Inilah Jurusan Kuliah Lima Direktur Utama Pertamina Terakhir

Rabu, 22 Juni 2022 - 15:32 WIB
loading...
Inilah Jurusan Kuliah Lima Direktur Utama Pertamina Terakhir
Pertamina, kerap dikenal memiliki Direktur Utama dengan penghasilan tinggi. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pertamina , kerap dikenal memiliki Direktur Utama dengan penghasilan tinggi. Padahal mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda.

Dalam sejarahnya, Pertamina berawal sekitar tahun 1950-an. Kala itu pemerintah Indonesia menunjuk Angkatan Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara untuk mengelola minyak di wilayah Sumatera.

Baca juga : 5 Jurusan Kuliah Tersulit, Berani Ambil?

Dikutip dari situs resminya, nama tersebut akhirnya berganti menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional atau PERMINA pada 10 Desember 1957. Setelahnya, Pertamina terus berkembang dengan Dirut yang berbeda dari masa ke masa.

Berikut jurusan kuliah lima Direktur Utama Pertamina terakhir belakangan ini :

1. Nicke Widyawati

Nicke Widyawati merupakan Dirut Pertamina saat ini. Dikutip dari situs resmi Pertamina, Nicke menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-97/MBU/04/2018, Tanggal 20 April 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

Dalam riwayat pendidikannya, wanita kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 ini pernah meniti ilmu di SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Setelahnya, Nicke melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dia menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengambil jurusan Teknik Industri. Dia lulus pada tahun 1991.

Selain itu, Nicke juga memperoleh gelar Magister dari Jurusan Hukum Bisnis, Universitas Padjadjaran. Tepatnya pada tahun 2009.

2. Elia Massa Manik

Sebelum Nicke Widyawati, Elia Massa Manik lebih dulu menjadi Dirut Pertamina. Masa jabatannya dimulai pada 16 Maret 2017 hingga 19 April 2018.

Pada riwayat pendidikannya, Elia menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Lingkungan ITB (1983-1988). Setelahnya, dia kembali melanjutkan pendidikannya jenjang S2. Dia memilih jurusan Master Business Management dari Asian Institute of Management, Makati, Filipina (1990-1992).

3. Yenni Andayani

Pada tahun 2017, Yenni Andayani diplot sebagai Plt Direktur Utama Pertamina. Dikutip dari situs resmi Pertamina, Menteri BUMN kala itu, Rini Soemarno melalui SK No: SK-26/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (persero) PT Pertamina resmi memberhentikan dengan hormat Dwi Soetjipto sebagai Dirut dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Dirut.

Sebagai gantinya, Dewan Komisaris Utama menunjuk Yenni Andayani sebagai Plt. Direktur Utama sampai dirut definitif dalam waktu 30 hari kedepan. Melihat dari sepak terjangnya, Yenni bukan orang baru di Pertamina. Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan tahun 1988 ini kala itu menjabat sebagai Direktur EBT Pertamina.

Baca juga : Jurusan Kuliah para Presiden Indonesia

4. Dwi Soetjipto

Dwi Soetjipto diplot menjadi Dirut Pertamina menggantikan Karen Agustiawan pada tahun 2014. Pria kelahiran 10 November 1955 ini sebelumnya menjabat Dirut PT Semen Indonesia.

Dikutip dari situs Alumni ITS, Dwi Soetjipto meraih gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya pada tahun 1980. Selain itu, dia juga menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Andalas, Padang pada tahun 2002.

Tak hanya itu, Dwi Soetjipto juga meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Universitas Indonesia (UI) tahun 2009.

5. Karen Agustiawan

Dalam sejarahnya, Karen Agustiawan merupakan perempuan pertama yang menduduki jabatan Dirut Pertamina. Masa jabatannya adalah 5 Februari 2009 sampai 1 Oktober 2014.

Dikutip dari situs ITB, sebelum menjadi Dirut Pertamina, perempuan kelahiran Bandung, 19 Oktober 1958 ini merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia merupakan lulusan Sarjana Teknik Fisika, ITB angkatan 1978.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1980 seconds (0.1#10.140)