Perpusnas Siap Gelar HUT Ke-42, Beragam Inovasi Berbasis IT Dikembangkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun ini, Perpustakaan Nasional ( Perpusnas ) RI akan genap berusia 42 tahun. Ulang tahun ini dirayakan tepat pada tanggal 17 Mei, dimana pada tanggal yang sama juga, Indonesia memperingati Hari Buku Nasional .
Pada usia yang ke-42 tahun ini, Perpusnas mengusung tema Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional. Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan sebagai leading sector pengembangan dan pembinaan kegemaran membaca menjalankan program terkait dengan pengembangan budaya literasi. Pengembangan perpustakaan di Indonesia dilakukan melalui berbagai inovasi layanan berbasis teknologi informasi.
“Perpustakaan sebagai sarana untuk penyediaan sumber belajar sepanjang hayat dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntut memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir,” jelasnya, melalui siaran pers, Jumat (13/5/2022).
Dalam paparannya, Kepala Perpusnas menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua orang yang dikenal ataupun tidak dikenal namanya, yang sudah mencatatkan dan menulis hal-hal baik dalam lingkup sejarah dan perkembangan peradaban manusia di negara ini, sebagai warisan tak ternilai yang kini menjadi koleksi utama Perpusnas dalam melakukan literasi ke masyarakat.
"Inovasi pemikiran jauh lebih dahsyat daripada perang fisik. Tanpa bahan bacaan yang kuat, kita tidak akan punya kekuatan berpikir. Maka pada perayaan HUT ke-42 ini, Perpusnas ingin mengajak semua pihak untuk bisa menyediakan bahan bacaan," ajaknya.
Baca: Ini Jejak Pendidikan 7 Presiden Indonesia
Ia sangat meyakini bahwa budaya baca menjadi akar kreativitas dan inovasi. Karena menurutnya, tak ada satupun teori yang dapat menginjeksi otak manusia untuk menjadi cerdas. Caranya, hanyalah dengan membaca. "Saat ini, Perpusnas banyak menyediakan ilmu terapan berupa tutorial, yang dibuat dalam aplikasi, lalu di-share," jelasnya.
Transformasi perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjangkau seluruh masyarakat. Perpusnas melakukan sejumlah inovasi melalui penerapan teknologi informasi sebagai sarana pendukung dalam aktivitas mendapatkan, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam kompleksitas layanan perpustakaan yakni:
1. Indonesia OneSearch (IOS) merupakan satu pintu pencarian untuk semua koleksi publik dari perpustakaan, museum, arsip, dan sumber elektronik di Indonesia. Perpusnas sebagai pusat jejaring serta pusat referensi dan penelitian yang berbentuk sebuah portal web terintegrasi data bibliografis dan fulltext dari berbagai perpustakaan di Indonesia.
2. Aplikasi perpustakaan digital (iPusnas) adalah aplikasi perpustakaan digital berisi koleksi e-Book yang dapat dipinjam dan dibaca melalui sistem operasi dan perangkat komputer seperti gawai, dan desktop/laptop. Konten digital terkait dengan Digital Right Manajemen (DRM) yaitu mengatur siapa yang membaca, apa yang dibaca, kapan dibaca, bagaimana membacanya, berapa banyak bisa dibaca, dan variabel lainnya.
3. Layanan e-Resources, yang merupakan sumber bahan perpustakaan digital online (e-Resources) seperti jurnal, e-Book, dan karya referensi online lainnya. Setiap anggota Perpusnas dan telah memiliki nomor anggota yang sah, berhak memanfaatkan layanan koleksi digital online yang telah dilanggan (e-Resources).
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Misterius dan Covid-19 Pascaliburan, P2G: Sekolah Jangan Abai Prokes
4. Layanan International Standard Book Number (ISBN). ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Perpustakaan Nasional merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan). Proses pendaftaran penerbit, permintaan ISBN dan KDT telah dibuat lebih mudah dengan layanan satu pintu.
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Joko Santoso yang juga ditugaskan sebagai Ketua Panitia HUT Perpusnas tahun ini, menjabarkan beberapa kegiatan penting selama kurun waktu 13 hari, yang dimulai pada 17 Mei sampai 30 Mei nanti.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain peluncuran beberapa aplikasi perpustakaan, juga ada pameran koleksi unggulan Perpusnas, hingga kelas virtual yang bisa diikuti seluruh masyarakat dengan dibekali sertifikat.
Pada usia yang ke-42 tahun ini, Perpusnas mengusung tema Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional. Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan sebagai leading sector pengembangan dan pembinaan kegemaran membaca menjalankan program terkait dengan pengembangan budaya literasi. Pengembangan perpustakaan di Indonesia dilakukan melalui berbagai inovasi layanan berbasis teknologi informasi.
“Perpustakaan sebagai sarana untuk penyediaan sumber belajar sepanjang hayat dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntut memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir,” jelasnya, melalui siaran pers, Jumat (13/5/2022).
Dalam paparannya, Kepala Perpusnas menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua orang yang dikenal ataupun tidak dikenal namanya, yang sudah mencatatkan dan menulis hal-hal baik dalam lingkup sejarah dan perkembangan peradaban manusia di negara ini, sebagai warisan tak ternilai yang kini menjadi koleksi utama Perpusnas dalam melakukan literasi ke masyarakat.
"Inovasi pemikiran jauh lebih dahsyat daripada perang fisik. Tanpa bahan bacaan yang kuat, kita tidak akan punya kekuatan berpikir. Maka pada perayaan HUT ke-42 ini, Perpusnas ingin mengajak semua pihak untuk bisa menyediakan bahan bacaan," ajaknya.
Baca: Ini Jejak Pendidikan 7 Presiden Indonesia
Ia sangat meyakini bahwa budaya baca menjadi akar kreativitas dan inovasi. Karena menurutnya, tak ada satupun teori yang dapat menginjeksi otak manusia untuk menjadi cerdas. Caranya, hanyalah dengan membaca. "Saat ini, Perpusnas banyak menyediakan ilmu terapan berupa tutorial, yang dibuat dalam aplikasi, lalu di-share," jelasnya.
Transformasi perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjangkau seluruh masyarakat. Perpusnas melakukan sejumlah inovasi melalui penerapan teknologi informasi sebagai sarana pendukung dalam aktivitas mendapatkan, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam kompleksitas layanan perpustakaan yakni:
1. Indonesia OneSearch (IOS) merupakan satu pintu pencarian untuk semua koleksi publik dari perpustakaan, museum, arsip, dan sumber elektronik di Indonesia. Perpusnas sebagai pusat jejaring serta pusat referensi dan penelitian yang berbentuk sebuah portal web terintegrasi data bibliografis dan fulltext dari berbagai perpustakaan di Indonesia.
2. Aplikasi perpustakaan digital (iPusnas) adalah aplikasi perpustakaan digital berisi koleksi e-Book yang dapat dipinjam dan dibaca melalui sistem operasi dan perangkat komputer seperti gawai, dan desktop/laptop. Konten digital terkait dengan Digital Right Manajemen (DRM) yaitu mengatur siapa yang membaca, apa yang dibaca, kapan dibaca, bagaimana membacanya, berapa banyak bisa dibaca, dan variabel lainnya.
3. Layanan e-Resources, yang merupakan sumber bahan perpustakaan digital online (e-Resources) seperti jurnal, e-Book, dan karya referensi online lainnya. Setiap anggota Perpusnas dan telah memiliki nomor anggota yang sah, berhak memanfaatkan layanan koleksi digital online yang telah dilanggan (e-Resources).
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Misterius dan Covid-19 Pascaliburan, P2G: Sekolah Jangan Abai Prokes
4. Layanan International Standard Book Number (ISBN). ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Perpustakaan Nasional merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan). Proses pendaftaran penerbit, permintaan ISBN dan KDT telah dibuat lebih mudah dengan layanan satu pintu.
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Joko Santoso yang juga ditugaskan sebagai Ketua Panitia HUT Perpusnas tahun ini, menjabarkan beberapa kegiatan penting selama kurun waktu 13 hari, yang dimulai pada 17 Mei sampai 30 Mei nanti.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain peluncuran beberapa aplikasi perpustakaan, juga ada pameran koleksi unggulan Perpusnas, hingga kelas virtual yang bisa diikuti seluruh masyarakat dengan dibekali sertifikat.
(nz)