ITB Kenalkan 2 Program Baru Penerimaan Mahasiswa di Seleksi Mandiri

Sabtu, 04 Juni 2022 - 09:23 WIB
loading...
ITB Kenalkan 2 Program...
Ada dua program baru penerimaan mahasiswa di seleksi mandiri ITB. Foto/Dok/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Institut Teknologi Bandung ( ITB ) akan mengenalkan program penerimaan mahasiswa ITB yang dinamakan Program ITB untuk Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangkaian kegiatan Open House Pendidikan ITB 2022 dari 3-5 Juni 2022.

Program ITB untuk Indonesia ini terdiri atas dua kategori. Pertama disebut sebagai program Seleksi Mandiri Program Studi Strategis Nasional. Di dalam program ini, ITB memberikan dukungan khusus kepada program studi yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan Indonesia, baik pembangunan industri dasar, industri hilir, dan perkembangan ilmu pengetahuan alam.

Program studi yang termasuk di dalam program studi strategis nasional adalah program studi Kimia, Fisika, Oseanografi, Meteorologi, Teknik Pascapanen, Rekayasa Kehutanan dan Rekayasa Pertanian. Bagi mahasiswa yang diterima melalui program Seleksi Mandiri Program Studi Strategis Nasional akan mendapatkan beasiswa UKT sehingga UKT setiap semester yang harus dibayarkan mahasiswa adalah Rp12,5 juta (dari Rp25 juta per semester bagi mahasiswa seleksi mandiri). Beasiswa ini merupakan wujud dukungan ITB kepada bidang ilmu-bidang ilmu khusus yang memiliki posisi sangat penting di Indonesia.

Baca: Pendaftaran SIMAK UI Dibuka hingga 27 Juni, Ini Tahapan dan Cara Daftar

Program kedua adalah program Seleksi Mandiri Dukungan Daerah 3T. Di dalam program ini, ITB memberikan beasiswa UKT penuh sehingga mahasiswa tidak ditarik biaya penyelenggaran pendidikan. Hal ini merupakan wujud keberpihakan ITB kepada putra-putri terbaik di daerah 3T.

Selain memberikan pembebasan biaya UKT, ITB juga memberikan pembebasan biaya pendaftaran. Syarat peserta Seleksi Mandiri Dukungan Daerah 3T adalah alumni SMA kota dan kabupaten yang tergolong sebagai daerah 3T. Program studi yang disediakan untuk program Seleksi Mandiri Dukungan Daerah 3T adalah program studi Kimia, Fisika, Astronomi, Teknik Fisika, Oseanografi, Meteorologi, Teknik Material, Teknologi Pascapanen, Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan dan Teknik Geofisika.

Di samping hal tersebut, ITB juga menyelenggarakan program Main ke ITB. Melalui program ini, ITB akan mengundang secara terbatas kepada calon mahasiswa untuk berkunjung ke dalam kampus ITB baik di Kampus Ganesha maupun di Kampus Jatinangor. Para calon mahasiswa dapat berkeliling kampus kami dan dapat berkunjung ke berbagai laboratorium yang akan dibuka secara khusus untuk kunjungan tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga: Jurusan Soshum Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Tinggi, Tertarik?

"Melalui pelaksanaan open house tematik dan berbagai program penerimaan yang akan dilaksanakan, ITB berharap dapat memberikan informasi kepada calon mahasiswa secara komprehensif. Selain itu, melalui kegiatan open house tematik ini, ITB dapat berkontribusi dalam mendukung program-program strategis nasional di Indonesia," ujar Direktur Pendidikan ITB, Dr.Techn. Ir. Arief Hariyanto, dilansir dari laman ITB, Sabtu (4/6/2022).

Program-program studi yang dimiliki ITB disusun berdasarkan tema khusus, yaitu:

• Ketahanan Energi dan Pangan
• Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
• Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) untuk sistem cerdas seperti smart city, smart monitoring, smart manufacturing, smart building, dll.

Arief Hariyanto menjelaskan, ketiga tema ini menjadi unggulan karena termasuk program-program strategis nasional Indonesia. Selain itu, ketiga tema tersebut juga sangatlah relevan dengan perkembangan dunia saat ini.

"Sebagai ilustrasi, perubahan iklim yang semakin cepat dan perkembangan geopolitik dunia, misalnya perang antara Rusia dan Ukraina, menyebabkan pasokan energi dan pangan dunia terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan bidang ilmu yang dapat menjawab permasalahan tersebut. ITB memiliki potensi yang luar biasa melalui berbagai program studi yang dimilikinya untuk secara aktif berkontribusi kepada pemerintah dan masyarakat," katanya.

Selain itu, lanjutnya, kita semua tidak dapat menutup mata dengan kemunculan berbagai perangkat teknologi baru di masyarakat. Salah satunya adalah keberadaan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Pengembangan kecerdasaan buatan ini tidak hanya monopoli program studi Informatika, tetapi juga dapat dipergunakan bidang lain seperti pengukuran potensi sumber daya alam dari jarak jauh, sistem penginderaan jarak jauh, dan simulasi pembuatan obat.

"Dari hal tersebut, ITB meyakini selain ketiga tema di atas dapat memenuhi program strategis nasional, tema-tema tersebut dapat membuka ruang kolaborasi berbagai disiplin ilmu sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)