahasiswa penyandang tunarungu memang menyukai ilmu fisika sejak lama hingga berhasil membawanya lolos menjadi mahasiswa Teknik Elektro Unpad pada 2020 silam. Hal ini tidak lepas dari dukungan orang tua dan arahan guru waktu SMA-nya yang menyarankan untuk mengambil program studi tersebut.
“Waktu SMA tidak semua pelajaran saya bisa. Ada beberapa yang hasilnya bagus. Saya konsultasi sama guru. Ternyata guru kasih tahu kalau saya bisa mengambil fisika atau elektro. Saya pilih Teknik Elektro Unpad dan Alhamdulillah keterima,” kata Dhani yang diterjemahkan ibunya Winni Agustiani, melansir laman resmi Unpad di unpad.ac.id, Sabtu (9/4/2022).
Bagi Dhani, fisika merupakan ilmu yang mudah dipahami. Ia juga menaruh ketertarikan pada robotika. Menginjak masa kuliah, aktivitas penelitian merupakan aktivitas yang paling disukainya. Karena itu, tidak heran jika mimpinya adalah ingin menjadi penemu dan menciptakan alat berguna bagi banyak orang, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Baca: Keren, 4 Bidang Ilmu UB Naik Peringkat di QS WUR 2022
“Dari kecil saya ingin sekali membuat mobil terbang hingga mengembangkan pembangkit listrik dari energi berbeda dengan yang ada saat ini. Intinya ingin membuat yang dibutuhkan orang di masa depan,” tuturnya.
Kendati berhasil diterima di Prodi Teknik Elektro, Dhani sempat khawatir bagaimana menjalin komunikasi dengan dosen maupun teman-temannya. Keterbatasan pendengaran dan wicara menjadi penghambatnya kala itu.
Sang ayah, Teguh Husodo, mencoba berbicara dengan pimpinan Prodi Teknik Elektro Unpad saat itu. Gayung bersambut, Prodi Teknik Elektro Unpad menyatakan siap menerima dan melakukan pendampingan akademik terhadap Dhani.
“Dhani punya teman yang baik, bahkan sering main ke rumah. Seluruh kakak angkatannya juga baik,” terang Teguh yang juga dosen di Departemen Biologi FMIPA Unpad.
Pandemi Covid-19 justru menunjangnya berkuliah. Pasalnya, metode pembelajaran daring memudahkan Dhani untuk menangkap materi yang disampaikan dosen. Berbekal perangkat dan aplikasi yang mampu menerjemahkan suara ke teks membuat Dhani lebih mudah memahami materi kuliah.
Baca juga: Mahasiswa UI Borong 2 Juara di Kompetisi Internasional Smartphone Control Boat 2021
Selain kemampuan akademik yang moncer, Dhani juga memiliki hobi fotografi. Hobi tersebut berhasil menorehkan prestasi. Salah satunya adalah juara pertama Kompetisi Fotografi Disabilitas yang diselenggarakan pada 2018 silam.
Keterbatasan bukanlah penghalang bagi Dhani untuk mengejar mimpinya. Ada banyak anak berkebutuhan khusus serupa yang memiliki potensi dan mimpi besar yang siap diwujudkan. Karena itu, Dhani berharap perguruan tinggi, termasuk Unpad, dapat lebih banyak menerima mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik.
“Berharap Unpad bisa menerima lebih banyak anak-anak disabilitas dan Unpad mampu memahami bahwa kebutuhan mereka untuk bisa sekolah lebih lanjut,” pungkasnya.
(nz)