Siapkan SDM Andal Era 4.0, Unpad Buka Program Magister Berbasis Proyek

Selasa, 26 Juli 2022 - 10:05 WIB
loading...
Siapkan SDM Andal Era...
Unpad buka program magister berbasis proyek. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Dalam rangka berkontribusi menyiapkan SDM andal yang relevan dengan kebutuhan era Revolusi Industri 4.0 , Universitas Padjadjaran ( Unpad ) membuka pendaftaran Program Magister Berbasis Proyek. Pendaftaran dibuka hingga Selasa (2/8/2022) mendatang.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita menjelaskan, program Magister Berbasis Proyek merupakan program magister yang dijalankan secara aplikatif. Pembelajaran akan lebih banyak mengasah keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan kasus yang terjadi di dunia usaha maupun dunia industri.

Baca: Lulus dari ITB, George Rancang Lapas dengan Pendekatan Arsitektur Humanis

“Unpad akan membuat program ini betul-betul proyek yang berbasiskan permasalahan dunia kerja dunia industri. Pendidikannya tidak berbasiskan teori, tetapi berbasiskan permasalahan riil di masyarakat,” kata Prof. Arief, dikutip dari laman Unpad, Selasa (26/7/2022).

Karena berbasis aplikatif, pengajar pada program Magister ini tidak hanya dari kalangan dosen. Unpad telah menjalin banyak mitra untuk mendatangkan praktisi prominen yang siap menjadi mentor dan mengenalkan berbagai studi kasus yang terjadi di dunia usaha maupun dunia industri.

Program ini ditawarkan kepada lulusan program Sarjana yang minimal memiliki pengalaman bekerja, atau bagi lulusan baru yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman kerja magang. Prof. Arief menjelaskan, pendaftaran program ini juga tidak mensyaratkan kualifikasi sesuai program Magister sains murni.

Selain itu, luaran dari program ini juga tidak mensyaratkan publikasi internasional, tetapi menghasilkan solusi atau produk yang benar aplikatif, menjawab permasalahan, dan memiliki standar KKNI yang setara Magister sains.

“Untuk proyek yang dikerjakan bisa dari kasus yang dihadirkan dosen atau praktisi, bisa juga membawa kasus dari tempat kerja mereka untuk dipecahkan melalui kerja sama dengan dosen dan supervisor di Unpad,” imbuhnya.

Penyelenggaraan pembelajaran pada program Magister Berbasis Proyek ini akan menggunakan kombinasi pemberian ceramah (teori) secara daring serta pengerjaan proyek untuk kasus tertentu. Prof. Arief menjelaskan, pemberian teori akan disesuaikan dengan kedalaman materi kasus yang akan dikerjakan.

“Jika diperlukan pemahaman materi lebih banyak, maka pemberian teori akan disampaikan secara online. Kalau memang lebih banyak aplikasi, maka akan sedikit teorinya,” terangnya.

Lebih lanjut Prof. Arief menjelaskan, kebutuhan pasar akan SDM di era revolusi industri 4.0 salah satunya adalah mereka yang memiliki jiwa problem solver dan kemampuan berpikir kritis. “Unpad berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara menawarkan program Magister Berbasis Proyek,” jelasnya.

Ada empat program peminatan yang dibuka pada Program Magister Berbasis Proyek. Tiga peminatan tersebut, yaitu: Ekonomi Digital, Data Sains, Ilmu Hukum, serta Hukum dan Manajemen Infrastruktur. Ke depan akan direncanakan untuk dibuka program peminatan lainnya yang relevan dengan kebutuhan di era revolusi industri.

Baca juga: Ini 5 Jurusan Soshum yang Paling Mudah Cari Kerja

“Empat program ini didasarkan atas tingginya permintaan pasar akan SDM di bidang hukum, ekonomi digital, data sains, dan masalah infrastruktur. Kita akan siapkan ahli atau SDM di bidang tersebut,” imbuh Prof. Arief.

Khusus untuk program ini, Unpad akan membuka perwakilan kantor di wilayah Jakarta. Pembukaan kantor ini untuk mengakomodasi urusan administratif ataupun hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Khusus untuk program ini, Unpad akan membuka perwakilan kantor di wilayah Jakarta.

Pembukaan kantor ini untuk mengakomodasi urusan administratif ataupun hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Secara teknis persyaratan program Magister Berbasis Proyek Unpad adalah sebagai berikut:

1. Lulusan program sarjana atau sarjana terapan yang terakreditasi oleh BAN PT/LAM dengan IPK minimal 3.00.

2. Memiliki masa kerja minimal 2 tahun.

3. Untuk lulusan di bawah dua tahun dan/atau IPK S1/S1 terapan di bawah 3.00 harus memenuhi persyaratan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebesar 450 dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) sebesar 450 atau setara. TKA dan TKBI dikeluarkan lembaga resmi di Unpad atau lembaga lain yang diakui Unpad.

- Tes Kemampuan Akademik (TKA) dari Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadajaran (PIP Unpad), PLTI Himpsi; UGM; Unair; UI dan Bappenas.
- Sertifikat English Language Test (ELT) Unpad atau tes kemampuan Bahasa Inggris dari institusi lain yang diakui Unpad, yaitu: International TOEFL (Paper-Based Test) nilai minimal 450; International TOEFL (Internet-Based Test) nilai minimal 45; International TOEFL (Computer-Based Test) nilai minimal 135; Test of English Proficiency (TOEP) dari Pusat Layanan Tes Indonesia (PLTI) nilai minimal 450; International English Language Testing System (IELTS) Academic dari institusi British Council, IALF, dan IDP nilai minimal 4,5; English proficiency dari Duolingo (https://englishtest.duolingo.com/) nilai minimal 75; dan Lembaga Bahasa dari ITB atau UPI.

Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran program Magister Berbasis Proyek Unpad dapat dilihat di laman SMUP di https://smup.unpad.ac.id/magister-berbasis-project/.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Siti Fadila, Wisudawan...
Siti Fadila, Wisudawan Termuda UGM yang Raih Gelar Magister di Usia 22 Tahun
Biaya Kuliah PPDS Anestesi...
Biaya Kuliah PPDS Anestesi Unpad, Ternyata Mahal Juga!
Seleksi Mandiri Unpad...
Seleksi Mandiri Unpad untuk Hafiz Quran 2025 Dibuka, Tanpa Tes
SNBT 2025, Ini Perbandingan...
SNBT 2025, Ini Perbandingan Daya Tampung Prodi Ilmu Perpustakaan di UI dan Unpad
Ini Daya Tampung Prodi...
Ini Daya Tampung Prodi Ilmu Pemerintahan di Undip, Unpad, dan Unhas
Guru Besar Unpad Sarankan...
Guru Besar Unpad Sarankan Pembahasan RKUHAP Dibarengi Revisi UU Polri dan Kejaksaan
Profesi Penilai Didorong...
Profesi Penilai Didorong Lebih Adaptif Hadapi Era Revolusi Industri 5.0
Rekonstruksi Kasus Dokter...
Rekonstruksi Kasus Dokter Cabul Perkosa Pasien di RSHS Bandung Menunggu Scientific Investigation
Rekomendasi
Microsoft Melarang Karyawannya...
Microsoft Melarang Karyawannya Pakai DeepSeek
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Hasil UFC 315: KO Brutal...
Hasil UFC 315: KO Brutal Barriault Bikin Bruno Silva Ditandu Keluar Octagon
Anthony Cacace TKO Leigh...
Anthony Cacace TKO Leigh Wood di Ronde 9, Pertahankan Juara IBO
Golkar Inisiasi Koalisi...
Golkar Inisiasi Koalisi Permanen, Nasdem: Bukan Ide Baru
Nissan Tunda Bangun...
Nissan Tunda Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Jepang
Berita Terkini
Unair Buka 4 Jalur Mandiri...
Unair Buka 4 Jalur Mandiri 2025: Syarat, Jadwal, dan Tips Lolos Seleksi
Kelas Internasional...
Kelas Internasional IPB University 2025 Kembali Dibuka, Simak Syaratnya
35 Contoh Soal Penalaran...
35 Contoh Soal Penalaran Numerik Kepolisian 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Riwayat Pendidikan Prilly...
Riwayat Pendidikan Prilly Latuconsina, Pacar Omara Esteghlal yang Jadi Dosen di LSPR
Riwayat Pendidikan Jenderal...
Riwayat Pendidikan Jenderal Gatot Nurmantyo, Mantan Panglima TNI di Era Joko Widodo
Infografis
Atasi Tawuran, Pemprov...
Atasi Tawuran, Pemprov Jakarta Bakal Buka 500.000 Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved