Universitas Pertamina Sabet 2 Juara Sekaligus pada Ajang Petroleum Integrated Days 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga mahasiswa Prodi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina ( UPER ) berhasil meraih 2 juara sekaligus pada kategori Fracturing Fluid Design Competition di Ajang bergengsi Petroleum Integrated Days (Petrolida) 2022.
Tim Universitas Pertamina yang terdiri dari Muhammad Athallah Naufal, Ike Yulianis, dan Elizabeth Bella Ruth, berhasil meraih juara 1 dan Poster Terfavorit dalam kompetisi nasional tersebut.
Tim yang diketuai Muhammad Athallah Naufal mengajukan solusi perbaikan sumur minyak untuk meningkatkan laju alir migas dengan membuka jalan keluarnya fluida.
“Kami diminta menanalisa sumur Petra-05 yang memiliki kerusakan sangat parah. Kerusakan Skin factornya mencapai +70. Semakin besar nilai skin factor, maka semakin parah kerusakan reservoirnya. Sehingga, laju alir migas dari sumur tersebut hanya mencapai 0.21 Barrel Per Day (BPD),” jelas Athallah dalam keterangan pers, Senin (12/9/2022).
Athallah menyebutkan, tim melakukan operasi perekahan batuan (fracturing fluid) untuk membuka rekahan dalam rangka meningkatkan permeabilitas reservoir. “Tim melakukan operasi hydraulic fracturing. Caranya, dengan memecahkan batuan untuk membuat jalur bukaan minyak bumi agar bisa mengalir, dengan menggunakan fluida perekahan,” tutur Athallah.
Fluida perekahan inovasi tim, terbukti mampu memperbaiki permeabilitas reservoir di sumur Petra-05. Sehingga, laju alir produksi minyak terdongkrak dari 0.21 BPD menjadi 42 BPD. Mereka juga mampu memperbaiki nilai skin factor dari +70 menjadi -5.
Tim Universitas Pertamina mampu menghasilkan fluida perekahan yang ramah lingkungan dan optimal secara harga. “Kami menggunakan fluida perekahan dari bahan ramah lingkungan, yaitu Carboxymethyl Hydroxypropyl Guar (CMHPG). Dengan komposisi yang yang sudah kami sesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh sumur terkait,” imbuh Elizabeth, anggota tim.
Sebagai informasi, Petrolida merupakan kompetisi tahunan di bidang energi dan perminyakan yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Student Chapter. Kompetisi berskala nasional ini bekerja sama dengan Pertamina EP Cepu – Zona 11.
Ike, anggota tim lainnya mengatakan, tantangan yang dihadapi anggota tim dalam mempersiapkan perlombaan cukup kompleks. “Dalam hal penghitungan nilai menggunakan software misalnya, hanya satu orang anggota tim yang menguasai. Sehingga, kami harus melakukan trial and error berkali-kali. Selain itu, kami juga harus mempelajari istilah dalam hydraulic fracturing lebih awal. Karena, Mata Kuliah yang membahas metode tersebut baru didapatkan setelah perlombaan dilaksanakan,” ujarnya.
Beruntung, berkat dukungan para dosen di Program Studi Teknik Perminyakan UPER dan profesional industri migas dari Schlumberger, Tim UPER berhasil mengungguli para finalis yang berasal dari universitas top nasional. Para finalis terdiri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Bagi siswa/siswi yang tertarik di bidang hulu migas dan ingin menjadi ahli di bidang migas, dapat bergabung di Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran untuk Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) untuk Tahun Akademik 2022/2023.
Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai Rp24 miliar. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id
Tim Universitas Pertamina yang terdiri dari Muhammad Athallah Naufal, Ike Yulianis, dan Elizabeth Bella Ruth, berhasil meraih juara 1 dan Poster Terfavorit dalam kompetisi nasional tersebut.
Tim yang diketuai Muhammad Athallah Naufal mengajukan solusi perbaikan sumur minyak untuk meningkatkan laju alir migas dengan membuka jalan keluarnya fluida.
“Kami diminta menanalisa sumur Petra-05 yang memiliki kerusakan sangat parah. Kerusakan Skin factornya mencapai +70. Semakin besar nilai skin factor, maka semakin parah kerusakan reservoirnya. Sehingga, laju alir migas dari sumur tersebut hanya mencapai 0.21 Barrel Per Day (BPD),” jelas Athallah dalam keterangan pers, Senin (12/9/2022).
Athallah menyebutkan, tim melakukan operasi perekahan batuan (fracturing fluid) untuk membuka rekahan dalam rangka meningkatkan permeabilitas reservoir. “Tim melakukan operasi hydraulic fracturing. Caranya, dengan memecahkan batuan untuk membuat jalur bukaan minyak bumi agar bisa mengalir, dengan menggunakan fluida perekahan,” tutur Athallah.
Fluida perekahan inovasi tim, terbukti mampu memperbaiki permeabilitas reservoir di sumur Petra-05. Sehingga, laju alir produksi minyak terdongkrak dari 0.21 BPD menjadi 42 BPD. Mereka juga mampu memperbaiki nilai skin factor dari +70 menjadi -5.
Tim Universitas Pertamina mampu menghasilkan fluida perekahan yang ramah lingkungan dan optimal secara harga. “Kami menggunakan fluida perekahan dari bahan ramah lingkungan, yaitu Carboxymethyl Hydroxypropyl Guar (CMHPG). Dengan komposisi yang yang sudah kami sesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh sumur terkait,” imbuh Elizabeth, anggota tim.
Sebagai informasi, Petrolida merupakan kompetisi tahunan di bidang energi dan perminyakan yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Student Chapter. Kompetisi berskala nasional ini bekerja sama dengan Pertamina EP Cepu – Zona 11.
Ike, anggota tim lainnya mengatakan, tantangan yang dihadapi anggota tim dalam mempersiapkan perlombaan cukup kompleks. “Dalam hal penghitungan nilai menggunakan software misalnya, hanya satu orang anggota tim yang menguasai. Sehingga, kami harus melakukan trial and error berkali-kali. Selain itu, kami juga harus mempelajari istilah dalam hydraulic fracturing lebih awal. Karena, Mata Kuliah yang membahas metode tersebut baru didapatkan setelah perlombaan dilaksanakan,” ujarnya.
Beruntung, berkat dukungan para dosen di Program Studi Teknik Perminyakan UPER dan profesional industri migas dari Schlumberger, Tim UPER berhasil mengungguli para finalis yang berasal dari universitas top nasional. Para finalis terdiri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Bagi siswa/siswi yang tertarik di bidang hulu migas dan ingin menjadi ahli di bidang migas, dapat bergabung di Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran untuk Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) untuk Tahun Akademik 2022/2023.
Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai Rp24 miliar. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id
(mpw)