Konflik Rusia-Ukraina, Ini Pandangan Sejumlah Pakar dan Akademisi

Selasa, 28 Juni 2022 - 20:57 WIB
loading...
A A A
"Timur ini China dan Rusia. Dalam skema kebijakan bebas aktif Indonesia bukan upportunism atau pasif. Artinya, harus bisa membangun kekuatan ketiga dalam melihat krisis Rusia dan Ukraina," paparnya.

Menjawab pertanyaan soal keberhasilan Indonesia mendamaikan Rusia dan Ukraina, menurut Dendrajit, bergantung pada kondisi di Barat itu sendiri, yang cukup dinamis. Apalagi, antar negara seperti Prancis juga ingin bikin kutub sendiri.

"Indonesia harus bisa menghimpun dukungan dan kekuatan yang dulunya ikut dalam gerakan non blok. Artinya, daya tawar Indonesia tetap punya. Daya tawar Indonesia itu bergantung pada posisi Indonesia di ASIA dan Asean. Spirit non blok itu sejalan dengan China, bukan karena kita bergabung dengan China karena sebnarnya Indonesia dan China bisa dibilang segaris," terangnya.

Selain itu, Hendrajit juga mengatakan kalau personalitas juga penting, meski tidak begitu dominan. Tapi harus diakui wibawa personal presiden itu juga penting. "Ini bisa dicontohkan oleh Bung Karno dulu. Atau bisa dilihat bagaimana hubungan personalitas itu bisa memainkan perannya dalam hubungan antar negara," sebutnya.

Sementara itu, pengamat Rusia Ahmad Fahrurodji mengaku optimistis apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia, hasilnya akan ditentukan banyak hal. Namun, terpenting tidak hanya Rusia yang perlu dilobi, tetapi juga harus ke Ukraina dan yang di belakangnya, yaitu Barat yang mendukung Ukraina.

"Saya pikir ada perkembangan baik bahwa kedua belah pihak ada keinginan untuk berdamai. Artinya, kedua belah pihak membuka diri untuk berdamai. Bagi saya untuk pendekatan personal ini sangat penting. Apalagi untuk Rusia," ujarnya.

Soal kenapa harus Indonesia, menurut dia, karena Rusia tidak percaya dengan Barat. Makanya, penengah itu jangan dari Barat. "Maka di sini pentingnya posisi Indonesia. Lebih dari itu juga penting Indonesai bekerjasama dengan negara lain untuk jadi penengah," katanya.

Fahrurodji juga melihat kalau akar konflik Rusia- Ukraina sudah sejak dulu. Mulai dari runtuhnya Uni Soviet, pembagian Krimea dan terus berlanjut konflik, khususnya masalah Ukraina dengan wilayah Timur di Ukraina.

"Apalagi dengan presiden Ukraina saat ini, konflik semakin runcing dan puncaknya serangan Rusia. Namun menarik juga, sanksi Barat ke Rusia, seperti tidak mempan dan malah berbalik menyerang Barat itu sendiri. Apalagi Rusia sudah biasa dikenakan sanksi dan sekarang sudah lebih siap dengan sanksi Barat," ujarnya.

Kesempatan sama, Dr. Asep Setiawan (Pengamat Hubungan International/Dosen FISIP UMJ) menyebut kalau Indonesia memiliki daya tawar moral force. "Suara moral kita tinggi. Lalu pendektan personaliti itu menjamin, tapi dalam konteks sekarang spertinya kurang menjamin. Kita harus lihat dari pemimpin kita sendiri," ungkap Asep.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
MNC University dan Asosiasi...
MNC University dan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Jalin Kerja Sama Perkuat Industri Kreatif
Kemendikti Bangun Sistem...
Kemendikti Bangun Sistem Mentorship Antarkampus, Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi
Mendikti Saintek Brian...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto: Kampus Harus Berdampak Nyata bagi Daerah Sekitar
Luncurkan Logo Baru,...
Luncurkan Logo Baru, MNC University Terus Berinovasi demi Masa Depan Bangsa
FK Unair Hadirkan 2...
FK Unair Hadirkan 2 Ahli dari China Medical University untuk Program Adjunct Professor
Rekomendasi
Kereta Peluru Shinkansen...
Kereta Peluru Shinkansen Jepang Lumpuh Gara-gara Seekor Ular
Robby Purba Ajak Street...
Robby Purba Ajak Street Feeding sebagai bentuk Berbagi dengan Kucing Jalanan di Bulan Ramadhan
Senyum Bahagia Jemaah...
Senyum Bahagia Jemaah Haji Indonesia Kloter JKG -01 Tiba di Madinah
KPK Ingatkan Guru yang...
KPK Ingatkan Guru yang Kerap Terima Hadiah: Itu Gratifikasi, Bukan Rezeki
Momen Prabowo Naik Maung...
Momen Prabowo Naik Maung Hadiri Hardiknas di SDN Cimahpar 5 Bogor
Pasar Wisata Petualangan...
Pasar Wisata Petualangan Tumbuh, DXI 2025 Targetkan Transaksi Rp9,6 Miliar
Berita Terkini
Riwayat Pendidikan Kaesang...
Riwayat Pendidikan Kaesang Pangarep, Putra Bungsu Jokowi yang Juga Ketua Umum PSI
31 menit yang lalu
MNC University Gelar...
MNC University Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2025
2 jam yang lalu
MNC University Sukses...
MNC University Sukses Jalani Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
2 jam yang lalu
Apa Itu Kampus Berdampak...
Apa Itu Kampus Berdampak yang Diluncurkan Kemendikti pada Hari Pendidikan Nasional 2025?
6 jam yang lalu
Apa Tema Hari Pendidikan...
Apa Tema Hari Pendidikan Nasional 2025? Berikut Makna Logonya
9 jam yang lalu
8 Fakta Menarik Ki Hajar...
8 Fakta Menarik Ki Hajar Dewantara yang Wajib Kamu Tahu di Hari Pendidikan Nasional
9 jam yang lalu
Infografis
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Duel Lawan Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved