Kemendikbudristek Gelar Diklat Festival Literasi bagi Guru Penggerak Daerah 3T
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) kembali menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) Festival Literasi dan Kebinekaan Global Guru Penggerak Angkatan 2 Gelombang 2. Kali ini, diklat Festival Literasi menyasar 106 Guru Penggerak.
Para guru itu berasal dari Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Sambas, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kota Samarinda. Acara yang dihelat Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IPA) berlangsung pada 18 hingga 22 April 2022.
Kepala P4TK IPA Enang Ahmadi mengatakan manfaat yang diharapkan dari diklat ini adalah terlaksananya pembelajaran yang berorientasi pada perwujudan Profil Pelajar Pancasila oleh Guru Penggerak dengan kualitas yang semakin meningkat.
“Kita ingin meningkatkan pemahaman akan kebinekaan dan menumbuhkan sikap menghargai kebinekaan di kalangan guru dan melatih kemampuan para guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan Profil Pelajar Pancasila,” terang Enang, melalui siaran pers, Sabtu (23/4/2022).
Enang mengatakan P4TK IPA akan terus meningkatkan kompetensi Guru Penggerak di tahun 2022 dengan berbagai macam pelatihan secara virtual dan gratis, tidak hanya untuk guru IPA namun untuk guru pengampu mata pelajaran lainnya.
Baca: Sederet Artis Ternama Pindah Jurusan Saat Kuliah, Ini Alasannya
“Guru penggerak dapat terus aktif mengembangkan potensi diri dalam melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa serta mendorong terciptanya profil Pelajar Pancasila,” urainya.
Tujuan dari diklat Festival Literasi ini, lanjut Enang, antara lain menjadikan guru sebagai agen promosi budaya toleran dan kebinekaan, meningkatkan kemampuan literasi karya tulis ilmiah guru untuk mendorong terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
“Meningkatkan pemahaman akan kebinekaan dan menumbuhkan sikap menghargai kebinekaan di kalangan guru di setiap satuan pendidikan, serta menjadikan guru sebagai agen promosi budaya toleran dan kebinekaan,” jelasnya.
Enang berpesan kepada para peserta diklat untuk dapat mengimbaskan ilmu dan manfaat yang telah didapat selama pelatihan. Meski di tengah suasana pandemi Covid-19, namun tidak menjadi penghalang untuk para guru berdiskusi dengan rekan sejawat serta mengimbaskan ilmu dan manfaat dari diklat secara berkelanjutan kepada peserta didik maupun komunitas pendidikan lainnya.
Para guru itu berasal dari Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Sambas, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kota Samarinda. Acara yang dihelat Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IPA) berlangsung pada 18 hingga 22 April 2022.
Kepala P4TK IPA Enang Ahmadi mengatakan manfaat yang diharapkan dari diklat ini adalah terlaksananya pembelajaran yang berorientasi pada perwujudan Profil Pelajar Pancasila oleh Guru Penggerak dengan kualitas yang semakin meningkat.
“Kita ingin meningkatkan pemahaman akan kebinekaan dan menumbuhkan sikap menghargai kebinekaan di kalangan guru dan melatih kemampuan para guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan Profil Pelajar Pancasila,” terang Enang, melalui siaran pers, Sabtu (23/4/2022).
Enang mengatakan P4TK IPA akan terus meningkatkan kompetensi Guru Penggerak di tahun 2022 dengan berbagai macam pelatihan secara virtual dan gratis, tidak hanya untuk guru IPA namun untuk guru pengampu mata pelajaran lainnya.
Baca: Sederet Artis Ternama Pindah Jurusan Saat Kuliah, Ini Alasannya
“Guru penggerak dapat terus aktif mengembangkan potensi diri dalam melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa serta mendorong terciptanya profil Pelajar Pancasila,” urainya.
Tujuan dari diklat Festival Literasi ini, lanjut Enang, antara lain menjadikan guru sebagai agen promosi budaya toleran dan kebinekaan, meningkatkan kemampuan literasi karya tulis ilmiah guru untuk mendorong terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
“Meningkatkan pemahaman akan kebinekaan dan menumbuhkan sikap menghargai kebinekaan di kalangan guru di setiap satuan pendidikan, serta menjadikan guru sebagai agen promosi budaya toleran dan kebinekaan,” jelasnya.
Enang berpesan kepada para peserta diklat untuk dapat mengimbaskan ilmu dan manfaat yang telah didapat selama pelatihan. Meski di tengah suasana pandemi Covid-19, namun tidak menjadi penghalang untuk para guru berdiskusi dengan rekan sejawat serta mengimbaskan ilmu dan manfaat dari diklat secara berkelanjutan kepada peserta didik maupun komunitas pendidikan lainnya.