Dukung Perfilman Nasional, INSIGHT Berikan Beasiswa Sekolah Film bagi Teman Difabilitas Tuli

Rabu, 14 September 2022 - 08:34 WIB
loading...
Dukung Perfilman Nasional,...
21 peserta peraih beasiswa mengikuti workshop inklusif, mulai dari kelas produksi film, kelas penulisan naskah, dan kelas penyutradaraan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menggeliatnya industri perfilman nasional dalam beberapa bulan terakhir ini pasca pandemi Covid-19 dinilai telah menunjukkan kembali kemajuan yang positif. Ini dibuktikan dengan sederetan film Indonesia yang berhasil menarik penonton dalam jumlah banyak.

Sayangnya, hal tersebut kurang diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat difabilitas , salah satu penyebabnya adalah karena jarang ada masyarakat difabilitas yang menduduki posisi strategis dalam industri film.



PT Insight Investments Management (INSIGHT) bersama Mitra CSR Yayasan Insipirasi Indonesia Membangun (YIIM) membantu Program Filmmaker Professional Support (FPS 2022)- Fundraising for The Deaf yang dipelopori Yayasan Mondiblanc Film Workshop dalam bentuk penyaluran beasiswa Film Workshop kepada teman difabilitas tuli.

Hal tersebut menjadi latar belakang Program FPS 2022-Fundraising for The Deaf yang dipelopori oleh Yayasan Mondiblanc Film Workshop untuk memberikan kesempatan para teman difabilitas tuli untuk berpartisipasi dalam program yang dimulai sejak Mei 2022 lalu.

Program ini diikuti oleh 21 peserta yang mengikuti workshop inklusif, mereka diajarkan mulai dari kelas produksi film, kelas penulisan naskah, dan kelas penyutradaraan.



Ria Meristika Warganda atau biasanya disapa Ria selaku Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT) menyampaikan bahwa pemberian beasiswa film kepada teman difabilitas tuli merupakan salah satu wujud komitmen Insight yang berkelanjutan berkontribusi dalam kegiatan sosial.

“INSIGHT berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada para difabilitas tuli untuk mendapatkan kehidupan dan masa depan yang lebih baik, selain itu diharapkan bantuan ini juga dapat mendukung perfilman Indonesia agar bisa lebih inklusif,” Ungkap Ria dalam keterangan pers(14/9/2022).

Salah satu peserta program ini yakni Andi Nadaa Nafisaa, seorang perempuan difabilitas tuli dan pengguna bahasa Isyarat Indonesia, baru saja membuat dua project profesional yakni video musik dan satu film pendek soal kekerasan seksual dan difabilitas pada September 2022.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)