Inovasi Keren, Mahasiswa IAIN Kendari Olah Limbah Sabut Kelapa Jadi Pupuk Organik Cair
loading...
A
A
A
Dana tersebut digunakan untuk praktik dan pendampingan lanjutan berupa pelatihan pengolahan pupuk organik cair kepada seluruh warga desa. Pupuk ini diharapkan menjadi salah satu potensi desa yang menguntungkan bagi masyarakat.
“Kami berharap, apa yang kami lakukan ini akan menjadi sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat desa sekaligus menyelesaikan problematika sampah. Harapan kami desa Laywo Jaya menjadi desa yang maju dan mandiri,” Kata Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Abdul Gaffar, M.ThI
Pramana didampingi dosen pembimbingnya Syahrul Mubarak telah melakukan koordinasi dengan Kepala desa untuk pengelolaan limbah sabut kelapa tersebut. Mereka akan bermitra dengan Badan usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengolah limbah agar berhasil guna untuk meningkatkan pendapatan desa.
“Kami akan menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan tentang tata cara pembuatan produk pupuk organik cair (POC) kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini kami lakukan dengan harapan nantinya dapat dilanjutkan oleh BUMDesa dan ibu-ibu PKK,” kata Syahrul.
Penemuan mahasiswa IAIN Kendari tidak terlepas dari pembekalan program kerja yang telah dilaksanakan LPPM kepada mahasiswa KKN dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD).
Melalui pendekatan ABCD, mahasiswa dituntut untuk merumuskan agenda perubahan masyarakat dengan mengembangkan dan mengoptimalkan potensi desa.
Selain produk pupuk organik, terdapat sekitar 50 produk Inovasi lainnya yang dihasilkan dari program KKN tahun ini. Produk tersebut berupa jamu, produk kecantikan, aneka kuliner dan Handy Craft.
“Kami berharap, apa yang kami lakukan ini akan menjadi sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat desa sekaligus menyelesaikan problematika sampah. Harapan kami desa Laywo Jaya menjadi desa yang maju dan mandiri,” Kata Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Abdul Gaffar, M.ThI
Pramana didampingi dosen pembimbingnya Syahrul Mubarak telah melakukan koordinasi dengan Kepala desa untuk pengelolaan limbah sabut kelapa tersebut. Mereka akan bermitra dengan Badan usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengolah limbah agar berhasil guna untuk meningkatkan pendapatan desa.
“Kami akan menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan tentang tata cara pembuatan produk pupuk organik cair (POC) kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini kami lakukan dengan harapan nantinya dapat dilanjutkan oleh BUMDesa dan ibu-ibu PKK,” kata Syahrul.
Penemuan mahasiswa IAIN Kendari tidak terlepas dari pembekalan program kerja yang telah dilaksanakan LPPM kepada mahasiswa KKN dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD).
Melalui pendekatan ABCD, mahasiswa dituntut untuk merumuskan agenda perubahan masyarakat dengan mengembangkan dan mengoptimalkan potensi desa.
Selain produk pupuk organik, terdapat sekitar 50 produk Inovasi lainnya yang dihasilkan dari program KKN tahun ini. Produk tersebut berupa jamu, produk kecantikan, aneka kuliner dan Handy Craft.
(mpw)