2 Lulusan UGM yang Memiliki Bisnis Kuliner Terkenal
loading...
A
A
A
“Karena ilmu memberikan bekal kepada kita dengan kemampuan berhitung, menganalisa, dan menyelesaikan pekerjaan dengan optimal. Ilmu yang didapat itu harusnya dapat memudahkan jalan kita dalam berwirausaha,” tutur Aliuyanto.
Baca juga : UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia
2. Yoyok Heri Wahyono - Waroeng Spesial Sambal
Yoyok Heri Wahyono merupakan pemilik bisnis Waroeng Spesial Sambal atau biasa dikenal Waroeng SS. Sama halnya dengan Aliuyanto, dia adalah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Dulunya, dia tercatat menjadi lulusan Teknik Kimia UGM angkatan 1992.
Dikutip dari situs resmi UGM, Yoyok mengawali bisnis kulinernya pada tahun 2002. Kala itu, dia ditemani adik dan empat karyawannya. Dia membuka warung tenda sederhana di pinggir jalan Kaliurang, sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM.
Pria kelahiran 2 September 1973 ini diketahui suka memasak dan menggemari makanan pedas. Saat itu, belum banyak warung makan yang menyediakan berbagai macam sambal seperti SS. Seiring perkembangan usahanya, dia membuka cabang pertama Waroeng SS di Condong Catur pada 2004.
Setelahnya, bisnis alumni UGM ini terus berkembang dan mulai membuka cabang-cabang lain di luar kota. Kesuksesan Yoyok dengan Waroeng SS tidaklah datang begitu saja. Dia memiliki prinsip untuk selalu menjaga tiga aspek ini demi kelancaran bisnisnya, yaitu SDM, pelanggan, dan dunia lain.
Baca juga : UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia
2. Yoyok Heri Wahyono - Waroeng Spesial Sambal
Yoyok Heri Wahyono merupakan pemilik bisnis Waroeng Spesial Sambal atau biasa dikenal Waroeng SS. Sama halnya dengan Aliuyanto, dia adalah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Dulunya, dia tercatat menjadi lulusan Teknik Kimia UGM angkatan 1992.
Dikutip dari situs resmi UGM, Yoyok mengawali bisnis kulinernya pada tahun 2002. Kala itu, dia ditemani adik dan empat karyawannya. Dia membuka warung tenda sederhana di pinggir jalan Kaliurang, sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM.
Pria kelahiran 2 September 1973 ini diketahui suka memasak dan menggemari makanan pedas. Saat itu, belum banyak warung makan yang menyediakan berbagai macam sambal seperti SS. Seiring perkembangan usahanya, dia membuka cabang pertama Waroeng SS di Condong Catur pada 2004.
Setelahnya, bisnis alumni UGM ini terus berkembang dan mulai membuka cabang-cabang lain di luar kota. Kesuksesan Yoyok dengan Waroeng SS tidaklah datang begitu saja. Dia memiliki prinsip untuk selalu menjaga tiga aspek ini demi kelancaran bisnisnya, yaitu SDM, pelanggan, dan dunia lain.
(bim)