Wakil Rektor I Ukrida Pimpin Dewan Pengurus BKAP3-PTKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Rektor I Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) Dr.Lidia Sandra terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Badan Koordinasi Akademik, Hibah, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi Kristen di Indonesia (BKAP3-PTKI). Dia akan menjabat pada masa bakti 2022-2024.
Badan Kerja Sama Pendidikan Tinggi Kristen di Indonesia (BK PTKI) merupakan lembaga yang membentuk dan menaungi BKAP3-PTKI. BK PTKI semula bernama Badan Antara Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia (BAPTKI). Dalam Kongres Nasional tahun 1969, namanya berubah menjadi BK-PTKI. Hingga saat ini, BK-PTKI terus melaksanakan misinya dengan mengoordinasikan tugas dan fungsi lembaga pendidikan tinggi Kristen.
Baca juga: Inilah 10 PTKN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022
Salah satu pertimbangan pembentukan BKAP3-PTKI adalah para Wakil Rektor Bidang Akademik Pendidikan Tinggi anggota BK-PTKI perlu berkolaborasi dalam cakupan Akademik, Hibah, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan Sustainable Competitive Advantage (SCA) Perguruan Tinggi Swasta Kristen di Indonesia.
Dewan Pengurus berasal dari berbagai perguruan tinggi Kristen di Indonesia, yaitu Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Jakarta, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Universitas Kristen Petra Surabaya, UKI Jakarta, Universitas Ciputra Jakarta, UKI Toraja, UKI Toraja, dan Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali.
Peneguhan Dewan Pengurus yang terpilih bertepatan dengan diselenggarakannya Seminar ‘Preparing Christian Higher Education Leaders for a Disrupted World’, Senin (1/8/2022). Seminar terselenggara dari hasil kolaborasi anggota BAKP3-PTKI.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Beri Pesan Ini untuk Mahasiswa Baru UI
Melalui siaran pers, Selasa (9/8/2022), dalam renungan pengantar oleh Pdt. Janoe Widyopramono ditekankan tentang karakter pemimpin yang memberdayakan diri, kapasitas maupun kapabilitasnya sebelum memberdayakan orang lain dalam tim kerja. Hal ini menjadi penting karena harus menyatukan langkah bersama berdasarkan visi dan misi yang diemban di dunia pendidikan.
Memberdayakan dan bukan mengeksploitasi, karena tujuan memberdayakan adalah membangun kebersamaan dalam berkarya atau berkolaborasi, khususnya di antara pemimpin Pendidikan Tinggi Kristen. Seperti halnya Dewan Pengurus BK-PTKI menaungi dan memberdayakan BKAP3-PTKI adalah untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi diantara seluruh anggotanya.
Menghadapi masalah dunia pendidikan tinggi secara bersama dalam kebersamaan. Di sini karakter pemimpin berperan penting karena harus menjadi teladan dalam mendidik dan mutlak diperlukan integritas yang tinggi
Pemimpin disini mengacu pada kepemimpinan dalam konteks Pendidikan Tinggi Kristen sesuai Lembaga Pendidikan tinggi yang dalam wadah BKAP3-PTKI.
Para anggota Dewan Pengurus BKAP3-PTKI yang diteguhkan menyatakan siap mengemban tugas dengan penuh optimisme. Pengembangan karakter yang diupayakan melalui pendidikan (dalam hal ini pendidikan tinggi Kristen) akan terlaksana apabila dilakukan oleh para pendidik yang benar-benar memahami arti pendidikan sebagai penanaman nilai kehidupan dan berketuhanan.
Badan Kerja Sama Pendidikan Tinggi Kristen di Indonesia (BK PTKI) merupakan lembaga yang membentuk dan menaungi BKAP3-PTKI. BK PTKI semula bernama Badan Antara Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia (BAPTKI). Dalam Kongres Nasional tahun 1969, namanya berubah menjadi BK-PTKI. Hingga saat ini, BK-PTKI terus melaksanakan misinya dengan mengoordinasikan tugas dan fungsi lembaga pendidikan tinggi Kristen.
Baca juga: Inilah 10 PTKN Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022
Salah satu pertimbangan pembentukan BKAP3-PTKI adalah para Wakil Rektor Bidang Akademik Pendidikan Tinggi anggota BK-PTKI perlu berkolaborasi dalam cakupan Akademik, Hibah, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan Sustainable Competitive Advantage (SCA) Perguruan Tinggi Swasta Kristen di Indonesia.
Dewan Pengurus berasal dari berbagai perguruan tinggi Kristen di Indonesia, yaitu Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Jakarta, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Universitas Kristen Petra Surabaya, UKI Jakarta, Universitas Ciputra Jakarta, UKI Toraja, UKI Toraja, dan Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali.
Peneguhan Dewan Pengurus yang terpilih bertepatan dengan diselenggarakannya Seminar ‘Preparing Christian Higher Education Leaders for a Disrupted World’, Senin (1/8/2022). Seminar terselenggara dari hasil kolaborasi anggota BAKP3-PTKI.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Beri Pesan Ini untuk Mahasiswa Baru UI
Melalui siaran pers, Selasa (9/8/2022), dalam renungan pengantar oleh Pdt. Janoe Widyopramono ditekankan tentang karakter pemimpin yang memberdayakan diri, kapasitas maupun kapabilitasnya sebelum memberdayakan orang lain dalam tim kerja. Hal ini menjadi penting karena harus menyatukan langkah bersama berdasarkan visi dan misi yang diemban di dunia pendidikan.
Memberdayakan dan bukan mengeksploitasi, karena tujuan memberdayakan adalah membangun kebersamaan dalam berkarya atau berkolaborasi, khususnya di antara pemimpin Pendidikan Tinggi Kristen. Seperti halnya Dewan Pengurus BK-PTKI menaungi dan memberdayakan BKAP3-PTKI adalah untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi diantara seluruh anggotanya.
Menghadapi masalah dunia pendidikan tinggi secara bersama dalam kebersamaan. Di sini karakter pemimpin berperan penting karena harus menjadi teladan dalam mendidik dan mutlak diperlukan integritas yang tinggi
Pemimpin disini mengacu pada kepemimpinan dalam konteks Pendidikan Tinggi Kristen sesuai Lembaga Pendidikan tinggi yang dalam wadah BKAP3-PTKI.
Para anggota Dewan Pengurus BKAP3-PTKI yang diteguhkan menyatakan siap mengemban tugas dengan penuh optimisme. Pengembangan karakter yang diupayakan melalui pendidikan (dalam hal ini pendidikan tinggi Kristen) akan terlaksana apabila dilakukan oleh para pendidik yang benar-benar memahami arti pendidikan sebagai penanaman nilai kehidupan dan berketuhanan.
(nnz)