Sejumlah Aksi Mahasiswa UI di Tengah Wabah Corona
loading...
A
A
A
DEPOK - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari seluruh fakultas, bergerak untuk melakukan aksi sosial dalam upaya mendukung upaya negara mengatasi virus Corona atau Covid-19. Kegiatan dilakukan dalam tujuh kategori kegiatan.
Yaitu hotline untuk melayani masyarakat yang mengalami tekanan psikologis, pembuatan aplikasi, pembuatan alat pelindung seperti APD dan handsanitizer, memproduksi materi informasi positif kepada publik, bantuan sosial kepada masyarakat.
"Selain itu mahasiswa juga memberikan bantuan bagi para pedagang yang tidak beroperasi semasa PJJ dan menjadi relawan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan Covid-19," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Rosari Saleh, Sabtu (25/4/2020).
(Baca juga: Pemerintah Harus Pastikan Kualitas Pengajaran di Tengah Corona Berjalan Baik)
Dalam kategori hotline, para mahasiswa UI bergerak melayani kebutuhan masyarakat untuk berbagi seputar isu permasalahan fisik maupun psikis (kejiwaan, psiko sosial) dari pandemi Covid-19. Selanjutnya, mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan yang tergabung dalam Tim Pusat Krisis Covid-19 misalnya bertugas sebagai konselor serta pemantauan ODP dan PDP melalui hot line service whatsapp. Ada sekitar 25 masyarakat yang telah menggunakan layanan ini, dan 26% adalah mahasiswa.
Sedangkan BEM Fakultas Kedokteran UI yang semenjak tahun 2017 telah memiliki aplikasi 'Teman Bicara App', sebuah wadah untuk melayani konsultasi/ curhat dalam upaya penanganan kesehatan mental, semenjak Bulan Maret ini terus meningkatkan layanannya. "Aplikasi yang menggunakan media Line ini melibatkan 33 orang mahasiswa sebagai “teman bicara," ucap Guru Besar Fakultas MIPA UI itu.
Selanjutnya mahasiswa dari Fakultas Farmasi, MIPA, Hukum dan FK juga turun untuk memproduksi dan membagikan kebutuhan APD dan Hand Sanitizer. Para mahasiswa dari Farmasi dan MIPA telah memproduksi sebanyak 3.800 liter hand sanitizer, yang dibagikan kepada tenaga kesehatan di RSUI, RSUD Cibinong, RS Pertamina, RSUD Depok, Puskesmas Kelurahan Bambu Apus, dan beberapa tempat umum di kawasan Depok dan Bogor.
Sedangkan tim Pelita Harapan, Mahasiswa FK UI memproduksi APD berupa face shield sebanyak 485 buah dan telah didistribusikan ke 8 rumah sakit seperti RSUD Kota Tangerang, RSUD Depok, RSUD Tanah Abang, RSUD Pasar Rebo, RSU Andika, RS Hermina Daan Mogot, RSUD Tebet, dan RSUD Kembangan.
"BEM Fakultas Kedokteran (FK) UI melalui web berbagisehat.com yang telah terbentuk sejak 2014 lalu, selama pandemi Covid-19 ini, fokus dalam penyampaian informasi terkait Covid-19 tersebut. Sampai berita ini diturunkan, sebanyak 140 artikel tentang kesehatan telah dirilis, setiap hari web ini diakses kurang lebih 70 orang," ungkapnya.
Aksi nyata juga dilakukan oleh 12 mahasiswa Ilmu Keperawatan dengan memproduksi materi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait Covid-19 yang disalurkan melalui media seperti web, whatsapp, IG, dan Facebook. Materi KIE berupa 1 video singkat dan 20 infografis. Hasil karya mereka direspon publik dengan 2000 like di Instagram. Aksi yang sama dilakukan oleh 41 mahasiswa FK UI yang tergabung dalam Relawan untuk BNPB dan Kemkes.
Sedangkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fact Checker UI, sejak Akhir Februari secara regular telah mengidentifikasi lebih dari 30 berita hoax dan kemudian meluruskannya untuk publik, berhasil menempatkan salah satu wakilnya, mahasiswa Sastra Jawa, sebagai bagian tim Nasional Gugus Tugas Hoax Covid 19, dan karya-karyanya dapat dilihat pada laman Covid19.go.id, milik negara.
"Dalam kategori pembuatan aplikasi, diantaranya Lawan Hoax ID oleh BEM FK UI. Sebanyak 67 mahasiswa FK UI dibagi menjadi empat tim yaitu pencari Hoax dan Klarikasi Hoax; Tim Processing article; ketiga Tim Broadcasting dan keempat Tim Social Media.Para mahasiswa secara reguler mengirim informasi berita hoax yang sudah diberikan penjelasan fakta, melalui pesan berantai WhatsApp dan Instagram. Semenjak 23 Maret 2020 hingga berita ini diturunkan, sebanyak 21 kabar hoax telah ditangani," tutupnya.
Yaitu hotline untuk melayani masyarakat yang mengalami tekanan psikologis, pembuatan aplikasi, pembuatan alat pelindung seperti APD dan handsanitizer, memproduksi materi informasi positif kepada publik, bantuan sosial kepada masyarakat.
"Selain itu mahasiswa juga memberikan bantuan bagi para pedagang yang tidak beroperasi semasa PJJ dan menjadi relawan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan Covid-19," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Rosari Saleh, Sabtu (25/4/2020).
(Baca juga: Pemerintah Harus Pastikan Kualitas Pengajaran di Tengah Corona Berjalan Baik)
Dalam kategori hotline, para mahasiswa UI bergerak melayani kebutuhan masyarakat untuk berbagi seputar isu permasalahan fisik maupun psikis (kejiwaan, psiko sosial) dari pandemi Covid-19. Selanjutnya, mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan yang tergabung dalam Tim Pusat Krisis Covid-19 misalnya bertugas sebagai konselor serta pemantauan ODP dan PDP melalui hot line service whatsapp. Ada sekitar 25 masyarakat yang telah menggunakan layanan ini, dan 26% adalah mahasiswa.
Sedangkan BEM Fakultas Kedokteran UI yang semenjak tahun 2017 telah memiliki aplikasi 'Teman Bicara App', sebuah wadah untuk melayani konsultasi/ curhat dalam upaya penanganan kesehatan mental, semenjak Bulan Maret ini terus meningkatkan layanannya. "Aplikasi yang menggunakan media Line ini melibatkan 33 orang mahasiswa sebagai “teman bicara," ucap Guru Besar Fakultas MIPA UI itu.
Selanjutnya mahasiswa dari Fakultas Farmasi, MIPA, Hukum dan FK juga turun untuk memproduksi dan membagikan kebutuhan APD dan Hand Sanitizer. Para mahasiswa dari Farmasi dan MIPA telah memproduksi sebanyak 3.800 liter hand sanitizer, yang dibagikan kepada tenaga kesehatan di RSUI, RSUD Cibinong, RS Pertamina, RSUD Depok, Puskesmas Kelurahan Bambu Apus, dan beberapa tempat umum di kawasan Depok dan Bogor.
Sedangkan tim Pelita Harapan, Mahasiswa FK UI memproduksi APD berupa face shield sebanyak 485 buah dan telah didistribusikan ke 8 rumah sakit seperti RSUD Kota Tangerang, RSUD Depok, RSUD Tanah Abang, RSUD Pasar Rebo, RSU Andika, RS Hermina Daan Mogot, RSUD Tebet, dan RSUD Kembangan.
"BEM Fakultas Kedokteran (FK) UI melalui web berbagisehat.com yang telah terbentuk sejak 2014 lalu, selama pandemi Covid-19 ini, fokus dalam penyampaian informasi terkait Covid-19 tersebut. Sampai berita ini diturunkan, sebanyak 140 artikel tentang kesehatan telah dirilis, setiap hari web ini diakses kurang lebih 70 orang," ungkapnya.
Aksi nyata juga dilakukan oleh 12 mahasiswa Ilmu Keperawatan dengan memproduksi materi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait Covid-19 yang disalurkan melalui media seperti web, whatsapp, IG, dan Facebook. Materi KIE berupa 1 video singkat dan 20 infografis. Hasil karya mereka direspon publik dengan 2000 like di Instagram. Aksi yang sama dilakukan oleh 41 mahasiswa FK UI yang tergabung dalam Relawan untuk BNPB dan Kemkes.
Sedangkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fact Checker UI, sejak Akhir Februari secara regular telah mengidentifikasi lebih dari 30 berita hoax dan kemudian meluruskannya untuk publik, berhasil menempatkan salah satu wakilnya, mahasiswa Sastra Jawa, sebagai bagian tim Nasional Gugus Tugas Hoax Covid 19, dan karya-karyanya dapat dilihat pada laman Covid19.go.id, milik negara.
"Dalam kategori pembuatan aplikasi, diantaranya Lawan Hoax ID oleh BEM FK UI. Sebanyak 67 mahasiswa FK UI dibagi menjadi empat tim yaitu pencari Hoax dan Klarikasi Hoax; Tim Processing article; ketiga Tim Broadcasting dan keempat Tim Social Media.Para mahasiswa secara reguler mengirim informasi berita hoax yang sudah diberikan penjelasan fakta, melalui pesan berantai WhatsApp dan Instagram. Semenjak 23 Maret 2020 hingga berita ini diturunkan, sebanyak 21 kabar hoax telah ditangani," tutupnya.
(maf)