Cerita Mahasiswa Program PMM Asal Universitas Halu Oleo Saat Kuliah di IPB University
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ( PMM ) merupakan salah satu pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM) yang saat ini sedang dijalankan di IPB University.
Pada program tersebut, IPB University menerima 162 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi dari di luar Pulau Jawa. Salah satu mahasiswa yang mengikuti program PMM ini yaitu Yasir Aklan.
Mahasiswa yang biasa dipanggil Yasir tersebut berasal dari Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Yasir merupakan mahasiswa semester tiga Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian di Universitas Halu Oleo.
Menurut Yasir, program PMM ini bisa jadi solusi untuk mahasiswa yang memiliki keinginan belajar di luar kampus dan belajar berbagai budaya daerah.
“Program PMM ini sangat membantu mahasiswa yang ingin merasakan kuliah di luar kampusnya. Program ini juga mempermudah mahasiswa untuk belajar budaya daerah lain, apalagi program ini disertai biaya hidup hingga akomodasi,” ungkapnya.
Yasir memilih IPB University sebagai kampus tujuan karena IPB University merupakan kampus impiannya sedari dulu.
“Saya memilih IPB University sebagai kampus program PMM, karena IPB University merupakan perguruan tinggi berbasis pertanian, yang mana bidang pertanian cocok dengan program studi yang saya ambil. Selain itu IPB University merupakan kampus impian saya,” ujarnya.
Dalam mengikuti program PMM ini Yasir memiliki target untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait pembuatan suatu produk yang bermanfaat hingga cara memasarkan produk tersebut.
“Target saya mengikuti PMM di IPB University ini, saya ingin mengembangkan ilmu pengetahuan terkait cara membuat satu produk. Sehingga ketika saya sudah kembali ke kampus, saya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut di kampus hingga di daerah saya tinggal,” ujarnya.
Yasir mengungkapkan bahwa dalam menyelenggarakan perkuliahan, IPB University menggunakan teknologi sehingga itu merupakan salah satu kendala baginya.
“Sistem perkuliahan IPB University hampir semua menggunakan teknologi sehingga saya sedikit kesulitan dalam mengaksesnya, misalnya absen pada IPB mobile. Tapi hal tersebut merupakan tantangan bagi saya untuk mengatasi berbagai kendala yang saya temui,” jelasnya.
Selain itu Yasir memiliki kesan baik ketika melakukan perkuliahan di IPB University, ia mengungkapkan bahwa teman-temannya membantu dia dalam beradaptasi di kampus
“Saya cukup cepat beradaptasi karena teman-teman di IPB University sangat ramah dan baik. Saya dirangkul dan diajarkan bagaimana sistem perkuliahan di IPB University,” ungkapnya.
Pada program tersebut, IPB University menerima 162 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi dari di luar Pulau Jawa. Salah satu mahasiswa yang mengikuti program PMM ini yaitu Yasir Aklan.
Mahasiswa yang biasa dipanggil Yasir tersebut berasal dari Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Yasir merupakan mahasiswa semester tiga Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian di Universitas Halu Oleo.
Menurut Yasir, program PMM ini bisa jadi solusi untuk mahasiswa yang memiliki keinginan belajar di luar kampus dan belajar berbagai budaya daerah.
“Program PMM ini sangat membantu mahasiswa yang ingin merasakan kuliah di luar kampusnya. Program ini juga mempermudah mahasiswa untuk belajar budaya daerah lain, apalagi program ini disertai biaya hidup hingga akomodasi,” ungkapnya.
Yasir memilih IPB University sebagai kampus tujuan karena IPB University merupakan kampus impiannya sedari dulu.
“Saya memilih IPB University sebagai kampus program PMM, karena IPB University merupakan perguruan tinggi berbasis pertanian, yang mana bidang pertanian cocok dengan program studi yang saya ambil. Selain itu IPB University merupakan kampus impian saya,” ujarnya.
Dalam mengikuti program PMM ini Yasir memiliki target untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait pembuatan suatu produk yang bermanfaat hingga cara memasarkan produk tersebut.
“Target saya mengikuti PMM di IPB University ini, saya ingin mengembangkan ilmu pengetahuan terkait cara membuat satu produk. Sehingga ketika saya sudah kembali ke kampus, saya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut di kampus hingga di daerah saya tinggal,” ujarnya.
Yasir mengungkapkan bahwa dalam menyelenggarakan perkuliahan, IPB University menggunakan teknologi sehingga itu merupakan salah satu kendala baginya.
“Sistem perkuliahan IPB University hampir semua menggunakan teknologi sehingga saya sedikit kesulitan dalam mengaksesnya, misalnya absen pada IPB mobile. Tapi hal tersebut merupakan tantangan bagi saya untuk mengatasi berbagai kendala yang saya temui,” jelasnya.
Selain itu Yasir memiliki kesan baik ketika melakukan perkuliahan di IPB University, ia mengungkapkan bahwa teman-temannya membantu dia dalam beradaptasi di kampus
“Saya cukup cepat beradaptasi karena teman-teman di IPB University sangat ramah dan baik. Saya dirangkul dan diajarkan bagaimana sistem perkuliahan di IPB University,” ungkapnya.
(mpw)