Cumlaude dan IPK 3,98, Michelle Jadi Wisudawan Terbaik UPN Veteran Yogyakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Michelle Yoanna Franscisca Brigitta wisudawan jurusan Ilmu Manajemen program sarjana menjadi lulusan terbaik pada wisuda periode IV tahun ajaran 2021/2022 UPN Veteran Yogyakarta . Dia memberikan tips manajemen waktu antara kuliah dengan bisnis yang dijalaninya.
Michelle memperoleh predikat pujian (cumlaude) dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98 dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Ia menjadi salah satu wisudawati terbaik di antara 382 orang yang diwisuda pada periode tersebut.
Baca: UIN Palembang-Universitas Amerika Kerja Sama Program Beasiswa Pascasarjana
Michelle mengungkapkan, dirinya merasa bersyukur atas capaian yang ia peroleh. Perempuan kelahiran Yogyakarta tersebut mulanya tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi wisudawati terbaik pada wisuda periode IV tersebut.
“Perasaan saya yang pasti senang, bangga, dan tidak menyangka ternyata jadi wisudawati terbaik. Rasanya bangga atas perjuanganku yang bisa membuahkan hasil IPK memuaskan,” aku Michelle, dikutip dari laman UPN Veteran Yogyakarta, Senin (25/7/2022).
Ia mengaku sempat merasa kesulitan dalam menjalani proses perkuliahan, apalagi di masa Pandemi Covid-19 di mana sistem pembelajaran menjadi daring. Michelle harus melakukan penyesuaian dan harus beradaptasi dengan materi yang disampaikan secara online. Selain itu, berbagai gangguan yang dihadapi saat menjalani perkuliahan juga menjadi salah satu penghambat dalam memahami materi secara maksimal.
“Adaptasi dalam memahami materi yang disampaikan secara online itu lumayan sulit bagiku dengan berbagai macam gangguan yang lebih banyak pada saat daring itu. Selain itu, pembagian waktu selama kuliah juga jadi salah satu kesulitan, karena ada kegiatan lain di luar perkuliahan dan tugas kuliah. Jadi kalau tidak pintar-pintar mengatur waktu dan skala prioritas, maka ada yang kelewat atau mungkin tidak selesai,” ungkap Michelle.
Baca juga: Profil Rektor Pertama UGM Prof Dr. M. Sardjito, Pahlawan Nasional yang Namanya Diabadikan Jadi Rumah Sakit
Rupanya, Michelle juga menjalankan bisnis online yang ia kembangkan saat menjalani kuliah secara daring. Ia memanfaatkan peluang yang muncul selama masa Pandemi Covid-19 dan berhasil menjalankan bisnis saat berkuliah. Ia membuat aksesoris handmade yang diperjualbelikan dengan memanfaatkan platform digital.
“Yang jelas kuliah tetap yang utama, ya. Awalnya memang sulit untuk berbisnis sambil kuliah, karena dua-duanya butuh waktu dan sama-sama penting. Kebetulan waktu kuliah online aku membuat bisnis tersebut, jadi kalau ada waktu luang di sela-sela kuliah langsung mengelola pesanan. Kalau ada tugas ya langsung dikerjakan,” jelasnya.
Michelle menegaskan, kunci agar memiliki manajemen waktu yang baik dan tetap mempertahankan nilai dengan baik adalah dengan sering mengulang dan memahami materi kuliah selepas pembelajaran. Selain itu, seseorang harus bisa menentukan prioritas utama, supaya tidak ada pekerjaan yang keteteran.
Michelle memperoleh predikat pujian (cumlaude) dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98 dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Ia menjadi salah satu wisudawati terbaik di antara 382 orang yang diwisuda pada periode tersebut.
Baca: UIN Palembang-Universitas Amerika Kerja Sama Program Beasiswa Pascasarjana
Michelle mengungkapkan, dirinya merasa bersyukur atas capaian yang ia peroleh. Perempuan kelahiran Yogyakarta tersebut mulanya tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi wisudawati terbaik pada wisuda periode IV tersebut.
“Perasaan saya yang pasti senang, bangga, dan tidak menyangka ternyata jadi wisudawati terbaik. Rasanya bangga atas perjuanganku yang bisa membuahkan hasil IPK memuaskan,” aku Michelle, dikutip dari laman UPN Veteran Yogyakarta, Senin (25/7/2022).
Ia mengaku sempat merasa kesulitan dalam menjalani proses perkuliahan, apalagi di masa Pandemi Covid-19 di mana sistem pembelajaran menjadi daring. Michelle harus melakukan penyesuaian dan harus beradaptasi dengan materi yang disampaikan secara online. Selain itu, berbagai gangguan yang dihadapi saat menjalani perkuliahan juga menjadi salah satu penghambat dalam memahami materi secara maksimal.
“Adaptasi dalam memahami materi yang disampaikan secara online itu lumayan sulit bagiku dengan berbagai macam gangguan yang lebih banyak pada saat daring itu. Selain itu, pembagian waktu selama kuliah juga jadi salah satu kesulitan, karena ada kegiatan lain di luar perkuliahan dan tugas kuliah. Jadi kalau tidak pintar-pintar mengatur waktu dan skala prioritas, maka ada yang kelewat atau mungkin tidak selesai,” ungkap Michelle.
Baca juga: Profil Rektor Pertama UGM Prof Dr. M. Sardjito, Pahlawan Nasional yang Namanya Diabadikan Jadi Rumah Sakit
Rupanya, Michelle juga menjalankan bisnis online yang ia kembangkan saat menjalani kuliah secara daring. Ia memanfaatkan peluang yang muncul selama masa Pandemi Covid-19 dan berhasil menjalankan bisnis saat berkuliah. Ia membuat aksesoris handmade yang diperjualbelikan dengan memanfaatkan platform digital.
“Yang jelas kuliah tetap yang utama, ya. Awalnya memang sulit untuk berbisnis sambil kuliah, karena dua-duanya butuh waktu dan sama-sama penting. Kebetulan waktu kuliah online aku membuat bisnis tersebut, jadi kalau ada waktu luang di sela-sela kuliah langsung mengelola pesanan. Kalau ada tugas ya langsung dikerjakan,” jelasnya.
Michelle menegaskan, kunci agar memiliki manajemen waktu yang baik dan tetap mempertahankan nilai dengan baik adalah dengan sering mengulang dan memahami materi kuliah selepas pembelajaran. Selain itu, seseorang harus bisa menentukan prioritas utama, supaya tidak ada pekerjaan yang keteteran.
(nnz)