Mau Jadi Mahasiswa Kedokteran? Ini Hal Penting yang Harus Kamu Tahu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia masih membutuhkan tenaga dokter dalam jumlah banyak. Oleh karena itu diperlukan mahasiswa kedokteran dengan kemampuan yang handal. Namun banyak orang bilang kuliah di kedokteran itu sulit.
Memang menjadi mahasiswa kedokteran itu dibutuhkan ketekunan dan tekad agar nantinya bisa lulus menjadi seorang dokter yang profesional. Oleh karena itu, bagi kalian calon mahasiswa baru yang ingin masuk jurusan kedokteran, perlu disimak beberapa informasi mengenai hal ini.
Jurusan kedokteran ini adalah salah satu jurusan yang mempelajari berbagai materi mengenai tubuh makhluk hidup, mulai dari fungsi, penyakit, dan pengobatannya. Bagi siswa jurusan IPA, terlebih penyuka biologi dan kimia pasti akan menemui pelajaran yang menyenangkan di jurusan kedokteran ini.
Melansir laman resmi Ruangguru, mahasiswa kedokteran akan menjalani berbagai materi dan sejumlah praktikum. Memang masih akan menemui mata kuliah umum di semester awal seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pancasila, dan lain-lain.
Baca: Tanamkan Kecintaaan Seni Budaya melalui GSMS
Namun selanjutnya, mahasiswa kedokteran akan mempelajari mengenai Anatomi, Sel, Biomolekuler, Genetika & Imunologi Dasar, Kimia Medik, Ilmu Bedah,Mekanisme Penyakit, dan masih banyak lagi.
Untuk masa perkuliahan, normalnya masa perkuliahan hingga sarjana itu bisa ditempuh 3,5 hingga 4 tahun. Namun untuk mahasiswa kedokteran masa pendidikan untuk dapat menjadi seorang dokter terbilang cukup lama
Sebab nantinya ada beberapa tahapan yang akan mahasiswa kedokteran lalui hingga menjadi seorang dokter, mulai dari pendidikan profesi koas (co-ass), uji sertifikasi, hingga pendidikan spesialis yang dapat berlangsung selama 4-6 tahun.
Selain itu, jika ingin menjadi dokter harus mengambil jurusan apa di SMA? Maka jawabannya adalah kamu harus berasal dari Jurusan IPA. Berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, hanya lulusan IPA yang bisa mengikuti tes pendidikan kedokteran.
Lalu apakah lulusan SMK bisa masuk kedokteran?
Secara umum Jurusan Kedokteran hanya terbuka bagi kamu yang lulusan IPA, khususnya di universitas negeri. Namun, untuk jurusan kesehatan lainnya seperti Keperawatan dan Kebidanan, kamu yang berasal dari SMK masih memiliki kesempatan.
Hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum kuliah di Jurusan Kedokteran
1. Sistem Blok
Saat kuliah Kedokteran nanti, ada yang namanya Sistem Blok, yaitu pre-klinik dan klinik. Nah, pre-klinik dilaksanakan sebelum melakukan koas. Kamu akan disuguhi berbagai macam modul. Misalnya, di tahun pertama ada mata kuliah pengantar, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia.
Ketiga pelajaran tersebut berbeda dari yang telah dipelajari ketika SMA, melainkan sudah fokus dengan semua hal tentang kedokteran. Contohnya, Fisika mempelajari radiologi dan Kimia mendalami biokimia.
Di tahun kedua dan ketiga, kamu akan mulai belajar modul organ. Dalam satu bulan akan dibahas satu organ secara detail from A to Z. Dimulai dari bagian terkecil hingga pengobatan untuk organ tersebut.
Ketika masuk masa pre-klinik sampai klinik, calon dokter akan mencoba ‘berinteraksi’ dengan pasien. Tapi sebelum bertemu pasien di stase klinik, pasiennya masih berupa mannequin dulu ya, bukan manusia sungguhan. Jadi, satu semester akan full ‘bermain’ dengan mannequin.
Saat masa klinik, sudah mulai masuk dunia koas dan praktik di rumah sakit. Setelah melalui tahap ini, lama-kelamaan rasa empatimu terhadap pasien juga akan meningkat, lho! Hal ini adalah modal penting untuk menjadi calon dokter.
Baca juga: Ini Sederet Nama Menteri Lulusan IPB University
2. Gelar Kedokteran
Jika kamu nantinya lulus sebagai sarjana kedokteran maka kamu akan mendapatkan gelar S.Ked. Lalu kapan saya mendapatkan gelar dr? Nah, setelah menyelesaikan tahap pendidikan untuk gelar S.Ked, kamu harus mengikuti koas dan ujian sertifikasi terlebih dahulu. Kemudian baru kamu akan mendapatkan gelar "dr".
Tahapan berikutnya adalah kamu akan menjalani tahapan internship. Sebagai lulusan kedokteran kamu juga akan membuat curriculum vitae, resume, dan surat lamaran, untuk kemudian melamar ke rumah sakit.
Setelah itu, jika kamu telah menyandang gelar dokter umum, maka kamu dapat melanjutkan pendidikan kembali untuk mendalami ilmu kedokteran dengan bidang tertentu sebagai dokter spesialis.
Gelar spesialis ini lah yang biasanya kamu lihat sebagai gelar tambahan di belakang nama dokter misalnya seperti, Sp.PD untuk Spesialis Penyakit Dalam, Sp.JP untuk Spesialis Jantung, Sp.BA. untuk Spesialis Bedah Anak, dan masih banyak lagi.
3. Masa Koas
Pada prinsipnya, masa koas akan berjalan selama 1,5 tahun. Dibagi menjadi tiga stase, yaitu kecil (3 minggu), sedang (5 minggu), dan besar (10 minggu), tergantung dari kebijakan RS. Untuk praktik lapangannya sendiri bisa memakan waktu hingga dua tahun.
Bahkan di universitas swasta, bisa lebih lama, yaitu sekitar lima tahun, tergantung perputaran koas. Penempatan koas ini tergantung kerja sama antara universitas dan rumah sakit.
4. Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)
Setelah selesai koas, seluruh calon dokter wajib menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian semacam UN untuk calon dokter ini diberlakukan sejak 2007. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia agar sesuai dengan standarisasi.
Beberapa tahun belakangan ini, sudah terdapat dua ujian, yaitu teori dan praktik yang dikenal dengan Objective Structured Clinical Examination atau OSCE. Kamu harus lulus ujian ini untuk dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, seperti internship dan sumpah dokter. Dalam satu tahun, ada 3-4 kali UKMPPD. Pengumuman kelulusannya sebulan setelah ujian dilangsungkan.
5. Wisuda dan bukti angkat sumpah
Setelah dinyatakan lulus uji kompetensi, calon dokter akan diwisuda. Saat wisuda, ada benda pusaka, yaitu ijazah profesi dokter dan surat bukti angkat sumpah. Dua hal ini menjadi syarat untuk membuat Surat Tanda Registrasi (STR). Setelah mendapatkannya, dilanjutkan membuat sertifikat ke Kolegium Dokter Primer Indonesia (KDPI).
6. Internship
Sebagai calon dokter, kamu harus menjalani program internship. Internship ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan untuk seluruh dokter baru di Indonesia.
Untuk Jakarta, durasi internship-nya adalah empat bulan di puskesmas kecamatan, empat bulan di puskesmas kelurahan, dan empat bulan terakhir di IGD rumah sakit. Sedangkan di luar Jakarta, delapan bulan di rumah sakit (empat bulan IGD dan empat bulan di bangsal), serta empat bulan di puskesmas.
7. Prospek karier setelah lulus
Jika kamu kuliah di kedokteran, maka profesi sebagai seorang dokter adalah pekerjaan yang akan kamu jalani nantinya. Namun, selain menjadi dokter, sarjana kedokteran bisa berprofesi menjadi klinisi dan juga scientist.
Di samping itu, kamu juga bisa bekerja di laboratorium untuk meneliti atau menjadi dosen. Jadi sebenarnya, ruang lingkup lulusan kedokteran tidak terbatas pada profesi menjadi dokter.
Lihat Juga: Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Jakarta Raih Medali Perak di Kompetisi Sains Internasional 2024
Memang menjadi mahasiswa kedokteran itu dibutuhkan ketekunan dan tekad agar nantinya bisa lulus menjadi seorang dokter yang profesional. Oleh karena itu, bagi kalian calon mahasiswa baru yang ingin masuk jurusan kedokteran, perlu disimak beberapa informasi mengenai hal ini.
Jurusan kedokteran ini adalah salah satu jurusan yang mempelajari berbagai materi mengenai tubuh makhluk hidup, mulai dari fungsi, penyakit, dan pengobatannya. Bagi siswa jurusan IPA, terlebih penyuka biologi dan kimia pasti akan menemui pelajaran yang menyenangkan di jurusan kedokteran ini.
Melansir laman resmi Ruangguru, mahasiswa kedokteran akan menjalani berbagai materi dan sejumlah praktikum. Memang masih akan menemui mata kuliah umum di semester awal seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pancasila, dan lain-lain.
Baca: Tanamkan Kecintaaan Seni Budaya melalui GSMS
Namun selanjutnya, mahasiswa kedokteran akan mempelajari mengenai Anatomi, Sel, Biomolekuler, Genetika & Imunologi Dasar, Kimia Medik, Ilmu Bedah,Mekanisme Penyakit, dan masih banyak lagi.
Untuk masa perkuliahan, normalnya masa perkuliahan hingga sarjana itu bisa ditempuh 3,5 hingga 4 tahun. Namun untuk mahasiswa kedokteran masa pendidikan untuk dapat menjadi seorang dokter terbilang cukup lama
Sebab nantinya ada beberapa tahapan yang akan mahasiswa kedokteran lalui hingga menjadi seorang dokter, mulai dari pendidikan profesi koas (co-ass), uji sertifikasi, hingga pendidikan spesialis yang dapat berlangsung selama 4-6 tahun.
Selain itu, jika ingin menjadi dokter harus mengambil jurusan apa di SMA? Maka jawabannya adalah kamu harus berasal dari Jurusan IPA. Berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, hanya lulusan IPA yang bisa mengikuti tes pendidikan kedokteran.
Lalu apakah lulusan SMK bisa masuk kedokteran?
Secara umum Jurusan Kedokteran hanya terbuka bagi kamu yang lulusan IPA, khususnya di universitas negeri. Namun, untuk jurusan kesehatan lainnya seperti Keperawatan dan Kebidanan, kamu yang berasal dari SMK masih memiliki kesempatan.
Hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum kuliah di Jurusan Kedokteran
1. Sistem Blok
Saat kuliah Kedokteran nanti, ada yang namanya Sistem Blok, yaitu pre-klinik dan klinik. Nah, pre-klinik dilaksanakan sebelum melakukan koas. Kamu akan disuguhi berbagai macam modul. Misalnya, di tahun pertama ada mata kuliah pengantar, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia.
Ketiga pelajaran tersebut berbeda dari yang telah dipelajari ketika SMA, melainkan sudah fokus dengan semua hal tentang kedokteran. Contohnya, Fisika mempelajari radiologi dan Kimia mendalami biokimia.
Di tahun kedua dan ketiga, kamu akan mulai belajar modul organ. Dalam satu bulan akan dibahas satu organ secara detail from A to Z. Dimulai dari bagian terkecil hingga pengobatan untuk organ tersebut.
Ketika masuk masa pre-klinik sampai klinik, calon dokter akan mencoba ‘berinteraksi’ dengan pasien. Tapi sebelum bertemu pasien di stase klinik, pasiennya masih berupa mannequin dulu ya, bukan manusia sungguhan. Jadi, satu semester akan full ‘bermain’ dengan mannequin.
Saat masa klinik, sudah mulai masuk dunia koas dan praktik di rumah sakit. Setelah melalui tahap ini, lama-kelamaan rasa empatimu terhadap pasien juga akan meningkat, lho! Hal ini adalah modal penting untuk menjadi calon dokter.
Baca juga: Ini Sederet Nama Menteri Lulusan IPB University
2. Gelar Kedokteran
Jika kamu nantinya lulus sebagai sarjana kedokteran maka kamu akan mendapatkan gelar S.Ked. Lalu kapan saya mendapatkan gelar dr? Nah, setelah menyelesaikan tahap pendidikan untuk gelar S.Ked, kamu harus mengikuti koas dan ujian sertifikasi terlebih dahulu. Kemudian baru kamu akan mendapatkan gelar "dr".
Tahapan berikutnya adalah kamu akan menjalani tahapan internship. Sebagai lulusan kedokteran kamu juga akan membuat curriculum vitae, resume, dan surat lamaran, untuk kemudian melamar ke rumah sakit.
Setelah itu, jika kamu telah menyandang gelar dokter umum, maka kamu dapat melanjutkan pendidikan kembali untuk mendalami ilmu kedokteran dengan bidang tertentu sebagai dokter spesialis.
Gelar spesialis ini lah yang biasanya kamu lihat sebagai gelar tambahan di belakang nama dokter misalnya seperti, Sp.PD untuk Spesialis Penyakit Dalam, Sp.JP untuk Spesialis Jantung, Sp.BA. untuk Spesialis Bedah Anak, dan masih banyak lagi.
3. Masa Koas
Pada prinsipnya, masa koas akan berjalan selama 1,5 tahun. Dibagi menjadi tiga stase, yaitu kecil (3 minggu), sedang (5 minggu), dan besar (10 minggu), tergantung dari kebijakan RS. Untuk praktik lapangannya sendiri bisa memakan waktu hingga dua tahun.
Bahkan di universitas swasta, bisa lebih lama, yaitu sekitar lima tahun, tergantung perputaran koas. Penempatan koas ini tergantung kerja sama antara universitas dan rumah sakit.
4. Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)
Setelah selesai koas, seluruh calon dokter wajib menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian semacam UN untuk calon dokter ini diberlakukan sejak 2007. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia agar sesuai dengan standarisasi.
Beberapa tahun belakangan ini, sudah terdapat dua ujian, yaitu teori dan praktik yang dikenal dengan Objective Structured Clinical Examination atau OSCE. Kamu harus lulus ujian ini untuk dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, seperti internship dan sumpah dokter. Dalam satu tahun, ada 3-4 kali UKMPPD. Pengumuman kelulusannya sebulan setelah ujian dilangsungkan.
5. Wisuda dan bukti angkat sumpah
Setelah dinyatakan lulus uji kompetensi, calon dokter akan diwisuda. Saat wisuda, ada benda pusaka, yaitu ijazah profesi dokter dan surat bukti angkat sumpah. Dua hal ini menjadi syarat untuk membuat Surat Tanda Registrasi (STR). Setelah mendapatkannya, dilanjutkan membuat sertifikat ke Kolegium Dokter Primer Indonesia (KDPI).
6. Internship
Sebagai calon dokter, kamu harus menjalani program internship. Internship ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan untuk seluruh dokter baru di Indonesia.
Untuk Jakarta, durasi internship-nya adalah empat bulan di puskesmas kecamatan, empat bulan di puskesmas kelurahan, dan empat bulan terakhir di IGD rumah sakit. Sedangkan di luar Jakarta, delapan bulan di rumah sakit (empat bulan IGD dan empat bulan di bangsal), serta empat bulan di puskesmas.
7. Prospek karier setelah lulus
Jika kamu kuliah di kedokteran, maka profesi sebagai seorang dokter adalah pekerjaan yang akan kamu jalani nantinya. Namun, selain menjadi dokter, sarjana kedokteran bisa berprofesi menjadi klinisi dan juga scientist.
Di samping itu, kamu juga bisa bekerja di laboratorium untuk meneliti atau menjadi dosen. Jadi sebenarnya, ruang lingkup lulusan kedokteran tidak terbatas pada profesi menjadi dokter.
Lihat Juga: Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Jakarta Raih Medali Perak di Kompetisi Sains Internasional 2024
(nz)