Kemendikbudristek Jalin Kerja Sama dengan Prancis Kembangkan SMK Pusat Keunggulan

Jum'at, 03 Juni 2022 - 13:14 WIB
loading...
Kemendikbudristek Jalin...
Selebrasi Kerja Sama Indonesia-Prancis. Foto/Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) bidang vokasi yang berkualitas, Kemendikbudristek terus berupaya membangun kerja sama dengan industri baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui PT. Schneider Indonesia (Schneider Electric).

Program kerja sama ini untuk mengimplementasikan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) atau yang sebelumnya dikenal SMK Center of Excellence (CeO) yang sudah berjalan sejak 2019. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti mengapresiasi Pemerintah Prancis dan PT. Schneider Indonesia yang terlibat dalam menghasilkan lulusan vokasi berkualitas.

“Kami berharap ke depan akan semakin banyak industri yang menjadikan SMK sebagai bagian dari daya saing peningkatan ekonomi dan produktivitasnya,” ujar Suharti dalam sambutannya pada acara Selebrasi Kerja Sama Indonesia-Prancis, di Cikarang, melalui siaran pers, Jumat (3/6/2022).

Sasaran target dari kerja sama ini adalah 124 SMK yang menyelenggarakan kompetensi keahlian kelistrikan, energi terbarukan, dan otomasi industri. Hingga tahun 2022, program ini sudah melampaui target mencapai 125 SMK yang tersebar di seluruh Tanah Air. Sementara itu jumlah bantuan dana yang telah diberikan Pemerintah Prancis mencapai Rp26 miliar.

Baca: Pelajar Indonesia Raih 7 Medali dan Penghargaan di Asian Physics Olympiad 2022

Suharti mengungkapkan, keterlibatan serta partisipasi dari Pemerintah Prancis dan Schneider Electric menjadi bukti kepada publik bahwa kini SMK telah mendapatkan kepercayaan dari industri berskala internasional. Selain pelatihan guru kejuruan, ruang lingkup kemitraan yang telah dilaksanakan lainnya adalah pembangunan ruang praktik siswa.

“Kerja sama yang dibangun ini merupakan bentuk diplomasi kedua negara. Oleh sebab itu, poin-poin kerja sama harus bersifat mutual-benefit atau saling menguntungkan. Jika sudah link and match, kami meyakini bahwa vokasi di Indonesia mampu memberikan sumbangsih pada pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan daya saing di kancah global,” tutur Suharti.

Suharti meyakini bahwa program link and match yang diprakarsai kedua belah pihak mampu mengkatalisis revitalisasi SMK, dimulai dari perencanaan melalui sinkronisasi kurikulum, pemenuhan peralatan, penyediaan ruang praktik, guru tamu, optimalisasi magang kerja, uji sertifikasi berstandar industri, hingga pada penerimaan tamatan.

“Koordinasi dan kolaborasi antara SMK, pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, Pemerintah Prancis, dan orang tua murid yang solid menjadi solusi mengatasi tantangan kebutuhan tenaga kerja di masa kini dan masa depan, serta bagi lulusan yang akan menjadi wirausahawan,” imbuh Suharti.

Baca juga: Kemendikbudristek Dukung Produksi Film Layar Lebar Siswa SMK
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2176 seconds (0.1#10.140)