SMK-PP Negeri Banjarbaru Gelar Pelatihan Jejaring Usaha untuk Generasi Milenial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan ( SMK-PP ) Negeri Banjarbaru kembali menggelar Pelatihan Motivasi Bisnis dan Jejaring Usaha untuk Business Development Service Provider (BDSP).SMK-PP merupakan lembaga pendidikan yang dipercaya sebagai pelaksana Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Kegiatan yang digelar di Hotel Best Western, Banjarmasin ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para calon pelatih kegiatan di wilayah BDSP masing masing.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan, perlu lompatan yang luar biasa untuk regenerasi petani, dan kementerian pertanian tidak dapat bekerja sendiri tapi perlu disupport dari berbagai pihak dan semua komponen,” Jelaskan.
“Regenerasi petani ini harus nampak, oleh sebab itu petani harus bisa berbisnis, dan kemudian bisa sejahtera dengan penghasilan melalui usaha tani yang dijalankan,” Tambah Budi.
Pelatihan ini sendiri memberikan materi berupa membangun jiwa kewirausahaan, karakter kewirausahaan, jendela jauhari, penetapan dan validasi ide bisnis, model bisnis (BMC), dan manajemen produksi dan pemasaran.
Nantinya diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan turut mengacu pada isu-isu terkini seperti penggunaan teknologi pertanian, mendukung pemanfaatan KUR untuk permodalan penerima manfaat program, pembentukan system close loop agar dapat memperkuat pasar dan meningkatkan pendapatan petani.
Kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan di tahun 2022 di masing-masing DIT dan Balai berupa pelatihan Bussiness Motivation Pathways atau motivasi bisnis bagi pemuda sebanyak 900 peserta, pelatihan start up sebanyak 900 peserta, pelatihan literasi keuangan sebanyak 2000 peserta, dan peningkatan kapasitas pada pembuatan proposal bisnis sebanyak 2000 peserta yang sudah terdaftar pada sistem Data program YESS. Masing-masing daerah menyambut kegiatan pelatihan ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10-20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang," ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” papar Dedi.
Kegiatan yang digelar di Hotel Best Western, Banjarmasin ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para calon pelatih kegiatan di wilayah BDSP masing masing.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan, perlu lompatan yang luar biasa untuk regenerasi petani, dan kementerian pertanian tidak dapat bekerja sendiri tapi perlu disupport dari berbagai pihak dan semua komponen,” Jelaskan.
“Regenerasi petani ini harus nampak, oleh sebab itu petani harus bisa berbisnis, dan kemudian bisa sejahtera dengan penghasilan melalui usaha tani yang dijalankan,” Tambah Budi.
Pelatihan ini sendiri memberikan materi berupa membangun jiwa kewirausahaan, karakter kewirausahaan, jendela jauhari, penetapan dan validasi ide bisnis, model bisnis (BMC), dan manajemen produksi dan pemasaran.
Nantinya diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan turut mengacu pada isu-isu terkini seperti penggunaan teknologi pertanian, mendukung pemanfaatan KUR untuk permodalan penerima manfaat program, pembentukan system close loop agar dapat memperkuat pasar dan meningkatkan pendapatan petani.
Kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan di tahun 2022 di masing-masing DIT dan Balai berupa pelatihan Bussiness Motivation Pathways atau motivasi bisnis bagi pemuda sebanyak 900 peserta, pelatihan start up sebanyak 900 peserta, pelatihan literasi keuangan sebanyak 2000 peserta, dan peningkatan kapasitas pada pembuatan proposal bisnis sebanyak 2000 peserta yang sudah terdaftar pada sistem Data program YESS. Masing-masing daerah menyambut kegiatan pelatihan ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.
"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10-20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang," ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” papar Dedi.
(mpw)