Unesa Bakal Buka Program Fast Track, Kuliah S1-S2 Sekaligus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Negeri Surabaya ( Unesa ) berencana mengadakan perkuliahan sistem fast track untuk S1 dan S2. Artinya, mahasiswa yang masuk kategori program ini bisa menempuh program kuliah jenjang S1 langsung S2 sekaligus.
Estimasinya, dalam waktu lima tahun alias 10 semester, mahasiswa bisa langsung lulus magister. Hal itu, disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Bambang Yulianto.
Menurut Guru Besar Linguistik itu, karena kuliah fast track terbilang jalur khusus tentu kurikulumnya dan pembinaan khusus, pembelajarannya khusus, dan pembiayaannya pun khusus.
Baca juga: Lukman Hakim Saifuddin Dianugerahi Dr HC dari UIN Jakarta
“Kita akan merangkul S1 dan S2 dalam satu sistem pendidikan. Itu perlu dirancang dan perlu pemikiran mendalam untuk menyiapkannya,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Unesa, Selasa (31/5/2022).
Prof Bambang menambahkan, mengacu pada beberapa kampus lain dalam dan luar negeri serta berdasarkan pertimbangan kebutuhan saat ini. Ada dua skema fast track yang bisa dilakukan di Unesa.
Pertama, S1 dan S2 dalam negeri. Bisa S1 dan S1 di Unesa, bisa juga S1 di Unesa S2 di kampus lain dengan program studi yang linear. Kedua, S1 di Unesa dan S2 di kampus luar negeri.
Untuk sampai ke sana, Unesa perlu menyiapkan banyak hal di antaranya:
1) Kesiapan prodi S1 dan prodi Pascasarjana Unesa.
2) Menjalin kerja sama atau berkoordinasi dengan perguruan tinggi mitra dalam dan luar negeri yang memiliki prodi terkait.
3) Merancang kurikulum termasuk sistem pembelajaran dan pembinaannya.
Baca juga: Tertarik Beasiswa Indonesia Maju S1-S2, Ini Syarat dan Cara Daftar
“Selain program fast track untuk S-1 dan S-2. Ke depan juga direncanakan program double degree baik untuk program magister maupun doktor dengan perguruan tinggi luar negeri,” ucapnya.
Program fast track banyak di perguruan tinggi luar negeri. Di Indonesia, sudah ada beberapa kampus yang menerapkan sistem kuliah fast track ini, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, hingga ITB.
“Yang jelas perlu dipersiapkan terlebih dahulu secara matang, mulai dari kurikulum termasuk skema kerja samanya dengan mitra, itu penting. Tujuannya bukan hanya untuk menyediakan sistem kuliah cepat, tetapi juga memastikan generasi yang memiliki keunggulan bisa belajar lebih cepat dengan jalur dan treatment yang tepat pula,” paparnya.
Rencana kuliah sistem fast track tersebut disambut baik para pimpinan Pascasarjana, peserta dan narasumber dalam Webinar Series Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana Tahun 2022/2023 dengan tema “Manajemen Perubahan untuk Implementasi Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar” beberapa waktu lalu.
Estimasinya, dalam waktu lima tahun alias 10 semester, mahasiswa bisa langsung lulus magister. Hal itu, disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Bambang Yulianto.
Menurut Guru Besar Linguistik itu, karena kuliah fast track terbilang jalur khusus tentu kurikulumnya dan pembinaan khusus, pembelajarannya khusus, dan pembiayaannya pun khusus.
Baca juga: Lukman Hakim Saifuddin Dianugerahi Dr HC dari UIN Jakarta
“Kita akan merangkul S1 dan S2 dalam satu sistem pendidikan. Itu perlu dirancang dan perlu pemikiran mendalam untuk menyiapkannya,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Unesa, Selasa (31/5/2022).
Prof Bambang menambahkan, mengacu pada beberapa kampus lain dalam dan luar negeri serta berdasarkan pertimbangan kebutuhan saat ini. Ada dua skema fast track yang bisa dilakukan di Unesa.
Pertama, S1 dan S2 dalam negeri. Bisa S1 dan S1 di Unesa, bisa juga S1 di Unesa S2 di kampus lain dengan program studi yang linear. Kedua, S1 di Unesa dan S2 di kampus luar negeri.
Untuk sampai ke sana, Unesa perlu menyiapkan banyak hal di antaranya:
1) Kesiapan prodi S1 dan prodi Pascasarjana Unesa.
2) Menjalin kerja sama atau berkoordinasi dengan perguruan tinggi mitra dalam dan luar negeri yang memiliki prodi terkait.
3) Merancang kurikulum termasuk sistem pembelajaran dan pembinaannya.
Baca juga: Tertarik Beasiswa Indonesia Maju S1-S2, Ini Syarat dan Cara Daftar
“Selain program fast track untuk S-1 dan S-2. Ke depan juga direncanakan program double degree baik untuk program magister maupun doktor dengan perguruan tinggi luar negeri,” ucapnya.
Program fast track banyak di perguruan tinggi luar negeri. Di Indonesia, sudah ada beberapa kampus yang menerapkan sistem kuliah fast track ini, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, hingga ITB.
“Yang jelas perlu dipersiapkan terlebih dahulu secara matang, mulai dari kurikulum termasuk skema kerja samanya dengan mitra, itu penting. Tujuannya bukan hanya untuk menyediakan sistem kuliah cepat, tetapi juga memastikan generasi yang memiliki keunggulan bisa belajar lebih cepat dengan jalur dan treatment yang tepat pula,” paparnya.
Rencana kuliah sistem fast track tersebut disambut baik para pimpinan Pascasarjana, peserta dan narasumber dalam Webinar Series Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana Tahun 2022/2023 dengan tema “Manajemen Perubahan untuk Implementasi Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar” beberapa waktu lalu.
(nnz)