Waspada Hepatitis Akut, KPAI Dorong Evaluasi Kebijakan Pembukaan Kantin Sekolah

Kamis, 12 Mei 2022 - 09:35 WIB
loading...
Waspada Hepatitis Akut,...
KPAI mendorong evaluasi kebijakan pembukaan kantin sekolah untuk antisipasi hepatitis akut. Foto/Dok/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ) meminta kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbaru yang membolehkan kantin sekolah dibuka kembali harus dievaluasi. Hal ini untuk mengantisipasi kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak.

Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) dimulai di seluruh Indonesia pada 12 Mei 2022 setelah usai liburan Hari Raya Idul Fitri dengan mobilitas pemudik yang melibatkan jutaan orang.

Sekolah dapat bekerjasama dengan Puskesmas terdekat dapat membantu pemerintah daerah untuk mensosialisasi pencegahan virus hepatitis akut tersebut yang utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

“Surat Edaran Sesjen Kemendikbudristek terkait penyelenggaran PTM, di antaranya sudah boleh membuka kantin di sekolah dengan batasan pengunjung 75%. Hal ini penting dievaluasi kembali karena penularan hepatitis akut melalui saluran pencernaan dan saluran pernafasan,” ujar Komisioner KPAI Retno listyarti, melalui keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).

Baca: SKB 4 Menteri Terbaru, Ini Aturan Mengenai Jam Belajar Saat PTM

Retno menambahkan, sebaiknya orang tua membekali anak-anak ke sekolah dengan makanan dan minuman dari rumah sehingga anak tidak jajan atau beli sembarangan.

“Selain itu, pemerintah juga melakukan monitoring dan evaluasi PTM saat ini, jangan 100 persen lagi agar dapat melihat perkembangan kasus hepatitis misterius ini dan sebagai bentuk pencegahan,” katanya.

Disamping itu, KPAI juga memberikan empat rekomendasi untuk mengantisipasi kasus hepatitis akut agar tidak menganggu proses pembelajaran bagi siswa.

1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui Dinas-Dinas Kesehatan harus segera melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para orangtua terkait informasi jelas tentang hepatitis akut dan upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, memastikan prokes, mengenali tanda atau gejala awal penyakit ini, dan lainnya.

Baca juga: SKB 4 Menteri Terbaru Atur PTM 100 Persen, Ini Isi Lengkapnya

2. Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan dapat mensosialisasi pencegahan dan penanganan hepatitis akut melalui sekolah kepada peserta didik, pendidik dan para orang tua untuk dipahamkan tentang gejala-gejala awal penyakit hepatitis akut dan tindakan apa yang harus dilakukan para orangtua ketika anaknya menunjukkan gejala-gejala awal hepatitis akut.

3. Orang tua yang sudah teredukasi wajib mengedukasi anak-anaknya terkait penyakit hepatitis misterius ini sehingga anak menyadari mengapa harus patuh pada prokes. Edukasi dan sosialisasi yang sama harus dilakukan pihak sekolah juga.

4. Perlu adanya kerja sama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis. Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2301 seconds (0.1#10.140)