Pengalaman Menantang Mahasiswa Unpad Magang di KBRI Kuala Lumpur, Begini Ceritanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad) Lasman berkesempatan mengikuti magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia selama sebulan. Ia terpilih menjadi salah satu peserta magang setelah menjalani serangkaian seleksi yang cukup ketat.
Kuota penerimaan magang di KBRI Negeri Jiran tersebut juga sangat terbatas, sehingga ia pun harus bersaing dengan ratusan mahasiswa asal Indonesia lain mendaftar mengikuti program tersebut. Dari 26 Juni hingga 26 Juli 2022 lalu pun ia menjalani magang dengan mendapat pengalaman berharga.
Baca: UI Buka Lowongan Dosen Tetap Non PNS, Tersedia 157 Formasi
“Untuk dapat magang di perwakilan diplomatik menurut saya tidak mudah, sebab tidak semua perwakilan diplomatik secara terbuka menginformasikan kesempatan magang ini. Untuk terpilih pun cukup susah, sebab mahasiswa yang ingin magang di KBRI Kuala Lumpur ada banyak sehingga disarankan untuk mengirimkan lamaran magang sejak 3-6 bulan sebelum periode magang yang dipilih,” katanya, dikutip dari laman resmi Unpad, Sabtu (5/8/2022).
Selama sebulan, Lasman ditempatkan di Atase Polisi yang bertugas melakukan pendampingan kepada WNI yang terjerat kasus hukum. Ia mengaku banyak diikutsertakan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan implementasi fungsi KBRI, khususnya Atase Polisi dalam memberikan perlindungan bagi WNI.
Beberapa aktivitas yang dilakukan seperti melakukan pendampingan WNI membuat laporan di Balai Polis Malaysia, membuat laporan PMI yang ditangkap di Malaysia, membuat kajian analisis hukum terkait PMI, melakukan mediasi, dan memberikan konsultasi hukum. Ia melanjutkan, ditempatkan di Atase Polisi memberikan pengalaman belajar luar biasa.
Mahasiswa angkatan 2020 ini tidak hanya dituntut memahami bagaimana perbandingan hukum yang ada di Indonesia dengan Malaysia, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam memberikan pelayanan kepada WNI di Malaysia yang membutuhkan pendampingan dan perlindungan hukum.
Pemahaman mengenai perbandingan penerapan hukum di Malaysia dan Indonesia, spesifiknya pada proses penyelidikan dan penyidikan kasus hukum yang melibatkan WNI baiksebagai penduduk tetap atau pekerja migran di wilayah Malaysia, menjadi ketertarikan Lasman selama mengikuti magang.
“Magang di KBRI Terbesar dan Tersibuk di dunia sangat membuka cara pandang saya dalam melihat dan merespon kondisi WNI yang ada di Malaysia, baik bagi mereka yang sedang bekerja atau menetap di sana,” terangnya.
Baca juga: Pendaftaran KIP Kuliah di PTS Masih Dibuka, Simak Persyaratannya
Kuota penerimaan magang di KBRI Negeri Jiran tersebut juga sangat terbatas, sehingga ia pun harus bersaing dengan ratusan mahasiswa asal Indonesia lain mendaftar mengikuti program tersebut. Dari 26 Juni hingga 26 Juli 2022 lalu pun ia menjalani magang dengan mendapat pengalaman berharga.
Baca: UI Buka Lowongan Dosen Tetap Non PNS, Tersedia 157 Formasi
“Untuk dapat magang di perwakilan diplomatik menurut saya tidak mudah, sebab tidak semua perwakilan diplomatik secara terbuka menginformasikan kesempatan magang ini. Untuk terpilih pun cukup susah, sebab mahasiswa yang ingin magang di KBRI Kuala Lumpur ada banyak sehingga disarankan untuk mengirimkan lamaran magang sejak 3-6 bulan sebelum periode magang yang dipilih,” katanya, dikutip dari laman resmi Unpad, Sabtu (5/8/2022).
Selama sebulan, Lasman ditempatkan di Atase Polisi yang bertugas melakukan pendampingan kepada WNI yang terjerat kasus hukum. Ia mengaku banyak diikutsertakan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan implementasi fungsi KBRI, khususnya Atase Polisi dalam memberikan perlindungan bagi WNI.
Beberapa aktivitas yang dilakukan seperti melakukan pendampingan WNI membuat laporan di Balai Polis Malaysia, membuat laporan PMI yang ditangkap di Malaysia, membuat kajian analisis hukum terkait PMI, melakukan mediasi, dan memberikan konsultasi hukum. Ia melanjutkan, ditempatkan di Atase Polisi memberikan pengalaman belajar luar biasa.
Mahasiswa angkatan 2020 ini tidak hanya dituntut memahami bagaimana perbandingan hukum yang ada di Indonesia dengan Malaysia, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam memberikan pelayanan kepada WNI di Malaysia yang membutuhkan pendampingan dan perlindungan hukum.
Pemahaman mengenai perbandingan penerapan hukum di Malaysia dan Indonesia, spesifiknya pada proses penyelidikan dan penyidikan kasus hukum yang melibatkan WNI baiksebagai penduduk tetap atau pekerja migran di wilayah Malaysia, menjadi ketertarikan Lasman selama mengikuti magang.
“Magang di KBRI Terbesar dan Tersibuk di dunia sangat membuka cara pandang saya dalam melihat dan merespon kondisi WNI yang ada di Malaysia, baik bagi mereka yang sedang bekerja atau menetap di sana,” terangnya.
Baca juga: Pendaftaran KIP Kuliah di PTS Masih Dibuka, Simak Persyaratannya