Keren, Dosen UNY Teliti Serat Rami sebagai Bahan Anti Peluru

Jum'at, 02 September 2022 - 14:12 WIB
loading...
Keren, Dosen UNY Teliti...
Dosen UNY meneliti potensi serat rami sebagai bahan anti peluru. Foto/Tangkap layar laman UNY.
A A A
JAKARTA - Dosen Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) Prof. Dr. Eng. Ir. Didik Nurhadiyanto meneliti serat rami sebagai bahan anti peluru. Penelitian ini menarik untuk menekan produk impor pada alat utama sistem pertahanan Indonesia.

Alutsista berupa panel tahan peluru merupakan salah satu kebutuhan utama operasional 800.000 prajurit TNI aktif, tetapi sebagian besar masih diimpor. Perkembangan teknologi di bidang industri pertahanan senjata militer telah berkembang dengan pesat dan menghasilkan peluru jenis baru dengan peningkatan ukuran, bentuk dan energi kinetiknya yang sangat signifikan.

Baca juga: Profil Prof Bahder Djohan, Rektor UI ke-3 yang Pernah Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Hal ini tentu meningkatkan tingkat ancaman terhadap manusia sehingga mendorong usaha pengembangan material untuk aplikasi armor balistik yang berkinerja tinggi pula. Salah satunya panel tahan peluru yang dapat menghentikan tembakan peluru dengan kedalaman penetrasi tertentu. Merujuk fungsinya maka panel tahan peluru disusun minimal dari dua lapis yaitu first strike layer dan lapis belakang.

First strike layer berfungsi untuk menahan dan menghancurkan ujung peluru sedangkan panel lapis belakang berfungsi menyerap energi kinetik peluru. Menurut dosen jurusan Pendidikan Teknik mesin Fakultas Teknik UNY Prof. Dr. Eng. Ir. Didik Nurhadiyanto, penyerapan energi pada panel peluru yang terbuat dari serat saat terkena tembakan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam mengendalikan peluru supaya tidak tembus. “Fungsi utama serat adalah untuk menyerap energi peluru yang besar untuk bisa menahan peluru ketika akan menembus panel” katanya, dikutip dari laman UNY, Jumat (2/9/2022).

Guru Besar Ilmu Rekayasa Material tersebut mengatakan untuk memenuhi fungsi tersebut maka panel depan biasanya dibuat dari bahan keras seperti keramik misalnya alumina, boron karbida, dan silikon karbida. Sedangkan panel belakang dibuat dari bahan komposit polimer yang diperkuat serat ringan atau fiber reinforced polymer (FRP), seperti serat aramid, serat ultra-high molecular weight polyethylene fibers (UHMWPE), serat gelas, dan serat karbon.

Meskipun komposisi bahan panel telah dikenal, sampai saat ini kebutuhan panel masih mengandalkan barang impor. Padahal serat alam sebagai komposit polimer sudah banyak dikembangkan supaya lebih ramah lingkungan seperti flax, hemp dan jute. Serat rami yang dalam bahasa Yunani adalah boehmeria nivea memiliki sifat properti yang hampir sama dengan serat alam di atas.

Warga Malangan, Sumberagung, Moyudan, Sleman tersebut memaparkan serat rami merupakan serat alam yang mempunyai sifat mekanis sangat baik karena memiliki kekuatan tarik 849 MPa dan ketangguhan 16 MPa dan memiliki potensi sebagai penguat dalam panel komposit tahan peluru. Dari karakteristik tersebut serat rami sanggup menjadi penyerap energi peluru setelah terkena first layer strike.

Potensi serat rami untuk dikembangkan sangat luar biasa. Saat ini tanaman rami telah banyak diproduksi di India, Uzbekistan, China, Nepal, Vietnam, Myanmar, Zimbabwe, Thailand, dan Mesir. Indonesia juga memiliki potensi yang besar terkait tanaman rami. Di daerah Wonosobo sudah dibudidayakan tanaman rami untuk kebutuhan serat kain, kerajinan, dan furnitur.

“Apabila kebutuhan serat rami di Indonesia bertambah maka pembudayaan tanaman rami akan meningkat pula sehingga harga serat rami akan bersaing dengan serat alam dan sintetis lainnya. Dari sinilah dikembangkan serat rami sebagai bahan dasar penahan peluru,” ungkap Didik.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Profil dan Riwayat Pendidikan...
Profil dan Riwayat Pendidikan Sumaryanto, Rektor UNY 2025-2030
Inovasi Berbasis Penelitian...
Inovasi Berbasis Penelitian mengenai Jamu Dikembangkan
5 Kampus Terbaik di...
5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Publikasi Riset Nature Index, PTS Ini Bersaing Ketat
Gaet Inventor Perguruan...
Gaet Inventor Perguruan Tinggi, AII Dukung Hilirisasi Hasil Riset di Indonesia
Sri Fatmawati, Dosen...
Sri Fatmawati, Dosen Perempuan Pertama di Indonesia Peraih Dr Willmar Schwabe Award
BRIN Luncurkan 2 Skema...
BRIN Luncurkan 2 Skema Pendanaan Riset, Apa Saja? Cek Yuk!
Masih Banyak Kesempatan,...
Masih Banyak Kesempatan, Ini 5 Jalur Mandiri UNY 2024 yang Buka Pendaftaran hingga Juli
Gagal SNBP dan SNBT?...
Gagal SNBP dan SNBT? Jangan Khawatir, Jalur Mandiri UNY Prestasi Akademik Masih Buka
8 Ciri-Ciri Orang yang...
8 Ciri-Ciri Orang yang Sangat Cerdas Menurut Riset, Terlahir Sebagai Anak Pertama?
Rekomendasi
Aktivis Jakarta Bahas...
Aktivis Jakarta Bahas 100 Hari Kerja Pramono-Doel, Ini Hasilnya
Amuk Massa! Mobil Polisi...
Amuk Massa! Mobil Polisi Dibakar saat Tangkap Pelaku Penganiayaan di Depok
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
Hari Kedua JSSL Singapore...
Hari Kedua JSSL Singapore 7’s: Tim U-12 Sapu Bersih Kemenangan dan U-14 Teror Pemuncak Klasemen!
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
Imbas Macet Parah di...
Imbas Macet Parah di Tanjung Priok, Pelindo Berikan Kompensasi pada Sopir dan Pemilik Kargo
Berita Terkini
PB PGRI Desak Tunjangan...
PB PGRI Desak Tunjangan Profesi Guru Dipertahankan di RUU Sisdiknas
3 jam yang lalu
Nilai Ambang Batas Terbaru...
Nilai Ambang Batas Terbaru Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Cek Standar Kelulusannya
4 jam yang lalu
Kemendikti Bangun Sistem...
Kemendikti Bangun Sistem Mentorship Antarkampus, Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi
5 jam yang lalu
5 Contoh Ucapan Paskah...
5 Contoh Ucapan Paskah 2025 untuk Teman Sekolah, Sederhana, Penuh Makna, dan Doa
8 jam yang lalu
5 Ucapan Wafat Yesus...
5 Ucapan Wafat Yesus Kristus 2025 untuk Guru di Sekolah dengan Sentuhan Spiritual dan Doa
8 jam yang lalu
Antri atau Antre, Mana...
Antri atau Antre, Mana Penulisan yang Benar?
17 jam yang lalu
Infografis
Menanti Skema Terkini...
Menanti Skema Terkini Penyaluran Bahan Bakar Minyak Subsidi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved