Kemendikbudristek Beri Santunan kepada Keluarga Siswa Korban Kecelakaan Bekasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek memberikan santunan kepada keluarga peserta didik yang menjadi korban kecelakaan truk trailer di Jalan Sultan Agung Km 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi barat, Kota Bekasi. Santunan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian Kemendikbudristek atas musibah yang terjadi.
“Santunan dari Kemendikbudristek ini sebagai wujud perhatian dan kepedulian pemerintah untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga dapat bermanfaat,” ujar Direktur SD Muhammad Hasbi, melalui siaran pers, Sabtu (3/9/2022).
Dalam kesempatan acara, Direktur SD mewakili Kemendikbudristek menyampaikan belasungkawa dan rasa empati atas musibah kecelakaan truk trailer yang terjadi pada Rabu siang, 31 Agustus 2022. Dari musibah tersebut, sebanyak empat orang peserta didik meninggal dunia serta dua belas orang peserta didik menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Kisah Muhammad Ilyas, Siswa MAN IC Serpong Peraih UTBK 2022 dengan Nilai Sempurna
“Kami turut berbelasungkawa atas insiden yang menimpa anak-anak kita di SDN Kota baru II dan III Bekasi. Semoga anak-anak kita yang meninggal dalam musibah ini husnul khotimah, karena sejatinya mereka sedang menuntut ilmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah SWT serta korban luka-luka segera diberikan kesembuhan,” tutur Hasbi.
Lebih lanjut disampaikan Hasbi, Kemendikbudristek telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar peserta didik dapat belajar kembali dengan normal, dengan situasi batin/psikologis yang siap untuk belajar.
Hasbi mengimbau kepala sekolah, guru, dan semua pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah. “Jika memang memungkinkan, sekolah dapat mengatur waktu dan tempat penjemputan orang tua, agar aman untuk semuannya. Misalnya dengan menyediakan tempat penjemputan di dalam pagar sekolah,” imbau Hasbi.
Selain itu, lanjut Hasbi, evaluasi terhadap jajanan sehat di sekolah juga perlu dilakukan. Menurutnya, sekolah dapat bekerja sama dengan para pedagang yang biasa berjualan di sekitar sekolah dan melakukan pembinaan kantin serta jajanan sehat guna mengontrol kandungan gizi seimbang yang dikonsumsi anak-anak. “Jika para pedagang diberikan pembinaan dan diajak kerja sama, mereka dapat berjualan di dalam lingkungan sekolah, sehingga dari segi tempat juga aman bagi anak-anak kita karena tidak di pinggir jalan raya,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah menjelaskan beberapa hal yang telah dilakukannya pascakejadian. "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk melakukan evaluasi terkait lokasi sekolah di Bekasi yang berdekatan langsung dengan jalan. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi untuk mendatangkan psikolog dan memberikan penyuluhan dalam menangani trauma,” ujar Inayatullah.
Baca juga: Gandeng LPDP, Kemenag Siapkan 10.000 Kuota Pendidikan Profesi Guru PAI dan Umum
Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan sejak pascakejadian, rekomendasi para psikolog adalah memperpanjang masa pemulihan selama dua hari dengan pembelajaran jarak jauh dari rumah, yaitu mulai tanggal 5-6 September 2022 dan pembelajaran secara luring aktif kembali mulai tanggal 7 September 2022. Sebelumnya, dikatakan Kepala Disdik Kota Bekasi bahwa pembelajaran di SDN Kota Baru II dan III Bekasi dilakukan secara daring dari rumah selama tiga hari (1-3 September 2022) pascamusibah.
“Langkah ini diambil sebagai upaya kami untuk menyembuhkan trauma bagi peserta didik, orang tua, dan guru yang secara langsung berada di lokasi kejadian. Dengan begitu, kami harap nantinya semua bisa kembali melakukan pembelajaran seperti semula dengan nyaman dan aman,” terang Inayatullah.
Kepala Sekolah SD Negeri Kota Baru III Bekasi, Yetti Haryati mengapresiasi bentuk perhatian Kemendikbudristek bagi peserta didik dan keluarganya yang menjadi korban kecelakaan.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Kemendikbudristek atas perhatiannya. Saya tidak bisa berkata banyak karena selalu teringat anak-anak, khususnya yang menjadi korban dalam musibah ini. Kehadiran Kemendikbudristek di sini menguatkan kami untuk tetap sabar dan tabah," ucap Yetti.
Usai memberikan santunan di SD Negeri II dan III Kota Baru Bekasi, rombongan Kemendikbudristek bersama Disdik Kota Bekasi dan pihak sekolah menjenguk korban luka-luka yang mendapat perawatan di RS Ananda. Dalam kunjungannya, Sugiyanto, Widyaprada Direktorat SD Kemendikbudristek menyampaikan rasa empati atas kejadian yang menimpa korban. “Kami turut prihatin, semoga lekas sembuh dan bisa sekolah lagi,” ujar Sugiyanto kepada korban.
Samidin, salah satu orang tua peserta didik korban kecelakaan menyampaikan rasa terima kasih atas respon dan perhatian Kemendikbudristek. "Kami berterima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi kami," ucap Samidin.
“Santunan dari Kemendikbudristek ini sebagai wujud perhatian dan kepedulian pemerintah untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga dapat bermanfaat,” ujar Direktur SD Muhammad Hasbi, melalui siaran pers, Sabtu (3/9/2022).
Dalam kesempatan acara, Direktur SD mewakili Kemendikbudristek menyampaikan belasungkawa dan rasa empati atas musibah kecelakaan truk trailer yang terjadi pada Rabu siang, 31 Agustus 2022. Dari musibah tersebut, sebanyak empat orang peserta didik meninggal dunia serta dua belas orang peserta didik menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Kisah Muhammad Ilyas, Siswa MAN IC Serpong Peraih UTBK 2022 dengan Nilai Sempurna
“Kami turut berbelasungkawa atas insiden yang menimpa anak-anak kita di SDN Kota baru II dan III Bekasi. Semoga anak-anak kita yang meninggal dalam musibah ini husnul khotimah, karena sejatinya mereka sedang menuntut ilmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah SWT serta korban luka-luka segera diberikan kesembuhan,” tutur Hasbi.
Lebih lanjut disampaikan Hasbi, Kemendikbudristek telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar peserta didik dapat belajar kembali dengan normal, dengan situasi batin/psikologis yang siap untuk belajar.
Hasbi mengimbau kepala sekolah, guru, dan semua pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah. “Jika memang memungkinkan, sekolah dapat mengatur waktu dan tempat penjemputan orang tua, agar aman untuk semuannya. Misalnya dengan menyediakan tempat penjemputan di dalam pagar sekolah,” imbau Hasbi.
Selain itu, lanjut Hasbi, evaluasi terhadap jajanan sehat di sekolah juga perlu dilakukan. Menurutnya, sekolah dapat bekerja sama dengan para pedagang yang biasa berjualan di sekitar sekolah dan melakukan pembinaan kantin serta jajanan sehat guna mengontrol kandungan gizi seimbang yang dikonsumsi anak-anak. “Jika para pedagang diberikan pembinaan dan diajak kerja sama, mereka dapat berjualan di dalam lingkungan sekolah, sehingga dari segi tempat juga aman bagi anak-anak kita karena tidak di pinggir jalan raya,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah menjelaskan beberapa hal yang telah dilakukannya pascakejadian. "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk melakukan evaluasi terkait lokasi sekolah di Bekasi yang berdekatan langsung dengan jalan. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi untuk mendatangkan psikolog dan memberikan penyuluhan dalam menangani trauma,” ujar Inayatullah.
Baca juga: Gandeng LPDP, Kemenag Siapkan 10.000 Kuota Pendidikan Profesi Guru PAI dan Umum
Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan sejak pascakejadian, rekomendasi para psikolog adalah memperpanjang masa pemulihan selama dua hari dengan pembelajaran jarak jauh dari rumah, yaitu mulai tanggal 5-6 September 2022 dan pembelajaran secara luring aktif kembali mulai tanggal 7 September 2022. Sebelumnya, dikatakan Kepala Disdik Kota Bekasi bahwa pembelajaran di SDN Kota Baru II dan III Bekasi dilakukan secara daring dari rumah selama tiga hari (1-3 September 2022) pascamusibah.
“Langkah ini diambil sebagai upaya kami untuk menyembuhkan trauma bagi peserta didik, orang tua, dan guru yang secara langsung berada di lokasi kejadian. Dengan begitu, kami harap nantinya semua bisa kembali melakukan pembelajaran seperti semula dengan nyaman dan aman,” terang Inayatullah.
Kepala Sekolah SD Negeri Kota Baru III Bekasi, Yetti Haryati mengapresiasi bentuk perhatian Kemendikbudristek bagi peserta didik dan keluarganya yang menjadi korban kecelakaan.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Kemendikbudristek atas perhatiannya. Saya tidak bisa berkata banyak karena selalu teringat anak-anak, khususnya yang menjadi korban dalam musibah ini. Kehadiran Kemendikbudristek di sini menguatkan kami untuk tetap sabar dan tabah," ucap Yetti.
Usai memberikan santunan di SD Negeri II dan III Kota Baru Bekasi, rombongan Kemendikbudristek bersama Disdik Kota Bekasi dan pihak sekolah menjenguk korban luka-luka yang mendapat perawatan di RS Ananda. Dalam kunjungannya, Sugiyanto, Widyaprada Direktorat SD Kemendikbudristek menyampaikan rasa empati atas kejadian yang menimpa korban. “Kami turut prihatin, semoga lekas sembuh dan bisa sekolah lagi,” ujar Sugiyanto kepada korban.
Samidin, salah satu orang tua peserta didik korban kecelakaan menyampaikan rasa terima kasih atas respon dan perhatian Kemendikbudristek. "Kami berterima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi kami," ucap Samidin.
(nnz)