Sejarah Semboyan Tut Wuri Handayani, Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Kamis, 18 Agustus 2022 - 10:26 WIB
loading...
Sejarah Semboyan Tut Wuri Handayani, Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia
Sejarah semboyan Tut Wuri Handayani. Foto/Tangkap layar laman Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Tut Wuri Handayani merupakan semboyan yang dikenal dalam dunia pendidikan Indonesia. Semboyan ini dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara .

Tut Wuri Handayani merupakan penggalan kalimat terakhir yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara. Adapun penggalan kalimat tersebut yaitu Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Semboyan yang menempel di seragam sekolah di Indonesia ini ditetapkan pemerintah pada 6 September 1977 menjadi semboyan yang menjadi dasar pelaksanaan pendidikan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0398/M-1977.

Baca juga: Lari Lintas Juang, Cara Unik SMA Labschool Jakarta Rayakan Kemerdekaan RI

Dikutip dari laman Quipper, arti atau makna dari semboyan Tut Wuri Handayani adalah sebagai seorang pendidik, guru harus dapat memberikan teladan, dorongan, dan arahan.

Sedangkan mengenai sejarah semboyan Tut Wuri Handayani tidak lepas dari Pahlawan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan juga pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa) pada 3 Juli 1922.

Di masa inilah Ki Hajar Dewantara mencetuskan Tut Wuri Handayani yang terdapat juga dalam 7 pasal asas pendidikan di Taman Siswa yang merupakan perjuangan untuk menghadapi pemerintah kolonial Belanda dan sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup dan sifat yang nasional dan demokrasi.

Semangat mengajar Ki Hajar Dewantara menjadi cikal bakal semboyan dan lambang pendidikan yang kita gunakan saat ini. Hal tersebut tercerminkan dari keputusannya mengganti nama gelar kebangswanan dari Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dan mengajar secara ikhlas dan tanpa membeda-bedakan latar belakang murid-muridnya.

Ki Hajar Dewantara kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan oleh Presiden Soekarno pada pembentukan Kabinet Republik Indonesia yang pertama. Semenjak itu dan hingga kini, Ki Hajar menjadi sosok pahlawan di dunia pendidikan.

Selain itu, untuk mengenang jasa-jasanya, ditetapkan Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959 perihal penetapan Hari Pendidikan Nasional yang sama seperti hari lahir Ki Hajar Dewantara di tanggal 2 Mei.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)