Japelidi Gelar Pelatihan Literasi Digital untuk Generasi Muda Maluku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jaringan Pegiat Literasi Digital ( Japelidi ) menggelar pelatihan literasi digital untuk generasi muda Maluku. Kegiatan ini telah digelar secara daring dengan dukungan dari My America Surabaya, Kedutaan Amerika Serikat, Sabtu (23/4/2022).
Koordinator Nasional Japelidi Novi Kurnia mengatakan, peningkatan kompetensi literasi digital bagi generasi muda memang sejak awal menjadi perhatian lembaganya. Bahkan, perhatian tersebut sudah dilakukan sejak kehadiran perdananya pada 2017 silam.
“Sejak 2017, kami sudah menghadirkan beragam kegiatan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat. Salah satunya adalah FGD dan pelatihan Literasi Digital 2022 ini. Secara keseluruhan di 5 provinsi, pelatihan ini menentukan target peserta 500 anak muda dengan rentang usia 15-19 tahun,” kata Novi Kurnia dalam keterangan pers, Minggu (24/4/2022).
Menurut Novi, pelatihan yang diadakan di Maluku merupakan 4 sesi pelatihan daring dari 20 sesi pelatihan serupa yang juga diselenggarakan di Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami merencanakan 4 sesi pelatihan daring untuk Maluku, yaitu dua sesi melibatkan peserta dari Maluku Tengah yang diselenggarakan hari ini dan dua sesi lagi Insya Allah akan melibatkan peserta dari Buru Selatan pada Mei,” Jelas koordinator program pelatihan di Maluku Eni Maryani.
4 sesi pelatihan yang diadakan di setiap provinsi melibatkan minimal 100 orang siswa laki-laki dan perempuan dengan jumlah yang relatif sama. Setiap sesi pelatihan dirancang hanya melibatkan 25 orang siswa SMA sehingga diharapkan lebih efektif
Pelatihan ini merupakan rangkaian dari program Penguatan Literasi Digital Generasi Muda di Indonesia Timur. Kick of program Desember 2021, lalu dilanjutkan dengan FGD bersama siswa-siswa sekolah dari 10 kabupaten di 5 provinsi wilayah timur Indonesia pada Januari 2022.
Hasil FGD kemudian dibahas dalam Modul Lentera Literasi Digital; Panduan untuk Generasi Muda di Indonesia Timur dengan para penulis dari Japelidi.
Materi pelatihan di Maluku Tengah telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa-siswa yang terungkap dalam FGD Januari lalu. Setiap sesi menghadirkan dua fasilitator dari Japelidi. Khusus di Maluku Tengah sesi pagi fasilitatronya adalah Santi Indra Astuti (dosen Komunikasi Unisba), dan Yohanes Widodo (dosen Komunikasi UAJY), dan moderator Devi Rachmawati (dosen vokasi Komunikasi UI).
Sementara sesi siang menghadirkan fasilitator Eni Maryani (dosen Komunikasi Unpad) dan Yudhy Widya Kusuma (dosen Komunikasi UPN Yogyakarta) dengan moderator Frida Kusumastuti (dosen Ilmu Komunikasi UMM).
Salah satu peserta dari SMA 15, Ode Yuyun menyampaikan kesan, “Kegiatan ini bagus selain untuk mengajarkan kita tentang dunia digital, selain itu juga kita dapat mengetahui mana informasi yang salah dan benar,” jelasnya.
Bahkan, peserta Bernama Widyawati Ulema bisa mengambil sikap yang optimistis untuk bijak dan berhati-hati dalam proses bersosial media. “Kita bisa mendapatkan sesuatu yang memiliki nilai positif, dengan demikian kita perlu mengapresiasi serta menginspirasi banyak orang tidak terlalu termakan dengan berita hoaks,” jelasnya.
Koordinator Nasional Japelidi Novi Kurnia mengatakan, peningkatan kompetensi literasi digital bagi generasi muda memang sejak awal menjadi perhatian lembaganya. Bahkan, perhatian tersebut sudah dilakukan sejak kehadiran perdananya pada 2017 silam.
“Sejak 2017, kami sudah menghadirkan beragam kegiatan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat. Salah satunya adalah FGD dan pelatihan Literasi Digital 2022 ini. Secara keseluruhan di 5 provinsi, pelatihan ini menentukan target peserta 500 anak muda dengan rentang usia 15-19 tahun,” kata Novi Kurnia dalam keterangan pers, Minggu (24/4/2022).
Menurut Novi, pelatihan yang diadakan di Maluku merupakan 4 sesi pelatihan daring dari 20 sesi pelatihan serupa yang juga diselenggarakan di Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
“Kami merencanakan 4 sesi pelatihan daring untuk Maluku, yaitu dua sesi melibatkan peserta dari Maluku Tengah yang diselenggarakan hari ini dan dua sesi lagi Insya Allah akan melibatkan peserta dari Buru Selatan pada Mei,” Jelas koordinator program pelatihan di Maluku Eni Maryani.
4 sesi pelatihan yang diadakan di setiap provinsi melibatkan minimal 100 orang siswa laki-laki dan perempuan dengan jumlah yang relatif sama. Setiap sesi pelatihan dirancang hanya melibatkan 25 orang siswa SMA sehingga diharapkan lebih efektif
Pelatihan ini merupakan rangkaian dari program Penguatan Literasi Digital Generasi Muda di Indonesia Timur. Kick of program Desember 2021, lalu dilanjutkan dengan FGD bersama siswa-siswa sekolah dari 10 kabupaten di 5 provinsi wilayah timur Indonesia pada Januari 2022.
Hasil FGD kemudian dibahas dalam Modul Lentera Literasi Digital; Panduan untuk Generasi Muda di Indonesia Timur dengan para penulis dari Japelidi.
Materi pelatihan di Maluku Tengah telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa-siswa yang terungkap dalam FGD Januari lalu. Setiap sesi menghadirkan dua fasilitator dari Japelidi. Khusus di Maluku Tengah sesi pagi fasilitatronya adalah Santi Indra Astuti (dosen Komunikasi Unisba), dan Yohanes Widodo (dosen Komunikasi UAJY), dan moderator Devi Rachmawati (dosen vokasi Komunikasi UI).
Sementara sesi siang menghadirkan fasilitator Eni Maryani (dosen Komunikasi Unpad) dan Yudhy Widya Kusuma (dosen Komunikasi UPN Yogyakarta) dengan moderator Frida Kusumastuti (dosen Ilmu Komunikasi UMM).
Salah satu peserta dari SMA 15, Ode Yuyun menyampaikan kesan, “Kegiatan ini bagus selain untuk mengajarkan kita tentang dunia digital, selain itu juga kita dapat mengetahui mana informasi yang salah dan benar,” jelasnya.
Bahkan, peserta Bernama Widyawati Ulema bisa mengambil sikap yang optimistis untuk bijak dan berhati-hati dalam proses bersosial media. “Kita bisa mendapatkan sesuatu yang memiliki nilai positif, dengan demikian kita perlu mengapresiasi serta menginspirasi banyak orang tidak terlalu termakan dengan berita hoaks,” jelasnya.
(mpw)