Kisah Perjuangan Vivit, Mahasiswi UNY yang Dapat Kesempatan Belajar di Jerman
loading...
A
A
A
Tidak menyerah dengan kegagalan itu, Vivit bersungguh-sungguh mengikuti olimpiade bahasa Jerman di tingkat provinsi dan meraih juara satu dan berhak mewakili Provinsi Jawa Tengah di olimpiade bahasa Jerman ditingkat nasional.
Di olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional yang berlangsung di Goethe Institut Jakarta, Vivit banyak menemui siswa pembelajar bahasa Jerman dari seluruh Nusantara.
Dua peserta yang berhasil meraih posisi tertinggi di olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional inilah yang berhak melanjutkan olimpiade bahasa Jerman tingkat internasional di Freiburg, Jerman.
Namun kembali keberuntungan belum menaunginya sehingga gagal berangkat ke Jerman.
Kemudian gadis kelahiran Tegal, 30 Januari 2001 itu melanjutkan studi di prodi pendidikan bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni UNY.
Pada akhir semester lalu, para dosen jurusan bahasa Jerman UNY memberitahu bahwa akan ada seleksi untuk transfer kredit selama satu semester di Universitas MĂĽnster Jerman alias Internationale Studien-und Ausbildungspartnerschaft (ISAP).
Vivit memanfaatkan kesempatan emas ini dan lolos seleksi.
“Pada tanggal 28 Maret 2022 saya resmi terbang ke Jerman” katanya. Walau cuaca di Jerman pada bulan Maret sebenarnya sudah mulai memasuki musim semi (Frühling), namun Vivit beruntung masih dapat merasakan salju.
Warga Pedagangan Dukuhwaru Tegal Jawa Tengah itu mengisahkan bahwa hampir semua mahasiswa Jerman di kelas yang diikuti, mereka menggunakan tablet untuk membuat catatan dan membuka materi.
“Di Uni-Münster ini namanya Learnweb, mirip dengan besmart UNY namun menggunakan bahasa Jerman’ katanya. Hal ini sangat menarik karena praktis dan mengurangi penggunaan kertas. Di Indonesia rerata mahasiswa menggunakan laptop.
Di olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional yang berlangsung di Goethe Institut Jakarta, Vivit banyak menemui siswa pembelajar bahasa Jerman dari seluruh Nusantara.
Dua peserta yang berhasil meraih posisi tertinggi di olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional inilah yang berhak melanjutkan olimpiade bahasa Jerman tingkat internasional di Freiburg, Jerman.
Namun kembali keberuntungan belum menaunginya sehingga gagal berangkat ke Jerman.
Kemudian gadis kelahiran Tegal, 30 Januari 2001 itu melanjutkan studi di prodi pendidikan bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni UNY.
Pada akhir semester lalu, para dosen jurusan bahasa Jerman UNY memberitahu bahwa akan ada seleksi untuk transfer kredit selama satu semester di Universitas MĂĽnster Jerman alias Internationale Studien-und Ausbildungspartnerschaft (ISAP).
Vivit memanfaatkan kesempatan emas ini dan lolos seleksi.
“Pada tanggal 28 Maret 2022 saya resmi terbang ke Jerman” katanya. Walau cuaca di Jerman pada bulan Maret sebenarnya sudah mulai memasuki musim semi (Frühling), namun Vivit beruntung masih dapat merasakan salju.
Warga Pedagangan Dukuhwaru Tegal Jawa Tengah itu mengisahkan bahwa hampir semua mahasiswa Jerman di kelas yang diikuti, mereka menggunakan tablet untuk membuat catatan dan membuka materi.
“Di Uni-Münster ini namanya Learnweb, mirip dengan besmart UNY namun menggunakan bahasa Jerman’ katanya. Hal ini sangat menarik karena praktis dan mengurangi penggunaan kertas. Di Indonesia rerata mahasiswa menggunakan laptop.