Pameran Lukisan Bertema Hari Kemerdekaan, Hasto: Seniman Ekspresikan Semangat Juang

Selasa, 23 Agustus 2022 - 20:58 WIB
loading...
Pameran Lukisan Bertema...
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri pameran lukisan bertema Freedom Of Harmony yang digelar dalam memperingati HUT ke-77 RI. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri pameran lukisan bertema "Freedom Of Harmony" yang digelar dalam memperingati HUT ke-77 RI.

Pameran lukisan ini menampilkan karya-karya 40 pelukis yang tergabung dalam Komunitas K3 di Jakarta, Selasa, (23/8/2022).

Tampak hadir sejumlah kepala daerah seperti Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Bupati Majalengka, Karna Sobahi, dan Wakil Wali Kota Tegal, M. Jumadi.

Baca juga: Inilah 15 Universitas Negeri Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022

Pameran lukisan pertama telah diselenggarakan pada 1-10 Agustus 2022 di lokasi yang sama dengan tema, "The Spirit Of Independece in Art", Spirit Kemerdekaan dalam Seni Rupa.

Saat menyampaikan pidatonya, Hasto mengatakan lukisan yang ditampilkan di pameran itu menunjukkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Ada lukisan tentang Bung Karno , Bu Fatmawati menjahit bendera Merah Putih, lukisan menggambarkan rakyat Marhaen agar berkehidupan lebih baik, dan tentang alam raya Indonesia yang indah.

Hasto lalu menggambarkan bagaimana kemerdekaan Indonesia yang baru dirayakan 17 Agustus lalu, bukanlah sebuah capaian mudah. Hasto lalu menceritakan penuturan dr. Soeharto, dokter pribadi Bung Karno, yang saat ini sedang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.

Baca juga: Keren! 4 Mahasiswa ITS Juarai Kompetisi Desain Berskala Internasional di Bali

“Menurut buku testimoni Dr. Soeharto, saat Soekarno-Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan,ada beberapa pemuda yang semula memaksa kemerdekaan justru tak hadir. Karena memang situasi keamanan pada saat itu sangat genting. Di mana tentara Sekutu yang diboncengi NICA berusaha kembali lagi.

“Suasana kebatinan saat teks Proklamasi dibacakan, ancaman todongan senjata tentara Jelang dan Sekutu ada di depan mata. Suasana memang penuh tekanan, suasana kevakuman kekuasaan dan tentara sekutu sudah berdatangan di Jakarta dan itulah yang memberikan ancaman keamanan termasuk ke Bung Karno-Hatta. Sehingga membaca proklamasi itu perlu keberanian karena senjata siap ditembakkan,” beber Hasto.

Dan terbukti, usai pembacaan Proklamasi, beberapa waktu kemudian, dalam upaya konsolidasi negara yang baru saja merdeka, Bung Karno dihadang tentara Sekutu yang diboncengi NICA di sekitar Kwitang. Mereka ingin mengadili dan langsung mengeksekusi Bung Karno di tengah jalan.

Mengetahui itu, dr. Soeharto langsung mengontak tentara Sekutu yang berasal dari India dan bersimpati pada kemerdekaan Indonesia agar datang. Dan mereka cepat bergerak, lalu bernegosiasi dengan tentara Sekutu yang berniat melakukan eksekusi.

“Kemudian terjadi perdebatan keras, akhirnya Bung Karno diizinkan meninggalkan mobil itu. Begitu Bung Karno keluar dari mobil, mobilnya ditembak habis. Sehingga ringsek mobil itu,” urai Hasto.

Peristiwa itulah yang kemudian memicu dipindahkannya ibu kota negara dari Jakarta yang dianggap tak aman, ke Yogyakarta. Tak lama kemudian Bung Karno, Ibu Fatmawati, dan Guntur Soekarnoputra ke Yogyakarta.

“Sedikit cerita ini menggambarkan kemerdekaan Indonesia dicapai dengan tidak mudah, dengan pertarungan nyawa,” kata Hasto.

“Sehingga ketika merdeka, semangat kita adalah percaya pada kekuatan sendiri. Karena itulah kita tak boleh sedikit sedikit menggantungkan diri kepada asing. Ketika kita mampu memproduksi sendiri, janganlah kita malah tergantung pada produk asing. Lalu untuk apa kita merdeka? Makanya Bung Karno mendorong semangat berdikari,” tegas Hasto.

Yang jelas, menurut Hasto, tiap karya seni termasuk lukisan di pameran ini, menggambarkan kehendak dan imajinasi para senimannya.

“Maka itu saya undang juga para kepala daerah ini untuk melihat dan ikut membeli, karena kita menghormati kebebasan berekspresi, menghormati karya seni,” tutut Hasto.

Hasto sendiri turut membeli sebuah lukisan berjudul Bu Fat karya Harun Al Rasyid yang menggambarkan bagaimana Ibu Fatmawati menjahit bendera Sang Saka Merah Putih.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pendidikan Febri Diansyah...
Pendidikan Febri Diansyah yang Kini Bela Hasto Kristiyanto, Ternyata Lulusan UGM
Riwayat Pendidikan Hasto...
Riwayat Pendidikan Hasto Kristiyanto, Ternyata Alumni S3 UI dan Unhan
Profil Hasto Kristiyanto...
Profil Hasto Kristiyanto yang Dikabarkan Jadi Tersangka KPK, Punya Dua Gelar Doktor
Komitmen Hadirkan Seni...
Komitmen Hadirkan Seni Inklusi, Ganara Art Space Buka Cabang di Karawang
FSRD IKJ Gelar Seminar...
FSRD IKJ Gelar Seminar Internasional Bahas Seni dan Desain di Era Teknologi
Parade Kebudayaan Meriahkan...
Parade Kebudayaan Meriahkan Perayaan Hari Kemerdekaan RI di Universitas Trisakti
Tampil di Porprov Jatim...
Tampil di Porprov Jatim IX 2025, Kampung Budaya Polowijen Gelar Audisi 300 Penari
Hari Museum Internasional...
Hari Museum Internasional 2025, Ketua AMI: Kepedulian Terhadap Warisan Budaya
Ibas: Museum Jembatan...
Ibas: Museum Jembatan Peradaban dan Masa Depan Bangsa
Rekomendasi
Partai Perindo Sumut...
Partai Perindo Sumut Perkuat Konsolidasi, Angela Tanoesoedibjo: Saya Optimistis untuk 2029, Kekuatan Kita Besar
Pengurus DPW Resmi Dilantik,...
Pengurus DPW Resmi Dilantik, Partai Perindo Sumut Tancap Gas Menangkan Pemilu 2029
Tak Ikut Demo Besok,...
Tak Ikut Demo Besok, Komunitas Ojek Online KON Pilih Tetap Layani Masyarakat
Pameran Sejarah dan...
Pameran Sejarah dan Budaya Makau Dibuka di Grand Lisboa Palace Resort
3 Tank Israel Diledakkan,...
3 Tank Israel Diledakkan, Brigade Al Qassam Klaim Lumpuhkan Tentara Zionis
Sapi India Dipuja Rakyatnya...
Sapi India Dipuja Rakyatnya tapi Dagingnya Dijual Negara hingga jadi Pengekspor Terbesar
Berita Terkini
Nilai Ambang Batas Kelulusan...
Nilai Ambang Batas Kelulusan Tes Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2025
Unesa Buka Pendaftaran...
Unesa Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri 2025, Jalur Prestasi dan Disabilitas!
5 Sekolah Kedinasan...
5 Sekolah Kedinasan Terbaik di Jakarta, Nomor 1 dan 2 Lulus Jadi Calon PNS
Kolaborasi Global: Farmasi...
Kolaborasi Global: Farmasi UP dan IYSA Gelar Kompetisi Sains Internasional WSEEC
Jadwal SPMB Jakarta...
Jadwal SPMB Jakarta 2025 untuk Penerima KJP Plus dan PIP
Cara Pengajuan Akun...
Cara Pengajuan Akun dan Jadwal SPMB Jakarta 2025
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved