Pengamat: Disertasi Hasto Tempatkan Pancasila sebagai Garis Kehidupan Dunia Baru

Kamis, 09 Juni 2022 - 17:15 WIB
loading...
Pengamat: Disertasi...
Hasto Kristiyanto dinyatakan lulus ujian promosi doktoral Universitas Pertahanan (Unhan). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie menanggapi positif disertasi Hasto Kristiyanto berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Ketahanan Pertahanan Negara.

Connie memaknai disertai Hasto bahwa Indonesia seharusnya sadar tidak bisa menjalankan politik luar negeri dan pertahanan kelas medioker atau biasa saja, yang lahir tanpa visi misi.



Dia menambahkan, geopolitik Soekarno terarah bagi kepentingan NKRI kini dan erat dengan isu geopolitik regional dan internasional.

"Jelas terbaca pengaruhnya terhadap kepentingan nasional dan pertahanan. Dibuktikan dengan pembebasan Irian Barat, peta jalan koridor pembangunan, pelembagaan pertahanan negara, hingga koridor kepentingan nasional dan pengaruhnya terhadap dunia meliputi proyeksi Pasifik sebagai pivot (poros) dunia, Pancasila sebagai life line dunia baru, Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok sebagai inspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika, serta tata dunia baru tanpa imperialisme dan kolonialisme," kata Connie, Kamis (9/6/2022).

Menurut Connie, Indonesia harus memahami dan mampu mendalami kembali pemikiran geopolitik Soekarno karena telah terbukti berpengaruh pada tingginya indeks pertahanan, kemandirian pertahanan negara, dan misi perdamaian dunia.



"Dari sisi relevansinya, pemikiran geopolitik Soekarno menjadi landasan kebijakan kita utamanya pasca Biden dan Blinken statement beberapa waktu lalu," ungkap Connie.

Bukan itu saja, disertasi ini juga mematahkan disertasi Dino Patti Djalal di Simon Fraser University yang menyebut Pancasila konsep yang abstrak. "Ini mematahkan disertasinya Dino Patti Djalal bahwa Pancasila itu konsep yang abstrak," tutur Connie.

Menurut Connie, disertasi Hasto dengan jelas menggambarkan bahwa Pancasila itu bukan suatu konsep yang abstrak. "Justru dari enggak abstrak itulah, maka kita sangat konkrit, kita bisa melahirkan geopolitik yang berbeda. Makanya Soekarno beda banget (pemikirannya)," pungkas Connie.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2886 seconds (0.1#10.140)